beritabernas.com – Gereja Katolik Paroki Santo Petrus dan Paulus Babadan, yang beralamat di Padukuhan Dolo, Kalurahan Wedomartani, Kapanewon, Ngemplak, Kabupaten Sleman, DIY, menggelar jalan sehat dan bazar, Minggu 16 Juli 2024.
Acara yang diikuti ratusan umat lintas usia tersebut mengambil start dari halaman gereja setempat menyusuri jalanan desa dan berakhir di lapangan parkir seberang gereja yang berada di Padukuhan Pokoh, Wedomartani.
Dalam rangkaian jalan sehat kali ini tiap umat diajak untuk ikut memungut sampah yang berserak di sepanjang jalan yang dilalui. Beragam sampah anorganik yang tidak bisa terurai di alam dimasukkan ke dalam kantong plastik yang telah dibagikan.
Salah satu peserta umat dari Lingkungan Santa Helena Aditya mengatakan, acara ini cukup menarik dan bagus. Terlebih sampah plastik kian banyak berserak di jalanan. “Ya memang agak repot, sambil jalan santai sambil memungut sampah. Tapi bagus ini untuk mengajarkan peduli lingkungan,” katanya.
Tak hanya berjalan sambil mungut sampah, para peserta jalan sehat juga dikenalkan dengan beragam karya gereja. Salah satunya sarana pendidikan SLB Marganingsih, yang didedikasikan untuk kaum disabilitas. Sekolah di bawah Yayasan Pelita Bunda Sleman ini berdiri sejak 1992.
Didukung oleh 8 guru dan 3 karyawan, sekolah untuk disabilitas ini memiliki 38 siswa. Dan telah menjadi tujuan wali murid yang memiliki anak disabilitas di sejumlah wilayah di Sleman maupun luar Sleman serta menerima dari berbagai ketunaan.
Sifat pembelajaran mengacu pada pelajaran umum. Para siswanya pun diarahkan pada pengembangan keterampilan kerja supaya bisa mandiri. Terbukti sejumlah komoditas mampu dihasilkan, mulai dari membuat telur asin, kripik serta beragam hasil olahan makanan. Salah satu siswanya, bahkan sudah bisa buat usaha sendiri di rumah.
Di akhir jalan sehat, para peserta disuguhi beragam stand yang menjajakan makanan, minuman, produk UMKM, tanaman hias hingga suguhan kesenian tradisional berupa reog dan jatilan. Juga sejumlah doorprize dibagikan pada para peserta yang berhasil menjawab pertanyaan panitia.
Dalam acara tersebut juga secara resmi diumumkan penggunaan lahan tanah kas desa di Padukuhan Dolo bisa digunakan untuk lahan parkir umat Gereja Paroki Babadan.
Dalam sambutannya Romo Paroki Babadan Antonius Saptana Hadi Pr mengucapkan terimakasih kepada masyarakat dan perangkat desa atas dukungan pelayanan pastoral, khususnya menyediakan lahan parkir umat yang mengikuti misa.
Sementara Dukuh Pokoh Sumartana, yang juga turut hadir di tengah umat, mengaku senang bisa ikut berkontribusi guna membangun silaturahmi antar warga lintas agama. (ag irawan)
There is no ads to display, Please add some