Pimpinan Pusat Muhammadiyah Meresmikan Museum Muhammadiyah di UAD Yogyakarta

beritabernaas.com – Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah meresmikan Museum Muhammadiyah di Kampus IV Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta, Senin 14 November 2022. Museum tersebut dibangun untuk menjaga memori kolektif perjuangan dan kiprah luas Muhammadiyah terhadap bangsa, negara, umat dan kemanusiaan semesta.

Pembangunan Museum Muhammadiyah seluas 1.200 meter persegi itu dilakukan sejak empat tahun lalu, sejak peletakan batu pertama oleh Presiden Jokowi pada 22 Juli 2017.

Menko PMK RI, Muhadjir Effendy yang meresmikan Museum Muhammadiyah tersebut mengungkapkan bahwa kehadiran museum ini merupakan amanat dan hadiah dari Presiden RI Joko Widodo kepada Muhammadiyah.

Sebab, saat ia menjabat Mendikbud dan menuntaskan pembangunan Museum Nahdlatul Ulama di Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Presiden Jokowi menanyakan apakah Muhammadiyah sudah memiliki museum serupa. Ketika dijawab belum ada, Presiden Jokowi mengatakan, “Kalau begitu bikin juga saja.”

“Jadi museum ini asal muasalnya adalah dari Bapak Presiden Jokowi dan ini adalah merupakan hadiah beliau untuk Persyarikatan Muhammadiyah,” kata Muhadjir Effendy dalam siaran pers yang diterima beritabernas.com, Selasa 15 November 22022.

Menko PMK Muhadjir Effendy (tengah) bersama Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir (kanan) saat meresmikan Museum Muhammadiyah di Kampus UAD Yogyakarta, Senin 14 November 2022. Foto: PP Muhammadiyah

Mengenai aalasan Museum Muhammadiyah ditempatkan di UAD, Muhadjir menyatakan hasil diskusi dengan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir bahwa UAD adalah kampus tertua Muhammadiyah di Yogyakarta. Selain itu agar pengelolaan museum yang termasuk high cost (berbiaya tinggi) dapat terakomodasi, apalagi museum ini terletak di kompleks pendidikan.

“Museum ini saya harapkan adalah sejarah Muhammadiyah dalam ikut ambil bagian dalam perjuangan nasional, dalam ikut memerdekakan Indonesia, dalam mengisi kemerdekaan. Ini yang dipanggungkan kembali dalam ruangan ini dan kemudian tempat-tempat, situs-situs itu harus bisa dibenahi kembali untuk studi-studi lapangan bagi mereka yang berminat dengan Muhammadiyah,” kata Muhadjir.

Tak hanya museum, Muhadjir juga berharap situs-situs Muhammadiyah di Yogyakarta perlu dibenahi sebagai lokasi wisata religius, termasuk makam KH Ahmad Dahlan supaya generasi-generasi muda Muhammadiyah mengingat sejarah Muhammadiyah.

“Mudah-mudahan museum ini betul-betul menjadi titik tolak kita untuk menuju Muhammadiyah yang lebih ke masa depan. Menengok sebentar ke belakang sebentar untuk ke depan yang lebih jauh. Fungsi museum ini sangat penting untuk itu,” kata Muhadjir. (lip)


There is no ads to display, Please add some

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *