Oleh: Yunita Ayu Lestari, Mahasiswa Universitas Cendekia Mitra Indonesia, Yogyakarta
beritabernas.com –Sumber daya manusia Indonesia tengah menghadapi tantangan besar. Tantangan tersebut diantaranya ialah penerapan manajemen modern dalam proses penyusunan dan penetapan kebijaksanaan, perencanaan, pembiayaan, pelaksanaan, pengendalian dan pengawasan, pada lembaga baik swasta maupun pemerintah.
Membaca hasil riset International Institute for Management Development atau IMD World Talent Rangking 2024, peringkat daya saing sumber daya manusia (SDM) Indonesia di tingkat dunia adalah 46 dari 67 negara. Sementara itu, Human Capital Index (HCI) Indonesia berada di angka 0.53, yang berarti anak-anak Indonesia hanya mampu mencapai 53% potensi produktivitas mereka di usia dewasa. Sementara Singapura peringkat 2 dunia dan Malaysia peringkat 33 dunia.
Peringkat Indonesia itu hanya naik satu poin dibanding tahun lalu. Alokasi investasi dan pengembangan pendidikan di Indonesia yang cenderung stagnan atau menetap, diduga menjadi penyebab rendahnya peringkat daya saing SDM Indonesia maupun HCI selalu menurun.
Jika ditarik mundur ke tahun 2020 sampai tahun ini, peringkat tingkat daya saing SDM versi IMD atau IMD World Talent Ranking tidak pernah menyentuh 30 besar dunia. Pada tahun 2020, Indonesia menduduki peringkat ke-45, lalu anjlok ke peringkat 50 pada 2021, dan turun ke urutan 51 pada 2022, kemudian naik ke peringkat 47 pada 2023, dan 46 pada 2024.
Baca juga:
- Memperkuat Nasionalisme Kalangan Generasi Muda
- DPR: Wakil Rakyat atau Musuh Rakyat? Sebuah Ironi Bangsa
- Kekerasan yang Melekat Sejak Lahir: Nasib Anak dari Perkawinan Paksa dan Pemerkosaan
Potret sumber daya manusia Indonesia saat ini yang menunjukkan profesionalisme yang rendah, banyaknya praktek KKN yang melibatkan aparatur, pelayanan kepada masyarakat yang berbelit-belit, hidup dalam pola patronklien, kurang kreatif dan inovatif, bekerja menunggu petunjuk serta mungkin masih banyak potret negatif lainnya yang intinya menunjukkan bahwa SDM di Indonesia masih lemah.
Pengembangan SDM Indonesia mestinya harus ditangani secara serius. Pengembangan SDM yang serius akan berdampak pada kemajuan dan kestabilan ekonomi, sosial, dan budaya yang baik pula. Pemerintah, melalui aparaturnya sebagai mesin penggerak kemajuan Indonesia mestinya ditata dengan baik dengan menerapkan standar moral, etika, dan disiplin yang tinggi. Sebab setiap pekerjaan dalam organisasi berhasil baik karena ditentukan dan digerakkan oleh aparatur yang memiliki standar moral, etika, dan disiplin tinggi.
Negara-negara maju, sebut saja China, Jepang, Korea Selatan, mereka menerapkan standar moral, etika, dan disiplin tinggi dalam birokrasi. Sehingga tidak heran negara tersebut ekonominya tumbuh sangat baik, rakyat pun makin makmur.
Berhasil tidaknya suatu negara sangat ditentukan oleh SDM yang melakukan pekerjaan profesional yang tinggi. Oleh karena itu, pemimpin dituntut untuk memperlakukan semua SDM yang menggerakkan kemajuan suatu bangsa, memandang mereka sebagai manusia yang mempunyai kebutuhan baik materi maupun non materi yang sama.
Lebih sebagai abdi negara
Dalam konteks ke Indonesiaan, birokrasi pemerintah memiliki dinamikanya tersendiri sesuai dengan perkembangan dan perubahan politik yang terjadi. Pada awal pemerintahan 0rde Baru, birokrasi lebih diarahkan sebagai alat negara untuk mempertahankan kekuasaan dengan dalih, menjaga pertumbuhan dan kesinambungan pembangunan. Oleh sebab itu, wajah birokrasi lebih sebagai meminjam ungkapan dalam bahasa Latin, (servi publici quam servi publici) yang artinya lebih sebagai abdi negara dari pada sebagai pelayan masyarakat, sebagaimana yang seharusnya ontologi birokrasi.
Pelaksanaan tata pemerintahan yang baik itu bertumpu pada tiga aspek, yaitu pemerintah, swasta dan masyarakat. Ketiga aspek tersebut harus bekerja secara sinergis, yang berarti setiap aspek diharapkan mampu menjalankan perannya dengan optimal agar mencapai tujuan yang berhasil dengan efektif. Pemerintah berfungsi menciptakan lingkungan politik dan hukum yang kondusif swasta menciptakan pekerjaan dan pendapatan sedangkan masyarakat berperan positif dalam interaksi sosial, ekonomi, politik termasuk mengajak kelompok-kelompok dalam masyarakat untuk berpartisipasi dalam aktivitas ekonomi, sosial dan politik.
Birokrasi dapat dibagi menjadi dua klasifikasi yaitu sebagai proses administrasi pemerintahan dan juga sebagai struktur atau fungsi yang bersifat statis. Dengan demikian ada birokrasi yang menjalankan struktur yang biasa disebut birokrat. Birokrat, pejabat dan staf administrasi selalu terkait dengan pemerintahan dan menjadi aktor penting dalam sebuah negara, baik dalam urusan politik, administrasi dan pembuatan kebijakan negara.
Negara modern membutuhkan birokrasi yang modern. Birokrasilah yang mengimplementasikan politik dan kebijakan negara. Birokrasi adalah bentuk kecil pemerintahan, minus para politikus dalam pemerintahan.
Pengalaman kegagalan birokrasi dalam menjalankan fungsi idealnya sebagai alat mencapai tujuan negara, yaitu kemakmuran dan keadilan masyarakat, dimasa Orde Baru tentu saja menjadi pengalaman buruk yang harus di perbaiki di masa depan. Namun bukanlah menjadi pekerjaan yang mudah seperti membalikan telapak tangan. Mentalitas yang telah menjadi kebiasaan selama 30 tahun lebih di masa Orde Baru, tak bisa di lupakan begitu saja dengan cepat ketika negara kita memasuki era reformasi. Sepertinya pemerintah kita saat ini telah gagal mereformasi birokrasi sesuai amanat konstitusi.
Warisan-warisan kultural birokrasi Orba masih kokoh hingga kini, sehingga menyulitkan untuk melakukan reformasi birokrasi. Tradisi birokrasi yang militeristik di masa lalu, saat ini makin tumbuh subur, tak membiasakan para aparatur negara untuk bekerja dengan visi, mereka terbiasa dengan menunggu perintah dan itupun harus dilakukan dengan teknis.
Salah satu strategi yang dilakukan pemerintah untuk mewujudkan dan meningkatkan kualitas SDM Indonesia yaitu melalui perbaikan manajemen talenta. Manajemen talenta merupakan suatu proses implementasi dari strategi atau sistem yang terintegrasi untuk meningkatkan kondisi lingkungan kerja dengan mengembangkan proses rekrutmen dan seleksi, pengembangan, pengikatan, dan mempertahankan pegawai yang memiliki keahlian dan bakat dalam rangka memenuhi kebutuhan organisasi di masa sekarang ini dan di masa yang akan datang.
Dalam era modernisasi seperti sekarang ini, SDM yang berkualitas dan profesional merupakan kunci utama dalam tumbuh kembangnya sebuah organisasi. Karena itu, SDM perlu ditata secara optimal sehingga kualitasnya benar-benar sesuai dengan kebutuhan dan bisa menjadi aset organisasi dalam memenangkan persaingan global.
Manajemen talenta
Untuk meningkatkan daya saing Indonesia pada tingkat global, penerapan manajemen talenta pada birokrasi merupakan keniscayaan. Penerapan manajemen talenta ini, dilaksanakan berdasarkan sistem merit yang mempertimbangkan kualifikasi, kompetensi, dan kinerja mulai dari perencanaan, pengembangan kompetensi, dan karier, hingga pada kompensasi. Dalam hal ini berarti manajemen talenta dipersiapkan mulai dari pelaksanaan rekrutmen dan seleksi hingga pada rotasi ataupun promosi pejabat sebagai pemimpin masa depan.
Manajemen talenta berkaitan erat dengan mencari individu yang tepat dengan keterampilan dan talenta yang tepat untuk ditempatkan pada posisi yang tepat. Dalam penelitian yang ditulis oleh Nisa, Astuti & Prasetya (2016) menjelaskan bahwa manajemen talenta memiliki pengaruh yang cukup signifikan terhadap kinerja pegawai.
Manajemen talenta menjadi suatu kebutuhan dasar bagi organisasi dalam menentukan, mengembangkan, mengelola, dan mempertahankan para pegawai yang memiliki talenta dalam upaya mencapai tujuan strategis dan memenuhi kebutuhan organisasi, sehingga manajemen talenta dipahami lebih baik daripada konsep sumber daya lainnya dalam pengembangan sumber daya manusia.
Hal tersebut dikarenakan individu yang memiliki talenta diyakini dapat bekerja lebih cepat dan teliti. Selain itu, individu yang bertalenta juga dinilai mampu untuk memberikan kontribusi terhadap inovasi-inovasi yang dikembangkan oleh organisasi.
Dengan demikian, manajemen talenta yang dapat diterapkan di berbagai bidang atau organisasi yang menggunakan tenaga kerja bertalenta nantinya akan meningkatkan kualitas dan kompetensi mereka dalam bekerja.
Begitu juga pada lingkungan instansi pemerintah, di mana penerapan manajemen talenta ini dinilai dapat meningkatkan kualitas dan kompetensi yang ada pada ASN untuk mencapai tujuan strategis pembangunan nasional dan meningkatkan pelayanan publik.
Di samping itu, mengingat tujuan dari manajemen talenta nasional adalah bagaimana mengelola sumber atau talent terbaik Indonesia yang bekerja di instansi pemerintah dapat mendorong percepatan pembangunan nasional, semakin memperkuat alasan untuk menerapkan manajemen talenta.
Paradigma baru dalam manajemen talenta, menganggap bahwa SDM merupakan aset organisasi (atau biasa dikenal dengan istilah human capital). Karena itu aset tersebut harus dikelola secara proaktif dan strategik (Ulrich, 1998).
Manajemen talenta merupakan implementasi dari strategi atau mekanisme yang terintegrasi untuk meningkatkan kondisi lingkungan kerja dengan mengembangkan proses-proses dalam rekrutmen dan seleksi, pengembangan, pengikatan, dan mempertahankan sumber daya manusia yang memiliki kemampuan serta attitude yang dibutuhkan organisasi di masa ini dan akan datang.
Peran strategis dalam mengelola SDM atau strategic human resource management dimaknai sebagai keterkaitan antara pelaksanaan manajemen SDM dengan strategi organisasi untuk meningkatkan kinerja. Dalam implementasinya, peran strategis dalam mengelola SDM bertalenta diartikan bahwa pengelola SDM harus dapat mengelaborasi semua kapasitas yang dimilikinya, untuk dijadikan sebagai competitive advantage bagi organisasi.
Manajemen SDM berbasis talenta menjadi urgensi dalam tata kelola pemerintah kini dan ke depan. Dengan menerapkan manajemen talenta yang baik dan benar, Indonesia tidak menjadi negara introvert di kancah dunia global, tapi Indonesia akan menjadi pemandu dunia, asalkan talenta-talenta yang berbakat sungguh diperhatikan oleh negara sebagai penjamin mutu SDM kita masa depan. (*)
There is no ads to display, Please add some