Uji Publik Kurikulum Lebih Dini, MTsN 3 Bantul Mendapat Apresiasi

beritabernas.com – Kerja keras Tim Pengembang Kurikulum MTsN 3 Bantul yang digawangi Waka Kurikulum Siti Rokhayah MSc tidak sia-sia. Dukungan penuh dari Kepala Madrasah Tutik Husniati S.Ag MSi dengan waktu persiapan yang singkat dapat menyajikan Kurikulum Madrasah dan dapat disajikan lebih dini dibanding madrasah lain dalam kegiatan Uji Publik.

Hal ini membuahkan apresiasi dari Kasi Dikmad Kemenag Bantul Ahmad Musyadad SPd.I MSI dan Pengawas Madrasah Etyk Nurhayati SPd.I MPd yang turut membersamai helatan Madrasah yang memiliki tagline “Belajar Bersama Sukses Semua” di Cembing Dayu Resto (CDR) Bulu Trimulyo, Jetis, Bantul, Jumat 12 Juli 2024).

“Kami dari Seksi Dikmad Kemenag Bantul mengapresiasi kegiatan uji publik kurikulum pada siang hari ini. Sebab kita berkejaran dengan waktu yang berupaya jangan sampai kegiatan mengganggu pembelajaran yang sudah akan dimulai Senin 15 Juli 2024. Jadikan sesuatu yang beda dengan madrasah lain, misalnya potensi siswa yang didominasi pondok pesantren maupun panti, potensi batik tulis di Wukirsari mesti dimaksimalkan,” kata Musyadad.

Kasi Dikmad Kemenag Bantul Ahmad Musyadad SPd.I MSI dan Pengawas Madrasah Etyk Nurhayati SPd.I MPd foto bersama para guru dan tim pengembangan kurikulum MTsN 3 Bantul di Cembing Dayu Resto (CDR) Bulu Trimulyo, Jetis, Bantul, Jumat 12 Juli 2024). Foto: Istimewa

Dalam pandangan Etyk Nurhayati secara umum kurikulum yang disusun sudah sesuai kriteria, tinggal disempurnakan dengan lampiran.

“Selama 2 minggu kami berharap bapak ibu guru telah melengkapi dengan administrasi pembelajaran. Agustus minggu pertama kami harap Kepala Madrasah dan tim bisa melaksanakan supervisi administrasi sekaligus persiapan akreditasi,” harap Etyk.

Selain tanggapan dari kedua narasumber, juga ada sesi masukan dan saran yang dilakukan Ketua Komite Madrasah H Turmudzi, perwakilan orangtua wali Imam Muhtarom, tokoh masyarakat Nur Ahmadi, guru yang diwakili Sutanto dan siswa yang diwakili Muhammad Roiyyan.

Dari komite mendukung sepenuhnya program yang dilaksanakan madrasah dan siap bersinergi dengan orangtua wali maupun stakeholder lainnya. 

Nur Ahmadi selaku tokoh masyarakat yang juga pengrajin batik menyambut gembira adanya program unggulan batik di madrasah, karena hal itu menepis kekhawatiran akan semakin berkurangnya pengrajin batik.

Sedangkan Sutanto menambahkan tentang keunggulan yang tak dimiliki madrasah lain agar bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya. “Di Wukirsari ada Kampung Pramuka, ada gazebo batik, dukungan pondok pesantren dan panti, dan madrasah kita juga mendapat bimbingan sebagai Madrasah Ramah Lingkungan dari Kwarda Pramuka DIY,” kata Sutanto. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *