Pengusaha Travel dan Transportasi IB Crisnayudha Dukung Pelestarian Tradisi Tapa Bisu

beritabernas.com – Pengusaha muda bidang jasa travel dan transportasi IB Crisnayudha sangat mendukung upaya pelestarian tradisi budaya tapa bisu yang diadakan setiap tahun oleh Keraton Yogyakarta. Sebab selain sebagai warisan budaya leluhur, tradisi budaya tapa bisu mampu menarik wisatawan, baik lokal maupun mancanegara.

BACA JUGA:

Menurut IB Crisnayudha yang memiliki perusahaan travel Pramana Trans di Yogyakarta ini, di era modern seperti sekarang tradisi tapa bisu sangat diminati oleh para wisatawan lokal maupun mancanegara. Sebagai contoh, dalam usaha transportasi travel Pramana Trans miliknya, ia biasa memberikan rekomendasi destinasi wisata budaya yang wajib didatangi wisatawan, mulai dari tempat, sejarah dan tradisinya.

Acara tradisi tapa bisu. Foto: Dok pribadi

Sebab, para wisatawan biasanya tertarik dengan sejarah dan tradisi, apalagi ketika hari itu bertepatan dengan tanggal pelaksanaan suatu tradisi yang sangat beragam, khususnya di Yogyakarta yang bisa diikuti oleh semua kalangan, termasuk tradisi tapa bisu.

“Dengan melestarikan budaya dan tradisi maka sangat baik untuk memikat para wisatawan untuk datang,” kata IB Crisnayudha yang biasa disapa Crisna ini.

Menurut Crisna yang memiliki akun Instagram @pramanatrans ini, sebagai pelaku usaha travel dan pecinta budaya, upacara tradisi tapa bisu sangat menarik dan wajib dihadiri minimal sekali seumur hidup. Tapa bisu Keraton Yogyakarta biasanya diadakan setiap malam Suro.

IB Crisnayudha (kiri) bersama rekannya. Foto: Dok pribadi

Dalam catatan sejarah setiap malam 1 Suro, Keraton Yogyakarta memiliki tradisi turun temurun yang diprakarsai oleh Sultan Agung yaitu tapa bisu, yakni berjalan mengelilingi beteng Keraton dengan cara berbisu atau tidak berbicara. Acara ini sendiri diawali dengan tembang macapat yang dilantunkan oleh para abdi dalem di Bangsal Srimanganti. 

“Jadi di masa sekarang menurut pendapat saya, tapa bisu sangat bagus dan perlu terus dilestarikan. Kita menghormati tradisi budaya tersebut sebagai simbol evaluasi diri sekaligus keprihatinan terhadap segala perbuatan yang dilakukan selama setahun terakhir,” kata Crisna, pemilik akun Instagram @pramanatrans ini. (lip)


There is no ads to display, Please add some

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *