beritabernas.com – Dalam rangka meningkatkan produktivitas pertanian dan perekonomian masyarakat petani, terutama perempuan, Kementrian Pertanian (Kementan) RI mengadakan bimbingan teknis (Bimtek).
Bimtek Kementan RI yang diikuti 100 peserta itu dilaksanakan di Alana Hotel Jalan Palagan Tentara Pelajar Yogyakarta selama 2 hari, Selasa dan Rabu 7-8 Juni 2022.
Christina Ari Retnangsih selaku Koordinator Petani Perempuan yang mengikuti Bimtek Kementan RI itu kepada beritabernas.com, Kamis 9 Juni 2022, mengatakan bimtek tersebut terutama mengeni bagaimana cara mendapatkan bantuan modal bagi para petani perempuan DIY.
Hal ini sebagai salah satu upaya Kementan RI untuk mendorong produk hasil pertanian semakin berkembang dan berdaya saing, terutama di ASEAN. Bimtek Kementan RI kali ini jug dihadiri Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) dengan program Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Sementara itu, dalam siaran pers Kementan RI yang diterima beritabernas.com menyebutkan bahwa sekitar 100 perempuan tani dan kalangan UMKM pengolah hasil pertanian mengikuti pelatihan tersebut, terutama kalangan milenial dan usia senior.
Para peserta sangat antusias mengikuti Bimtek Kementan RI dengan materi ilmu pengetahuan seputar pertanian dan langkah-langkah untuk mendapat akses pemenuhan modal kerja dan investasi.
“Kami menyambut baik kegiatan ini. Anggota kami lengkap, mulai dari bidang pembibitan hingga olahan hasil pertanian. Semuanya hadir. Kami senang dan apresiasi karena Menteri Pertanian berkomitmen mengangkat taraf hidup petani,” kata Christina Ari Retnaningsih, Koordinator Jaringan Pertanian Nasional Perempuan (JPNP) DIY saat membuka acara bimtek, Rabu (8/9/2022).
Agenda yang diikuti para petani perwakilan dari 5 kabupaten/ kota se-DIY rersebut adalah meningkatkan produktivitas produk hasil tani yang selama ini digeluti anggota. Melalui bimtek dan fasilitasi modal kerja, JPNP DIY berani menargetkan tercapainya kemampuan para petani perempuan dan pelaku UMKM olahan hasil pertanian di Yogyakarta bersaing dan menembus pasar regional hingga ASEAN.
“Target dari Kementan ri agar produk hasil tani mampu menembus pasar lokal hingga ASEAN, mengingat saat ini marketplace semakin berkembang,” kata Christina.
Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Ika Purwani meyakini program bimbingan sekaligus pendampingan melalui pembiayaan modal usaha merupakan program yang konkret dan efektif. Dikatakan, Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo, telah mengambil langkah strategis berupa program fasilitasi modal kerja dan investasi dengan menggandeng mitra dari Himbara dan kelompok pertanian di akar rumput hingga penerima manfaat menjadi tepat sasaran.
“Pesan Menteri, agar bank-bank negara turut hadir dan mendukung para petani di akar rumput melalui program ini,” kata Ika.
Acara ini juga dihadiri Sugeng Purwanto, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan DIY, Widi Sutikno selaku Anggota Komisi C DPRD DIY dan Suharno selaku Wakil Ketua DPRD Gunungkidul. (lip)
There is no ads to display, Please add some