beritabernas.com – Karena merasa sangat bermanfaat, masyarakat Desa Kalibakung, Kecamatan Balapulang, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah menginginkan program pemberdayaan budidaya Tanaman Obat Keluarga (Toga) dan produk herbal bisa berlanjut.
Sebab, masyarakat yang diberdayakan melalui program yang telah dilaksanakan oleh Tim Unsoed sepanjang Juli-September 2022 ini, yakni dari unsur PKK, Posyandu dan Kelompok Wanita Tani (KWT), merasakan hasil bimbingan dan pendampingan dari Tim Unsoed.
“Kami masyarakat Kalibakun, khususnya penggiat PKK, Posyandu dan KWT, sangat berharap program ini berlanjut. Sebab, kami merasakan manfaat dari adanya pendampingan oleh tim PDKN Unsoed, khususnya dalam budidaya tanaman Toga dan herbal baik di pekarangan rumah maupun di lahan 10 hektar yang sudah kami sediakan dan dijadikan lahan percobaan,” kata Kepala Desa Kalibakung Mujiono ST MH.
Hal itu disampaikan Mujiono yang mewakili warga Desa Kalibakung pada Sarasehan Perencanaan Pemberdayaan Masyarakat dalam budidaya tanaman dan produk herbal di Unit Pelaksana Teknis Daerah Wisata Kesehatan Jamu (UPTD WKJ) Kalibakung, Kecamatan Balapulang, Kabupaten Tegal, Sabtu (26/11/2022). Ini merupkn kegiatan praktikum mahasiswa Magister Penyuluhan Pertanian (MPP) Unsoed angkatan 2022.
Baca berita terkait: Mahasiswa MPP Unsoed Rancang PPM dalam Budidaya Herbal Berkelanjutan
Sarasehan diikuti 30 peserta, terdiri mahasiswa MPP Unsoed angkatan 2022, Warga Kalibakung yang aktif di kegiatan PKK, Posyandu dan Kelompok Wanita Tani. Hadir juga dalam kesempatan itu, Ketua Tim Penelitian Dasar Kompetitif Nasional (PDKN) Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Dr Adhi Iman Sulaiman S.IP, M.Si, Dosen MPP Unsoed Dr.Sc.agr Ir Yusuf Subagyo MP dan Kepala UPTD WKJ Kalibakung Umi Diah Arti SKM.
Tim Penelitian Dasar Kompetitif Nasional (PDKN) Universitas Jenderal Soedirman melalui metode Participatory Learning and Action (PLA) telah melaksanakan pemberdayaan budidaya Toga dan produk herbal berupa minuman serta serbuk jamu, permen herbal, minyak urut herbal dan sabun cuci piring berbahan herbal di WKJ Kalibakung Tegal, sepanjang Juli-September 2022.
Ketua pemberdayaan herbal Kalibakung Sri Wiyanti mengucapkan terima kasih kepada Tim Unsoed dan WKJ Kalibakung yang sudah memberikan pemberdayaan dan bekerjasama.
“Mengingat kegiatan yang diikuti selama ini sangat bermanfaat, maka kami sangat berharap kegiatan ini terus berlanjut dan didampingi untuk budidaya tanaman herbal. Sebab kami masih awam bagaimana dalam pemeliharaan, kelayakan untuk dipanen, termasuk peningkatan kualitas produk herbal yang sudah diproduksi PKK, Posyandu dan KWT berupa serbuk, simplisia dan minuman jamu dan sabun cuci piring,” ujar Sri Wiyanti.
Ketua TIM PDKN Unsoed Dr Adhi Iman Sulaiman mengatakan, agar kegiatan Program Pemberdayaan Toga dan Produk Herbal lebih memberikan manfaat luas kepada masyarakat Desa Kalibakung, maka perlu ada keberlanjutan (sustainability) .
Untuk itu digelar sarasehan yang melibatkan mahasiswa MPP Unsoed, penggiat PKK, Posyandu dan Kelompok Wanita Tani Kalibakung, guna menyusun rancangan program pemberdayaan masyarakat tentang budidaya Toga dan produk herbal berkelanjutan ini.
Perencanaan program pemberdayaan yang dirumuskan bersama ini, menurut Adhi Iman, diharapkan bisa diimplementasikan pada tahun 2023. “Akan saya usahakan mengajak akademisi lainnya khususnya di Unsoed untuk berpartisipasi melakukan pemberdayaan dan pendampingan dalam mengembangkan budidaya tanaman herbal dan produk herbal,” ujar Adhi Iman.
Dalam hal ini, menurut Adhi Iman, Unsoed bisa mewujudkan berupa program magang MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka-red), praktikum, tugas akhir mahasiswa, pengabdian masyarakat dan KKN Tematik di WKJ Kalibakung dan Desa Kalibakung.
Perhatian Bersama
Perwakilan Dosen Pascasarjana Unsoed Dr Sc.agr Ir Yusuf Subagyo MP yang mendampingi praktikum mengapresiasi bahwa pemberdayaan budidaya tanaman Toga dan produk herbal memang sudah seharusnya menjadi perhatian bersama dengan partisipasi semua pihak.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada UPTD WKJ Kalibakung, Pemerintah Desa Kalibakung dan kelompok masyarakat Kalibakung yang telah mendukung serta bekerjasama dengan Unsoed dalam kegiatan ini,” ujar Yusuf Subagyo.
Kepala UPTD WKJ Kalibakung Tegal Umi Dyah Arti S.KM mengatakan, masyarakat perdesaan khususnya di Jawa telah memiliki tradisi membuat, mengkonsumsi dan memasarkan produk minuman herbal berupa jamu sehat dan alami.
“Namun pada zaman sekarang, produk minuman herbal berupa jamu sehat dan alami kurang diminati khususnya generasi muda dengan banyaknya minuman bersoda, sirup, dan suplemen instan. Padahal sejatinya, produk minuman herbal berupa jamu sehat dan alami sangat bermanfaat untuk menjaga ketahanan dan kebugaran tubuh selama Pandemi Covid-19.,” kata Umi Dyah Arti.
Untuk itu, Umi berharap, mengambil hikmah dari Pandemi Covid-19 bahwa pentingnya budidaya tanaman dan pengolahan produk untuk menjaga kesehatan masyarakat, produk minuman herbal berupa jamu sehat dan alami, harus terus dikembangkan. (prasetyo)
There is no ads to display, Please add some