Romo Agustinus Keluli Manuk OCD, Imam yang Ahli Membuat Wine  

beritabernas.com – Sebagian masyarakat pasti sudah mendengar atau mengenal bahkan merasakan minuman wine atau anggur hasil fermentasi buah anggur atau bahan-bahan lainnya. Namun, sangat sedikit yang tahu atau mengenal orang atau bahkan ahli yang membuat minuman anggur.

Salah satu ahli pembuat minuman wine atau anggur adalah Romo Agustinus Keluli Manuk OCD, anggota Ordo Carmelitarum Discalceatorum (OCD) atau Ordo Karmel Tak Berkasut. Pastor yang berasal dari NTT ini baru saja merayakan 25 tahun pesta imamat pada Minggu 8 September 2024 di Bali. Ordo ini merupakan salah satu cabang dari Ordo Karmel yang berasal dari para pertapa Gunung Karmel Palestina pada tahun 1185.

Romo Agus OCD yang memilih motto perayaan Cinta-Nya Dahsyat Tidak Peduli Siapa Saya, telah berkarya dan menyerahkan hidup sepenuhnya untuk melayani Tuhan dalam segala hal. Romo Agus memelihara tradisi yang sangat terkenal dalam konteks Gunung Karmel yakni pembuatan anggur bahkan ia merupakan ahlinya.

Selain ahli membuat wine atau anggur, Romo Agus juga bisa membuat whiskey secara otodidak. Wine buatan Romo Agus sangat unik. Bukan berasal dari buah anggur atau buah-buahan lainnya. Ia membuat minuman itu dari berbagai tanaman yang ada di sekitar Italia, seperti rumput atau dedaunan yang ekstraknya memiliki cita rasa, seperti mint, eucaliptus dan sebagainya.

Romo Agustinus Keluli Manuk OCD (kanan) bersama umat pada acara perayaan 25 imamatnya di halaman depan Gereja Stasi St Sisilia, Klungkung, Bali, 8 September 2024. Foto: Istimewa

Meski tidak mengatakan apapun, keahliannya membuat wine seakan ingin menegaskan bahwa ia memegang tradisi Gunung Karmel yang terkenal sebagai tempat produksi wine dengan kualitas prima. 

Ini salah satu kegiatannya di sela waktu luang saat studi di Roma.  Ia manfaatkan untuk belajar dan praktik membuat wine. “Selain penasaran kenapa wine dan whiskey rasanya itu-itu saja, kalau bisa membuat sendiri mengapa harus beli,” tutur Rm Agus, seperti dikutip Ketua Paguyuban Wartawan Katolik Indonesia (PWKI) AM Putut Prabantoro dalam rilis yang dikirim kepada beritabernas.com, Selasa 10 September 2024.

Putut Prabantoro mengaku pernah mencicipi ramuan wine-nya bersama anggota komunitas wartawan Katolik yang berkunjung ke Roma, Italia pada November 2022.

Di Roma, kota domisilinya di Italia, Rm Agus OCD memiliki jaringan yang kuat dengan berbagai kalangan. Dia berteman dekat dengan berbagai kalangan termasuk bersahabat dekat Alberto, pemilik Hotel Courtyard By Marriot yang sebelumnya bernama Hotel Central Park. Ia bahkan dikenal para pedagang di Pasar Kaget Roma, Porta Portese, yang hanya buka setiap hari minggu. 

“Rahasianya kita harus mempunyai hati yang terbuka, selalu menghadirkan Kristus. Orang harus bisa mengalami kehadiran Tuhan di dalam kehadiran kita. Kita harus punya hati yang terbuka, kita harus punya simpati dan empati kepada orang lain. Dan ini yang membuat saya juga selalu diterima di mana saja,” kata Romo AgusOCD.

Romo Agus mengucapkan terima kasih kepada para pihak yang mendukung terselenggaranya perayaan tersebut. Ia juga mengucapkan terima kasih atas uluran tangan semua pihak termasuk Bapa Ari, yang mendesain gereja, Dr Herman sebagai Ketua Panitia.

BACA JUGA:

“Terimakasih juga kepada Pak Frans dan Bu Ani yang pertama kali menyumbangkan 100 ribu sak semen untuk memulai pembangunan gereja dan semua yang hadir di sini telah memberikan kontribusi yang luar biasa, juga umat Klungkung yang ikut berpartisipasi memberikan tenaga dan waktu mereka. Sekali lagi terima kasih, terima kasih, terima kasih,” tutup Rm Agus.

Mewakili umat, Pater Ubaldus mengucapkan selamat dan mendoakan Rm Agus tetap berada di dalam bimbingan dan kerahiman Tuhan untuk terus bertekun dalam panggilan sehingga bisa merayakan Pancawindu atau Emas imamat kelak.

Ordo Karmel

OCD merupakan singkatan dari Ordo Carmelitarum Discalceatorum (OCD) atau Ordo Karmel Tak Berkasut. Ordo ini merupakan salah satu cabang dari Ordo Karmel yang berasal dari para pertapa Gunung Karmel Palestina pada tahun 1185.

Ordo Karmel Tak Berkasut didirikan oleh Santa Theresia dari Avilla dan Santo Yohanes dari Salib pada tahun 1593. Ordo ini memiliki visi selalu berada dalam kesetiaan kepada ajaran Gereja dan tradisi dari para bapa suci pertapa di Gunung Karmel.

Romo Agustinus Keluli Manuk OCD merupakan salah satu anggota ordo ini. Ia merayakan 25 tahun pesta imamat pada Minggu 8 September 2024 di halaman depan Gereja Stasi St Sisilia, Klungkung, Bali. Perayaan diawali dengan Misa Indulgensi dihadiri antara lain Komisaris OCD Indonesia Rm Felix Elavunkal OCD, Pastor Stasi St Sisilia Klungkung dan Amlapura Pater Ubaldus OCD, Rm Agus Pera OCD dan salah satu Penatua Gereja St Sisilia Klungkung Dr Herman Hartanto. 

Rm Agus mengaku sangat bahagia malam itu. Meski demikian, ia tidak mengundang banyak orang untuk merayakan kebahagiaan kecuali yang benar-benar mengenal dekat. “Tidak ada alasan saya mengundang banyak orang karena sudah tidak berkarya di Keuskupan ini. Alasan merayakan di sini karena saya punya dekrit yang diberikan oleh Takhta Suci untuk memberikan indulgensi kepada seluruh umat tanpa batas termasuk umat yang hadir di sini,” katanya.

Romo Agustinus Keluli Manuk OCD (kedua dari kiri). Foto: Istimewa

Menurut Rm Agus, dari semua panggilan hidup, menjadi imam adalah orang yang paling bahagia. Karena seorang imam dalam bahasa Bali disebut manusia setengah dewa. Manusia Allah. Imam adalah orang yang bisa mentransformasi, yang bisa menghadirkan Allah bukan saja secara simbolis tetapi nyata dalam hidup. 

“Imam juga bisa mengampuni dosa-dosa atas nama Kristus. Karena itu ketika seorang imam menyadari hakekatnya maka sesungguhnya seorang imam adalah seorang yang paling berbahagia. Karena sungguh-sungguh mengalami itu. Oleh karena itu saya merasa beruntung menjadi seorang imam,” tandas Rm Agus.

Namun ia menyadari apa yang dikatakan oleh salah satu orang Kudus, Padre Pio. Orang kudus dari Ordo Fransiskan itu menegaskan, imam itu pada hakekatnya menghadirkan Tuhan. Ia menguduskan umat melalui sakramen-sakramen. Tetapi imam juga bisa menghadirkan iblis dalam sikap dan perilakunya.

“Di satu sisi ia bisa membawa orang ke surga, di lain pihak ia bisa juga membawa orang ke neraka. Imam tidak pernah pergi ke surga sendirian, ia juga tidak pernah pergi ke neraka sendirian. Dia selalu membawa banyak orang untuk ke surga atau ke neraka,” papar Rm Agus. (*/lip)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *