beritabernas.com – Ratusan warga NU Bantul yang hadir dalam Halal Bihalal di Kantor PCNU Bantul mendapat 3 pesan penting dari Guru Besar Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Prof Dr H Abdul Mustaqim,S.Ag.M.Ag, Minggu 20 April 2025). Ketiga pesan penting yang disampaikan adalah Sirna Dalaning Pati, Nur Sifat dan Kebak Tanpa Luber.
Menurut Prof Abdul Mustaqim, Sirna Dalaning Pati memiliki makna agar manusia menghilangkan rasa iri dengki kepada sesama. Sebagaimana pesan Rasulullah SAW kepada Anas, agar dalam hati jangan ada rasa itu, karena itu merupakan tirakat istimewa.
BACA JUGA:
Sementara Nursifat artinya sebagai manusia harus siap menjadi cahaya bagi orang di sekitarnya. Jangan sampai mematikan nyala api, tetapi nyalakan sinar dengan tak segan memberi maaf kepada orang lain. Sedangkan Kebak Tanpa Luber meski kita berkecukupan dalam harta namun tampillah menjadi pribadi yang sederhana.
“Bapak ibu, tak usah terlihat kaya. Tak usah posting di medsos memamerkan harta benda kita biar terlihat kaya. Ubah dengan gaya hidup sederhana sebagaimana Rasulullah SAW,” tegas Prof.Mustaqim.
Pada kesempatan istimewa itu juga hadir KH Murtadlo, KH Muslih Nahrowi, KH Maimun Mabarun, Ketua PCNU Bantul, Prof Dr H Riyanta M.Hum beserta jajaran pengurus, jamaah haji Bantul 2025 dari NU dan jamaah pengajian Ahad Paing.

Sementara itu, Prof Riyanta mengajak warga NU untuk mengarahkan putra-putrinya masuk dalam jam’iyah NU di setiap tingkatan kepengurusan, baik tingkat MWC atau Muslimat, ranting, anak ranting, maupun badan otonom NU, Gerakan Pemuda Ansor Banser, Fatayat, Pagar Nusa, Jatman, Pergunu, IPNU dan IPPNU.
“Kami mengajak segenap yang hadir untuk ikut mendukung Gerakan KOIN NU. Karena PCNU telah kerjasama dengan NU Online dalam rangka Gerakan KOIN NU, yang bisa diikuti oleh semua warga masyarakat NU di mana saja,” imbuhnya.
Kyai menyampaikan kajian tafsir Al Ibriz, sedangkan Kyai Muslih Nahrowi menegaskan menurut cerita-cerita para para kasepuhan dan muassis NU Bantul tentang perkembangan Nahdlatul Ulama di Kabupaten Bantul itu medianya lewat pengajian Ahad Pahing.
Sedangkan Kyai Maimun Mabarun menyampaikan apresiasi kepada kepengurusan PCNU Bantul yang telah memfasilitasi dan memulai kembali pengajian Ahad Pahing di lokasi induknya, karena Ahad Pahing adalah pengajiannya PCNU Bantul. (Sutanto)