Persepsi Positif Terhadap Kondisi Ekonomi Cenderung Konsisten Meningkat

beritabernas.com – Evaluasi terhadap kondisi ekonomi nasional saat ini tampak pada posisi yang
berimbang antara yang menilai baik, sedang dan buruk. Sementara evaluasi terhadap kondisi penegakan hukum sebaliknya.

Dari hasil survei terbaru lembaga survei nasional Indikator Politik terungkap persepsi positif terhadap kondisi perekonomian nasional berfluktuasi dengan kecenderungan yang konsisten meningkat dengan rentang sekitar 10-12 persen sepanjang tahun 2022. Tren ini juga tampak konsisten dibanding dengan periode 2020 dan 2021.

Sementara kondisi penegakan hukum, persepsi positif menunjukkan tren penurunan yang cukup tajam sepanjang tahun 2022, sekitar 14-15 persen. Sebaliknya, persepsi negatif menunjukkan tren peningkatan dengan kisaran yang kurang lebih sebanding, 14-16 persen.

Baca berita terkait:

Sementara itu, menurut Burhanuddin Muhtadi PhD, Direktur Eksekutif Indikator Politik, terkait persepsi terhadap kinerja Presiden Joko Widodo, mayoritas warga cukup/sangat puas atas kinerja Presiden Joko Widodo, yakni mencapai 65 persen.

“Kepuasan atas kinerja presiden juga relatif stabil dibanding sebelumnya,” kata Burhanuddin Muhtadi dalam jumpa pers pemaparan hasil survei Indikator Politik secara daring, Kamis 25 Agustus 2022. Survei dilakukan pada 11-17 Agustus 2022.

Dari hasil survei itu juga terungkap mayoritas cukup/sangat puas terhadap kinerja presiden di sebagian besar basis demografi dan wilayah, kecuali pada kelompok etnis Minang, Bugis dan Sunda, dan
terutama di wilayah sekitar Banten dan DKI Jakarta.

Kepuasan atas kinerja presiden tampak sangat berkorelasi dengan evaluasi warga terhadap kondisi ekonomi dan penegakan hukum. Jika evaluasi warga positif makamayoritas puas atas kinerja presiden, sebaliknya jika negatif maka mayoritas tidak puas.

Kepuasan atas kinerja presiden juga tampak sangat berkorelasi dengan tingkat kepercayaan warga terhadap Lembaga Penegak Hukum. Jika warga percaya maka mayoritas puas atas kinerja presiden, sebaliknya jika tidak percaya maka mayoritas tidak puas.

Indikasi peningkatan isu penegakan hukum juga terlihat pada alasan utama mengapa tidak puas atas kinerja presiden, dibanding dengan temuan sebelumnya isu ini mengalami peningkatan signifikan

Menurut Burhanuddin Muhtadi, dalam sruvei kali ini target populasi adalah warga negara Indonesia yang berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah dan memiliki telepon/cellphone, sekitar 83 persen dari
total populasi nasional.

Sementara pemilihan sampel dilakukan melalui metode random digit dialing (RDD) yakni teknik memilih sampel melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak. Dengan teknik RDD sampel sebanyak 1.229 responden dipilih melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak, validasi dan screening. Margin of error survei diperkirakan ±2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen, asumsi simple
random sampling. Wawancara dengan responden dilakukan lewat telepon oleh pewawancara
yang dilatih. (lip)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *