beritabernas.com – Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Yogyakarta St Thomas Aquinas menggelar aksi panggung rakyat di Tugu Golong Gilig Yogyakarta pada Sabtu 14 Juni 2025. Mereka menuntut Presiden Prabowo Subianto untuk segera mencabut Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT GAG Nikel di Raja Ampat, Papua.
Selain itu, PMKRI Cabang Yogyakarta bersama Ikatan Keluarga Ile Ape Yogyakarta meminta agar segera menghentikan proyek panas bumi (geothermal) di Flores, Nusa Tenggara Timur, yang dinilai mengancam kelestarian lingkungan dan hak hidup masyarakat adat.
Ketua PMKRI Cabang Yogyakarta Egidius Ronikung menegaskan bahwa akan ada aksi-aksi selanjutnya bila segala tuntutan mereka tidak segera dipenuhi. “Kami pastikan akan mengandeng seluruh elemen mahasiswa dan masyarakat DIY untuk terus bersuara atas ketidakadilan yang terjadi di negara ini,” kata Egidius Ronikung dalam aksi bertajuk: PMKRI Yogyakarta Bersuara: Tanah Dikeruk untuk Siapa? Untuk Rakyat atau untuk Kapitalis dan Oligarki?
BACA JUGA:
- Uskup Timika Mgr Bernardus Bofitwos Baru OSA Kecam Keras Penghancuran Raja Ampat
- Uskup Timika: Kerusakan Raja Ampat karena Kerakusan dan Ketamakan Oligarki
- Tambang Nikel Mengancam Raja Ampat Kehilangan Surganya
Aksi ini dilakukan karena belakangan ini berbagai persoalan ekologi di wilayah Indonesia Timur ramai menjadi sorotan di media sosial. Di tengah kondisi tersebut, Tugu Golong Gilig Yogyakarta menjadi saksi aksi panggung rakyat yang digelar oleh Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Yogyakarta St Thomas Aquinas yang bergerak secara kolektif dengan Ikatan Keluarga Ile Ape Yogyakarta.
Aksi berjalan selama 5 jam itu untuk menyuarakan aspirasi dengan memberikan ruang terbuka bagi masyarakat DIY yang peduli terhadap kondisi di Papua dan Nusa Tenggara Timur (NTT) serta daerah lain di seluruh Indonesia untuk menyuarakan keresahan dan solidaritas atas krisis lingkungan yang terjadi.
Arnoldus Paulus Sewa, Presidium Gerakan Masyarakat PMKRI Cabang Yogyakarta masa bakti 2024/2025, menyatakan bahwa masyarakat harus diberi ruang untuk mengejawantahkan kegelisahan terhadap kebijakan negara yang dinilai semakin berpihak pada kepentingan kapitalisme dan oligarki, bukan pada rakyat.
Dalam aksi ini masa menyampaikan tuntutan kepada Presiden Prabowo dan Menteri ESDM untuk mencabut Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT GAG Nikel di Raja Ampat, Papua dan menghentikan proyek geothermal di Flores, NTT. (lip)
There is no ads to display, Please add some