Ratusan Peserta Meriahkan Jemparingan Gagrag Mataram di Minomartani

beritabernas.com – Olahraga tradisional Jemparingan yang di beberapa tempat bernama jegulan/ jenthotan/ undlup kembali digelar di Sasana Jemparingan Mangesti, Minomartani, Kabupaten Sleman, Yogyakarta, Minggu 7 Mei 2023.

Kegiatan bertajuk Magesti Minomartani Jemparingan Gagrag Mataram tersebut diikuti 100 peserta dari DIY, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Setiap peserta wajib berpakaian kaos hitam serta penutup kepala blangkon atau udeng dengan bawahan jarik.

Menurut Ketua Jemparingan Magesti Minomartani Joko Winarno (51) perhelatan tersebut merupakan yang keenam kali digelar. Jemparingan merupakan sarana untuk mencintai budaya yang kita miliki. “Kami berharap olahraga tradisional jemparingan ini juga diikuti generasi muda. Terlebih di era digital saat ini, kami terus berupaya melibatkan anak-anak muda untuk ikut hadir,” terang Abah Joko.

Para pegiat olahraga tradisional Jemparingan dari berbagai daerah di DIY, Jateng dan Jatim saling bersilaturahmi dan bertukar pengalaman saat bersiap mengikuti gelaran Jemparingan Gagrag Mataram di lapangan Minomartani, Ngaglik, Sleman, Yogyakarta, Minggu (7/5/2023). Foto: AG Irawan/ beritabernas.com

Hal senada disampaikan KMT Nitya Prayitna Puspita (65) yang biasa disapa Mbah Dono. Sebagai abdi dalem Kraton Yogyakarta, Mbah Dono terus mengenalkan olahraga tradisional ke berbagai sekolah dan sejumlah elemen masyarakat.

“Kami mengenalkan jemparingan ke sekolah melalui kegiatan ekstrakurikuler. Saat ini yang kami gelar adalah Jemparingan Gagrag Mataram, jadi posisi busur tidur di bawah atau horisontal. Beda dengan Jemparingan Mataraman yang posisi busur vertikal,” kata dia.

Mbah Dono menambahkan, tak hanya jemparingan yang kami kenalkan. Namun jenis olahraga tradisional lain juga diajarkan, seperti tulup, plintheng, badil, dan paseran. “Kebetulan saya yang mengajar beragam jenis olahraga tradisional tersebut. Semua bertujuan untuk nguri-uri  budaya kita,” ungkapnya.

Sejumlah peserta Jemparingan Gagrag Mataram dengan posisi busur horisontal di bawah bersiap membidik sasaran yang sudah ditentukan di lapangan Minomartani, Sleman, Minggu (7/5/2023). Foto: AG Irawan/ beritabernas.com

Peserta dari komunitas jemparingan “Paser Sura” Surabaya Jatim, Hatif Pradananta (46) menyatakan apresiasinya atas pelestarian jemparingan ini. “Buat kami, ini juga sebagai ajang silaturahmi antar pecinta jemparingan. Dan setiap ada gelaran jemparingan, kami usahakan untuk hadir,” ujarnya.

Sementara peserta dari Klaten Jateng, Nur Rohim (47) mengatakan, saat ini pihaknya mengajak 14 orang peserta. “Jemparingan ini bisa sebagai sarana menjalin persaudaran. Apalagi ini kan masih suasana Lebaran, jadi bisa sekaligus syawalan bersama teman-teman lintas daerah,” pungkasnya. (ag irawan)


There is no ads to display, Please add some

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *