beritabernas.com – Awal hingga pertengahan bulan November 2022 ini, Kalurahan Wedomartani, Kapanewon Ngemplak, Kabupaten Sleman, Yogyakarta, bersiap menggelar Merti Desa 2022.
Dengan mengusung tema Urip Iku Urup, kalurahan yang berlabel Desa Mandiri Budaya tersebut ingin menggairahkan kembali sejumlah aktivitas tradisi seni dan budaya di tengah masyarakat yang sempat terhenti akibat Covid-19.
Baca juga: Warga Balirejo Antusias Mengikuti Upacara Merti Kali Gajahwong, Lestari Kaliku 2
Sejumlah agenda akan digelar dari tanggal 5 hingga 13 November 2022. Mulai dari gladen Ageng Jemparingan, khataman Al Qur’an, kirab bregodo dan tari serta kenduri budaya. Tak ketinggalan sarasehan budaya, pentas seni Baduy, macapat dan uyon-uyon.
Juga pentas seni jatilan, keroncong, Tedak Siten massal, reog dan hadroh. Dimeriahkan pula dengan gebyar budaya anak PAUD, festival dolanan anak dan Lomba Puisi tingkat SD.
Sedang di penghujung acara disemarakkan dengan pementasan ketoprak, kirab budaya dan ditutup dengan pertunjukan wayang kulit dengan dalang Ki Yusuf Anshor.
Menurut Ketua Panitia Merti Desa Wedomartani 2022 Akhid Is Ta’in Mubarok S.Pd, tema Urip Iku Urup mempunyai maksud hidup itu hendaknya dapat memberikan manfaat bagi orang lain di sekitarnya. “Apalagi sebagai instansi pemerintah, yang tentunya harus mengedepankan amanah yang ada. Bahwa pemerintah harus mengayomi, memberikan manfaat bagi warganya, khususnya masyarakat di Kalurahan Wedomartani,” terang dia.
Perhelatan Merti Desa Wedomartani 2022 ini, menelan anggaran sekitar Rp 120 juta, yang merupakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Kalurahan (APBKal) yang bersumber dari Dana Keistimewaan (Danais) DIY dan bantuan dari Dinas Kebudayaan (Disbud) DIY.
Akhid yang juga menjabat Kaur Pangripta Wedomartani menyatakan, rangkaian yang sudah tersusun untuk merefresh dan memberikan semangat kembali pada masyarakat. Bahwa dalam kehidupan sosial bermasyarakat hendaknya harus bergotong-royong dan saling membantu. Sehingga bermanfaat terhadap sesama manusia.
Merti Desa ini diharapkan, mendapat sambutan yang baik dari masyarakat. Juga memberikan hiburan, meningkatkan lagi perekonomian, sosial, budaya, yang mungkin sempat terhenti. “Harus kita gerakkan lagi, termasuk juga adat tradisi yang ada perlu kita uri-uri agar tetap lestari di masyarakat,” pungkasnya. (AG Irawan)
There is no ads to display, Please add some