PP ISKA Meminta Pejabat Negara Perlu Membangun Komunikasi dan Dialog yang Penuh Empati

beritabernas.com – Presidium Pusat Ikatan Sarjana Katolik Indonesia (PP ISKA) mendesak seluruh pejabat negara dan pemerintahan agar menjadi teladan moral dan panutan publik. Hal ini dilakukan dengan membangun komunikasi dan dialog yang penuh empati, sensitif, partisipatif serta mengedepankan kebijaksanaan dalam setiap pernyataan maupun tindakan.

Menurut PP ISKA, di tengah tekanan hidup yang kian berat dari berbagai aspek, masyarakat sangat membutuhkan kehadiran para pemimpin maupun pejabat yang menenangkan, bukan yang memperuncing keadaan dengan berbagai tindakan dan pernyataan yang kontraproduktif.

Demikian pernyataan sikap DPP ISKA sebagai wujud kepedulian dan tanggung jawab moral terhadap perjalanan bangsa, yang diterima beritabernas.com, Sabtu 30 Agustus 2025.

Baca juga:

Dalam pernyataan sikap yang ditandatangani Joanes Joko selaku Presidium Politik dan Hubungan Antar Lembaga dan Ch Arie Sulistiono selaku Sekretaris Jenderal PP ISKA, di Jakarta pada 29 Agustus 2025, PP ISKA mengatakan, dalam menghadapi perbedaan pendapat, jalan dialog dan rekonsiliasi adalah pilihan yang lebih manusiawi dan beradab daripada kekerasan.

“Kami mengajak seluruh elemen bangsa untuk menghentikan segala bentuk kekerasan, baik fisik maupun verbal, serta bersama-sama mengedepankan dialog yang damai, beradab, dan bermartabat demi persatuan bangsa serta terjaganya martabat kemanusiaan,” tulis PP ISKA dalam pernyataan sikap tersebut.

Terkait banyaknya kejadian unjuk rasa di berbagai wilayah Tanah Air yang telah menimbulkan korban jiwa dan berdampak lanjutan rusaknya dan dibakarnya fasilitas umum, perkantoran dan Gedung DPR di beberapa kota, PP ISKA menyampaikan beberapa hal.

Pengurus Presidium Pusat ISKA. Foto: Dok ISKA

Pertama, ISKA menyampaikan duka cita mendalam atas wafatnya Saudara Affan Kurniawan, seorang pejuang keluarga dan pengemudi ojek online, akibat penanganan unjuk rasa pada Kamis, 28 Agustus 2025. Semoga almarhum memperoleh tempat terbaik di sisi Tuhan Yang Maha Kasih, dan keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan serta penghiburan, demikian Joanes Joko selaku presidium pusat ISKA membuka pernyataannya.

Kedua, kebaikan bersama (bonum commune) adalah tujuan luhur dari hidup berbangsa, yang hanya dapat terwujud melalui keadilan sosial, penghormatan hak asasi dan solidaritas di antara sesama. ISKA menegaskan bahwa kritik dan masukan yang disuarakan dalam aksi beberapa hari ini adalah cermin kegelisahan masyarakat dalam menghadapi persoalan hidup nyata saat ini yang dirasakan semakin jauh dari semangat dan cita-cita terwujudnya kebaikan bersama tersebut. Mulai dari ketimpangan ekonomi, ketidakadilan hukum, kerusakan lingkungan, maraknya korupsi hingga aspirasi yang tak tersalurkan.

“Bahwa setiap manusia diciptakan seturut gambar dan rupa Allah, sehingga martabat manusia harus dihormati dan dilindungi dalam setiap situasi. Oleh karena itu, setiap ekspresi aspirasi berupa masukan dan kritik hendaknya ditanggapi secara tepat, proporsional, serta jauh dari tindakan represif apalagi kekerasan yang menimbulkan korban jiwa,” kata Ch Arie Sulistiono, Sekjen PP ISKA. (*/lip)


There is no ads to display, Please add some

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *