Roy Suryo: Dua Hal Ini Diduga Kuat sebagai Penyebab Kecelakaan Maut di Tol Pantura

beritabernas.com – Dr KRMT Roy Suryo M.Kes yang biasa disapa Roy Suryo, Pemerhati Telematika, Multimedia, AI dan OCB Independen yang juga Magister Kesehatan Masyarakat dari UGM menengarai dua penyebab utama kecelakaan maut di Jalan Tol Pantura Jakarta-Semarang, Kamis 31 Oktober 2024.

Dalam kecelakaan yang melibatkan mobil truk box Hyno Putih milik Rosalia Express Nopol AD-9287-NF, 3 wartawan TVone yang menumpang mobil Toyota Avanza Putih Nopol B-1048-DKG, meninggal dunia di lokasi dan dua lainnya mengalami luka-luka. Roy Suryo pun menengarai dua penyebab utama kecelakaan maut tersebut.

Kecelakaan itu terjadi karena mobil truk box Hyno putih milik Rosalia Express Nopol AD-9287-NF menabrak dari belakang mobil Toyota Avanza Putih NoPol B-1048-DKG yang ditumpangi wartawan TVone yang sedang berhenti di bahu jalan tol karena sedang membersihkan kaca depan mobil yang buram.

Roy Suryo yang lulusan Magister Kesehatan Masyarakat dari UGM mengatakan, meski beda kendaraan namun secara kebetulan kecelakaan kali ini ada persamaannya dengan kecelakaan bus ber-Nopol AD 7019 OA yang disopiri Jalur Widodo (34) di Tol Batang-Semarang pada 13 April 2024. Kedua kendaraan tersebut sama-sama milik perusahaan Rosalia Group.

Persamaan lainnya, menurut Roy Suryo, keduanya ditengarai diakibatkan oleh adanya Fatique dan Microsleep, dimana pengemudi sempat mengalami “blank” alias tertidur sesaat setelah dalam keadaan kelelahan yang tidak terhindarkan.

Bila diingat, faktor Fatique dan Microsleep yang dialami pengemudi truk box ini juga memiliki kemiripan juga dengan kecelakaan yang merenggut jiwa artis Vanessa Angel pada tahun 2021 di Tol Jawa Timur dan sempat saat itu dilakukan analisis.

Peristiwa bulan November 2021 itu juga disinyalir karena kondisi Fatique atau kelelahan yang amat sangat oleh pengemudi yang mengakibatkan terjadinya Microsleep dan berakibat fatal karena lepas kontrol keluar jalur.

BACA JUGA:

“Jadi kalau dalam kasus di Tol Pemalang ini disebut-sebut Microsleep adalah penyebab kecelakaan Truk Box yang menabrak Toyota Avanza tersebut, maka sebenarnya perlu dicari mengapa yang bisa mengalami kondisi “tidur sesaat” yang biasanya berdurasi antara 2 detik sampai 30 detik atau bahkan lebih,” kata Roy Suryo dalam rilis yang dikirim kepada beritabernas.com, Kamis 31 Oktober 2024. 

Menurut Roy Suryo, Microsleep biasanya terjadi karena kondisi sebelumnya yang disebut sebagai Fatique atau kelelahan yan kelewat batas. Secara ilmiah medik, Fatique adalah rasa lelah yang membuat sopir tersebut lesu dan kurang bertenaga sepanjang waktu. Kondisi ini menyebabkan hilangnya produktivitas karena yang bersangkutan tidak memiliki tenaga untuk beraktivitas. Jika rasa lelahnya tidak kunjung membaik setelah tidur dan atau mengonsumsi makanan yang tepat, maka Fatique juga bisa menjadi tanda sindrom kelelahan kronis (CFS/ Chronical Fatique Syndrome) atau myalgic encephalomyelitis

Mengutip WorkSafe Victoria, Roy Suryo mengatakan secara garis besar, Fatique bisa dibedakan menjadi tiga jenis, yakni fisik, mental dan emosional. Ketiga jenis inilah yang sangat mungkin terjadi pada sopir truk box Rosalia Express dan dulu terjadi pada sopir bus Rosalia Indah, karena tampak berkurangnya kemampuan uuntuk melakukan aktivitas kognitif (membuat keputusan & berkonsentrasi) dan berkurangnya kemampuan untuk terlibat dalam aktivitas emosional dan reflek saat terjadinya kondisi darurat pra dan pasca kejadian. Oleh karena itu ketika kecelakaan tersebut terjadi, Fatique yang diikuti Microsleep inilah yang sangat dimungkinkan terjadi.

Tentu bila sudah dilakukan analisis menggunakan alat TAA (Traffic Accident Analysis) berbasis LIDAR (Light Detection and Ranging) dengan menggunakan sinar laser yang kini lazim digunakan Korlantas Polri, akan bisa sangat didapatkan analisis yang akurat bagaimana terjadinya laka lantas yang mengakibatkan hingga 3 korban meninggal dunia tersebut, karena kalau melihat posisi dan kondisi truk box setelah kejadian cukup jauh berbeda dengan kondisi Toyota Avanza yang ditumpangi oleh awak media TVone yang sebenarnya akan melakukan liputan investigasi ke daerah Gresik, Jawa Timur untuk program acara “Fakta”.

Dengan demikian untuk antisipasi terjadinya Fatique yang mengakibatkan Microsleep, maka perlu benar-benar serius untuk diterapkan pengawasan serius terhadap para pengemudi, terutama untuk pengemudi kendaraan umum yang banyak mengangkut penumpang dan kendaraan truk yang memiliki bobot serta dimensi besar agar tidak mengakibatkan fatalistik bila terjadi kecelakaan.

Durasi waktu maksimal sopir dibalik kemudi dalam mengemudikan kendaraan memang harus benar-benar diterapkan dan diberi sanksi bilamana dilanggar. Manajemen transportasi semacam ini di luar negeri sudah sangat ketat diterapkan bahkan diberikan monitor yang bisa langsung berhubungan dengan pool bus/ kendaraan umum/ truk dimaksud bahkan dengan pos aparat keamanan.

Menurut Roy Suryo, Microsleep memang sangat mungkin dialami oleh sopir truk box Rosalia Express saat peristiwa kecelakaan di Km 315+900A, Kamis 31 Oktober 2024 pagi itu, namun hal tersebut disebabkan oleh Fatique yang dialami sebelumnya karena manajemen transportasi yang belum baik diterapkan di Indonesia.

Oleh sebab itu Kementerian Perhubungan dan Korlantas Polri yang menjadi garda terdepan pengawasan dan penegakan disiplin berlalu-lintas di Indonesia sebaiknya lebih tegas dalam menerapkan semua hal yang sudah disebutkan diatas agar tidak banyak lagi korban di jalan akibat tidak digunakannya ilmu pengetahuan baik yang berbasis kesehatan masyarakat maupun teknologi informasi yang bila digunakan dengan benar akan sangat bermanfaat. (*/lip)


There is no ads to display, Please add some

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *