beritabernas.com – Sebanyak 126 siswa-siswi SMAN 1 Wonosari, Gunungkidul, didampingi 7 guru mengunjungi Komunitas Srikandi Lintas Iman (SRILI) Yogyakarta di Gedung Karya Sosial Widyamandala, Kotabaru, Selasa 11 Juni 2024.
Kunjungan dari SMAN 1 Wonosari ke Komunitas Srikandi Lintas Iman ini dalam rangka perayaan belajar Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5).
Kegiatan dibuka dengan sambutan dari Fauzi Anshori Soleh MPd, salah satu guru pendamping, diikuti penjelasan sejarah SRILI oleh Karolina Ratnaningsih perwakilan dari Komunitas Srikandi Lintas Iman. Kemudian dilanjutkan dua siswa dari SMAN 1 Wonosari, Helena Jantita dan Zahra Emilia, yang mempresentasikan projek P5 mereka.
Materi utama disampaikan oleh Fitri Yani yang merupakan perwakilan dari SRILI dengan tema Menyikapi Keberagaman dalam Upaya Menciptakan Perdamaian. Sesi ini diikuti dengan diskusi dan tanya jawab yang interaktif.
Selain itu, 4 mahasiswa dari Universitas Atmajaya Yogyakarta yang sedang melakukan observasi dan wawancara di SRILI juga turut berbagi pengalaman mereka tentang keberagaman. Acara inti ditutup dengan mengajak peserta mengunjungi Gereja St Antonius Padua Kota Baru Yogyakarta yang dipandu oleh Genoveva Eka Rahayu, perwakilan pengurus gereja. Di dalam gereja, para siswa melakukan sesi tanya jawab mengenai sejarah gereja dan makna simbol-simbol yang terdapat di dinding gereja.
BACA JUGA:
- Srawung Orang Muda Lintas Iman Mendorong Kaum Muda Berani Bergaul dan Berperan
- Program Srawung Orang Muda Lintas Iman, Cara KAS Merawat Persaudaraan
- Doa Bersama Gereja Katolik dan Kristen untuk Menyiapkan Generasi Toleran Lintas Agama
Karolina Ratnaningsih menjelaskan sejarah berdirinya SRILI yang didirikan pada tahun 2015 dan beranggotakan perempuan dari berbagai kepercayaan dan latar belakang budaya. Fitri Yani juga menambahkan bahwa perbedaan adalah sebuah keniscayaan yang seringkali menimbulkan prasangka atau stereotip. Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk saling mengenal dan berdialog serta manajemen konflik untuk meminimalisir perpecahan.
SRILI mengajak semua pihak untuk saling mengenal dan berdialog dalam perbedaan guna menghindari konflik dan menciptakan perdamaian.
Komunitas Srikandi Lintas Iman (SRILI) Yogyakarta sendiri lahir dari kepedulian perempuan-perempuan lintas iman di DIY untuk duduk bersama, berbagi dan bertukar gagasan serta program untuk mengelola keberagaman agama dan sosial-budaya. Gerakan ini dilandasi oleh kesadaran akan pentingnya peran perempuan dalam menciptakan keharmonisan, keamanan, kenyamanan, keadilan serta perdamaian di tengah-tengah masyarakat. (*/lip)
There is no ads to display, Please add some