Tari Kebaya Serumpun akan Ditampilkan Pertama Kali pada Peringatan Hari Kebaya Nasional 2025

beritabernas.com – Tari Kebaya Serumpun karya Sanggar Budaya Wanitatama pimpinan RM Condroyono untuk pertama kalinya akan tampil dalam peringatan Hari Kebaya Nasional 2025 di Lapangan
Brahma, Candi Prambanan, Kabupaten Sleman pada Kamis 24 Juli 2025.

Koreografi Tari Kebaya Serumpun yang membawa kegembiraan dan mudah diikuti ini diambil dari beberapa gerakan tari Nusantara seperti dari Sumatra, Sunda, Jawa, Bali dan Indonesia Timur. Selain menampilkan tarian, dalam acara peringatan Hari Kebaya Nasional seri kedua tahun 2025 ini juga diadakan Pergelaran Musik Angklung yang melibatkan lebih dari 500 pemain seni musik angklung dari berbagai sanggar dan kelompok dari berbagai macam daerah seperti Jakarta, Surakarta, Malang dan Yogyakarta.

Latihan tari kebaya untuk peringatan Hari Kebaya Nasional 2025. Foto: Dok panitia

Pergelaran musik angklung akan mengalunkan 4 lagu yakni Tanah-airku, Medly Lagu-lagu Daerah, Yogya Istimewa dan Maumere, di bawah dirigen atau konduktor Kang Asep Zery Kusmaya.

Menurut Prof Ir Wiendu Nuryanti M.Arch PhD, Ketua Umum “Bangga Berkebaya” Hari Kebaya Nasional 2025, dalam rilis yang dikirim kepada beritabernas.com, Sabtu 19 Juli 2025, selain pentas seni seperti tarian dan musik angklung, dalam peringatan Hari Kebaya Nasional 2025 akan diadakan Lomba Tata Saji Kue Jajanan Tradisional Rosebrand yang akan diikuti para ibu berkebaya dari 60 organisasi perempuan terdiri atas 5-20 orang dengan tema menyajikan tumpeng aneka jajanan makanan tradisional dengan tinggi maksimum 40 cm.

Panitia juga menyajikan miniatur Candi Prambanan setinggi 2 meter yang terbuat dari berbagai macam kue Jajanan Tradisional sebagai maskot perayaan HKN tahun 2025.

BACA JUGA:

Dikatakan, peringatan Hari Kebaya Nasional 2025 ini merupakan kelanjutan dari kegiatan Bangga Berkebaya seri pertama yang sukses dilaksanakan di Concourse Borobudur pada 24 Juli tahun 2024. Ketika itu acara dihadiri oleh lebih dari 1.500 peserta, yang berasal dari berbagai organisasi
dari berbagai unsur komunitas dan pecinta seni budaya.

Ketika itu, peserta bervariasi antara lain dari buruh gendong, pedagang UMKM souvenir di area Candi Borobudur, yang mendapat liputan media nasional maupun internasional secara cukup luas, termasuk pengakuan dari MURI sebagai “Perempuan Bangga Kebaya Terbanyak di Candi Borobudur”.

Persiapan peringatan Hari Kebaya Nasional 2025. Foto: Dok panitia

Dalam kegiatan Hari Kebaya Nasional Seri-2 Candi Prambanan ini mengundang para Sobat Kebaya
dari negara-negara Singapura, Malaysia, Brunei dan Thailand, negara yang secara bersama-sama
mendapatkan pengakuan dari UNESCO.

Beberapa tema dalam parade dan lomba berkebaya adalah kebaya tradisional/klasik, kebaya encim/ peranakan, kebaya modern/kontemporer, kebaya edan-edanan/warna-warni dan kebaya jadul.

Sementara itu, dalam Parade Kebaya, ibu-ibu peserta akan membawa papan kampanye budaya dengan tagline perjuangan kebaya antara lain: Save Kebaya, Kebaya Adalah Kita, Kebaya adalah Kehormatan Kita, Kebaya adalah Indentitas Kita, Kebaya adalah Wajah Kita, Kebaya Mempersatukan Kita, Kebaya Mengharmoniskan, Kebaya Kujaga sampai Kapanpun, Kebaya Budaya Kita, Kebaya Sumber Inspirasi dan Kebaya Mencerdaskan Bangsa. (lip)


    There is no ads to display, Please add some

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *