Prodi Rekayasa Tekstil FTI UII Mengolah Limbah Masker Menjadi Produk Kreatif

beritabernas.com – Program Studi (Prodi) Rekayasa Tekstil (Rekateks) Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia (FTI UII) bersama SMK Muh 2 Sleman mengolah limbah masker menjadi produk kreatif yang bernilai seni dan ekonomi.

Produk kreatif yang dihasilkan dari limbah masker yang diolah oleh Prodi Rekayasa Tekstil FTI UII bersama SMK Muh 2 Sleman tersebut antara lain pembatas buku, wall decor, tatakan gelas dari tali masker, dompet dan sebagainya.

Selain mengatasi limbah masker agar tidak menjadi sampah atau limbah buang, pengolahan limbah masker tersebut juga untuk mengembangkan kretifitas dan kewirausahaan bagi peserta yang menjadi mitra Prodi Rekayasa Tekstil FTI UII. Sebab produk yang dihasilkan bernilai seni dan punya nilai ekonomi yang layak jual.

Dr Eng Rina Afiani Rebia S.Hut M.Eng, Dosen Prodi Rekateks FTI UII, mengatakan, ide mengolah limbah masker menjadi produk kreatif muncul ketika melihat limbah rumah tangga baru berupa limbah masker sekali pakai selama pandemi Covid-19.

Sejumlah produk kreatif dari limbah masker. Foto: Jerri Irgo

Bahkan sampai saat ini walaupun angka kasus Covid-19 sudah turun namun pada kegiatan belajar mengajar di dalam kelas, banyak mahasiswa yang masih menggunakan masker sebagai salah satu prokes yang dijalankan, seperti di Rekateks UII dan di SMK Muh 2 Sleman sebagai mitra.

Menurut Rina Afiani, dibandingkan dengan masa pandemi Covid-19 satu dua tahun lalu, saat ini produk masker sekali pakai sudah banyak di pasaran dengan macam desain, harga yang lebih terjangkau (murah), dan lebih praktis sehingga penggunaan masker sekali pakai lebih banyak diminati. Dengan demikian bisa dibayangkan berapa jumlah limbah masker yang bertambah setiap hari ketika pembelajaran luring/ offline sudah mulai 100 persen dan tiap siswa menggunakan 1 masker tiap hari.
 
Pada bulan April 2022, menurut Rina Afiani, pihaknya mencoba memprediksi limbah masker yang dihasilkan dari Muh 2 Sleman dengan kapasitas pembelajaran offline 50 persen dari total siswa kurang lebih 280 siswa dengan 6 hari aktif sekolah. Sehingga selama 1 bulan limbah masker dapat mencapai 6.720 lembar dan jika 100 persen luring maka limbah mencapai dua kali lipat.

Karena itu, menurut Rina Afiaani, Dosen Rekayasa Tekstil FTI UII tergerak untuk berkolaborasi dengan mitra seperti SMK Muh 2 Sleman untuk bersama-sama mengolah limbah masker di lingkungan sekolah. Pada pengabdian ini juga dikaitkan dengan mata pelajaran yang ada di SMK Muh 2 Sleman yaitu PKK (Produk Kreatifitas dan Kewirausahaan).
 
Sehingga Rekayasa Tekstil mengajak SMK Muh 2 Sleman bersama-sama mengolah limbah masker. “Kami juga mengenalkan iptek kepada siswa-siswa SMK Muh 2 Sleman. Pengabdian ini juga berdasarkan pada riset/ penelitian yang telah dilakukan oleh tim Dosen Rekateks,” kata Rina.

Para Dosen Rekateks FTI UII memperlihatkan produk kreatif dari limbah masker. Foto: Jerri Irgo

Sebelumnya, menurut Rina, pihaknya melakukan sosialisasi ke lingkungan SMK Muh 2 Sleman dan penempatan tempat sampah khusus limbah masker sekali pakai. Para dosen memberikan edukasi mengenai cara membuang limbah masker yang baik dan benar. Kemudian limbah masker tersebut dibersihkan untuk siap diolah lebih lanjut.

Pada Minggu 10 Agustus 2022, diadakan kelas dengan materi bahan dasar masker sekali pakai yaitu polimer polypropylene, produk-produk tekstil yang terbuat dari polypropylene serta salah satu cara untuk mengolah limbah masker medis dengan menjadikannya lembaran plastik.
 
Pada hari yang sama juga diadakan workshop atau praktik langsung tentang pengolahan limbah masker dengan 2 metode. Pertama, dengan daur ulang menjahit menghasilkan produk seperti tas/dompet dan lain-lain yang dibantu mahasiswa bernama Amel.

Kedua, dengan metode hot press yang diarahkan oleh Ahmad Budi Satyawan ST MSc. Para siswa SMK Muh 2 Sleman diberi edukasi bagaimana mempersiapkan bahan baku dari limbah masker dan cara pengolahan menggunakan alat hot press hingga menjadi produk lembaran komposit limbah masker yang dapat dibuat menjadi produk kreatif lainnya seperti pembatas buku, wall décor, dkk dan tatakan gelas dari tali masker.

Kemudian, menurut Rina, sesuai dengan mata pelajaran PKK dari SMK Muh 2 Sleman, lembaran limbah masker tersebut akan diproses lanjut sesuai dengan inovasi dan kreativitas masing-masing siswa SMK Muh 2 sleman.
 
“Pada Minggu 24 Agustus 2022, kami akan melanjutkan dengan kelas inovasi produk dan penyampaian hasil karya inovasi dari siswa SMK Muh 2 Sleman dilanjutkan dengan materi digital marketing, bagaimana memasarkan produk-produk hasil karya tersebut oleh praktisi,” kata Rina bersama Dosen Prodi Rakateks FTI UII lainnya yakni Ir Agus Taufiq MSc, Febrianti Nurul Hidayah ST BSc MSc dan Ahmad Satria Budiman ST MSc. (lip)



Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *