beritabernas.com – Menurut rencana, Paus Fransiskus akan berkunjung ke Indonesia pada 3-6 September 2024. Bila rencana tersebut benar-benar terwujud, maka ia merupakan Paus ketiga yang berkunjung ke Indonesia sejak tahun 1970 atau dalam jangka waktu 54 tahun.
Sebelumnya, pada 3 Desember 1970 Paus Paulus VI berkunjung ke Indonesia, disusul kemudian Paus Yohanes Pauls II berkunjung ke Indonesia pada 8-12 Oktober 1989.
Rencana kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia diumumkan secara resmi dan bersamaan oleh Pemerintah Indonesia dan Takhta Suci Vatikan, Italia, pada Jumat 12 April 2024. Bahkan pada 7 April 2024, Presidium KWI (Konferensi Waligereja Indonesia) sudah mengeluarkan SK Panitia Penerima Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia yang diketua Ignasius Jonan, mantan Menteri Perhubungan RI.
Menurut Duta Besar (Dubes) RI untuk Tahta Suci Vatikan Trias Kuncahyono, kunjungan Paus Fransiskus yang berusia 87 tahun itu ke Indonesia menjadi bagian dari perjalanan apostolik Paus ke empat negara Asia yakni PNG, Timor Leste dan Singapura.
“Ini merupakan perjalanan apostolik keluar negeri yang ke-43 yang dilakukan Paus Fransiskus sejak diangkat menjadi Paus tahun 2013 menggantikan Paus Benediktus XVI yang mengundurkan diri,” kata Trias Kuncahyono dalam siaran pers yang diterima beritabernas.com, Jumat 12 April 2024.
Menurut Trias Kuncahyono, perjalanan apostolik Paus ke Indonesia yang menjadi pembuka perjalanan apostoliknya ke Asia-Pasifik ini akan dimulai pada 3 September hingga 6 September 2024. Kunjungan Paus Fransiskus ini terlaksana atas undangan Pemerintah Indonesia dan Konferensi Wali Gereja Indonesia. “Ini adalah kunjungan yang sangat historis, mengingat sejarah hubungan kedua negara yang sudah panjang,” kata mantan wartawan Harian Kompas ini.
BACA JUGA:
- Paus Fransiskus Berkunjung ke Indonesia pada 3-6 September 2024, Ini Pesan Kardinal Suharyo
- PWKI ke Vatikan, Kardinal Suharyo Minta Umat Katolik Berdoa untuk Kesehatan Paus Fransiskus
- Ini Sederetan Nama Panitia Penerima Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia, Ada Ignasius Jonan
Dikatakan, Indonesia dan Takhta Suci sudah menjalin hubungan sejak tahun 1947. Takhta Suci yang mendukung kemerdekaan, kedaulatan dan keutuhan NKRI menjadi salah satu negara pertama yang memiliki hubungan dengan Indonesia.
Boleh dikatakan, hubungan sudah dijalin sejak zaman revolusi. Ketika itu, Paus Pius XII memberikan dukungan dan doa untuk perjuangan Indonesia mempertahankan kemerdekaan atas usaha diplomasi antara lain dari Uskup Agung Semarang Mgr Albertus Soegijapranata SJ.
Hubungan itu terus dipelihara hingga kini dan semakin berkembang. Maka pemerintah Indonesia sangat menyambut baik rencana kunjungan Paus Fransiskus itu, yang sebenarnya sudah dilakukan tahun 2020. Hanya karena Covid-19, rencana kunjungan tersebut ditunda. (lip)
There is no ads to display, Please add some