beritabernas.com – Guna membantu mahasiswa internasional beradaptasi dengan lingkungan yang baru, Office of International Affairs (OIA) UGM menggelar International Student Orientation (ISO) 2023 di lantai 7 Auditorium Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UGM, Jumat 17 Pebruari 2023.
Dalam rilis kepada beritabernas.com, Kantor Urusan Internasional UGM menyatakan, sebagai kampus berkelas internasional, pada semester genap tahun 2023 ini, ada 183 mahasiswa internasional dari 28 negara yang akan belajar di UGM.
Para mahasiswa tersebut tersebar ke dalam beberapa program. Program bergelar (degree) sebanyak 26 orang, pertukaran pelajar 102 orang, magang 8 orang dan language course 47 orang. Sebagai pembanding, UGM menerima sekitar 1.463 mahasiswa internasional dari 73 negara pada semester genap dan ganjil di tahun 2022 dan mengikuti beberapa skema program akademik di UGM.
Belajar dan tinggal di negara lain tentunya mendatangkan beberapa tantangan bagi para mahasiswa internasional, terutama dalam segi bahasa dan budaya serta beradaptasi dengan bahasa dan kebudayaan baru terkadang menjadi penghalang yang menyulitkan para mahasiswa internasional dalam menjalani studinya di UGM.
ISO 2023 dibuka dengan penampilan Tari Pendet oleh UKM Tari Bali UGM. Kepala OIA UGM I Made Andi Arsana PhD melalui video berharap agar mahasiswa internasional yang berasal dari berbagai belahan dunia dengan latar belakang budaya yang berbeda bisa memperoleh pembelajaran di UGM, yang merupakan melting pot tempat bersatunya keragaman budaya yang ada di Indonesia.
Perbedaan yang ada merupakan salah satu daya tarik untuk bisa saling mengerti, bebagi, memahami dan melakukan pembelajaran dalam berbagai aspek positif selama berinteraksi satu sama lain.
Pak Andi, begitu panggilan akrabnya, mengatakan bahwa sSelama mereka menempuh pendidikan di UGM, mereka berada jauh dari negara tempat mereka tinggal, OIA UGM merupakan rumah kedua dan juga keluarga mereka.
Acara diisi pemaparan materi dari beberapa pembicara. Pertama, ada sesi UGM at Glance oleh staf OIA, Afia Rifkiani S.IP, MAIS. Sesi ini menjelaskan UGM secara singkat. Mulai dari sejarah singkat UGM, fakultas, program studi, hingga kerjasama UGM secara internasional.
Pada sesi kedua berfokus mengenai keimigrasian dan perizinan di Indonesia, yang dipaparkan Risa Apriana Salam, S.Pd, staf OIA yang mengurus visa dan perizinan mahasiswa internasional. Menjelaskan hal-hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan selama tinggal di Indonesia. Risa menekankan pentingnya mematuhi hukum serta memperlakukan warga lokal dengan baik.
Selain masalah keimigrasian dan perizinan, ada pula materi singkat mengenai kehidupan di Yogyakarta yang dibawakan staf OIA Astiti Nareswari, SS. Ada beberapa topik, misalnya tips berpakaian dan berkendara di jalanan, hingga cara mengurus diri sendiri ketika sakit.
Sebagai pelengkap, materi mengenai kehidupan di UGM dan Yogyakarta dilanjutkan dengan sesi sharing oleh Dobrin Bugov, MA, mahasiswa internasional dari Bulgaria yang sedang menjalani program doktor bidang Antropologi Budaya di UGM.
Mahasiswa yang akrab disapa Mas Dobrin tersebut menceritakan berbagai hal menarik yang dialaminya selama tinggal di Indonesia. Mulai dari kesan pertama, makanan favoritnya, hingga tips dan trik untuk bertahan hidup saat menjalani studi di Indonesia.
Sejumlah mahasiswa internasional yang hadir juga berkesempatan berbagi kesan saat pertama kali tiba di Indonesia. Ada yang merasakan culture shock, sekaligus terkesan dengan keramahan orang Indonesia. Mereka menceritakan memilih UGM sebagai tempat belajarnya, karena termasuk salah satu universitas terbaik di Indonesia.
Untuk mengapresiasi mahasiswa internasional yang sudah membagikan kesannya, Kepala Seksi Pengelolaan Mobilitas OIA Agus Supriyanto M.Sc memberikan doorprize kepada mahasiswa internasional tersebut.
Dari acara ISO 2023, diharapkan mahasiswa internasional di UGM dapat memahami lingkungan barunya lebih baik. Sehingga dapat menjalani studinya di Indonesia dengan lancar.
Dalam menjalankan acara tersebut, OIA UGM dibantu oleh Buddy Club, yaitu Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) di UGM yang berfungsi sebagai buddy atau kawan untuk mendampingi mahasiswa internasional selama menjalani studinya di Indonesia. (*/ag irawan)
There is no ads to display, Please add some