Paus Fransiskus Berkunjung ke Indonesia pada 3-6 September 2024, Ini Pesan Kardinal Suharyo

beritabernas.com – Menurut rencana Paus Fransiskus akan berkunjung ke Indonesia pada 3-6 September 2024. Kunjungan ini sudah direncanakan sejak tahun 2020.

Terkait rencana kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia pada 3-6 September 2024 itu, Uskup Agung Keuskupan Agung Jakarta Mgr Ignatius Kardinal Suharyo menyampaikan pesan kepada umat Katolik Indonesia.

Kardinal Suharyo meminta masyarakat Indonesia, khususnya umat Katolik, untuk mendoakan Paus Fransiskus agar tetap sehat sehingga rencana kunjungan ke Indonesia pada 3-6 September 2024 terlaksana dengan baik dan lancar.  

Ketika menerima kunjungan Pengurus Paguyuban Wartawan Katolik Indonesia (PWKI) di kediamannya di Jakarta, pada Rabu 10 April 2024, Kardinal Suharyo mengatakan ada tiga hal penting terkait kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia.

Pertama, kunjungan Paus Fransiskus bukan acara yang mendadak tetapi sudah direncanakan sejak tahun 2020.  “Dan kita waktu itu sudah siap. Jadi ini bukan sesuatu yang baru tapi kita memperbarui rencana yang belum terlaksana,” kata Kardinal Suharyo.

Mayong Suryolaksono (kiri) dan AM Putut Prabantoro (kanan) saat menjelaskan rencana kunjungan Paguyuban Wartawan Katolik Indonesia (PWKI) ke Vatikan kepada Uskup Agung Jakarta Kardinal Ignatius Suharyo (tengah) di Jakarta, Rabu (10/4/2024). Foto: Dok PWKI

Yang kedua, menurut Kardinal Suharyo, selain ke Indonesia, Paus juga akan mengunjungi Papua Nugini, Timor Leste dan Singapura, mungkin juga ke Vietnam. “Ini merupakan perjalanan Paus terjauh ke 4-5 negara  dan pertama dalam sejarah. Biasanya, Paus hanya mengunjungi satu atau dua negara, lalu kembali ke Vatikan,” kata Kardinal Suharyo seperti dikutip AM Putut Prabantoro, pendiri PWKI, dalam rilis yang diterima beritabernas.com, Kamis 11 April 2024.  

Sementara yang ketiga, sambung Kardinal Suharyo, kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia bagus untuk gereja Katolik. “Mengenai sejarah hubungan diplomatik antara Vatikan dan Indonesia. Itukan bagus. Saya kira sangat bagus untuk digali. Jadi kehadiran secara fisik Paus sangat berarti, mestinya lebih jauh daripada itu. Sehingga doa bagi kesehatan Paus sangatlah penting,“ ujar Kardinal Suharyo.

Orang nomor satu di Keuskupan Agung Jakarta ini menambahkan bahwa yang perlu digali sebaik-baiknya soal dua dokumen atau gagasan besar dari Paus Fransiskus yakni Laudato Si’ (Lingkungan Hidup) dan Fratelli Tutti (Persaudaraan Sejati). 

BACA JUGA:

“Jauh lebih penting memperkenalkan pikiran-pikirannya. Jangan fokus pada kedatanganya semata namun jauh lebih penting pesan-pesam beliau. Secara periodik bisa disampaikan pesannya mengenai kemanusiaan apa, kenapa beliau berpihak kepada pengungsi, perhatian kepada perdagangan orang, lintas iman terkait dokumen Abu Dhabi, lingkungan alam terkait Laudato Si’ dan sebagainya,” kata Kardinal Suharyo seraya mendukung rencana PWKI terkait dengan kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia 3-6 September 2024. 

Sementara Putut Prabantoro dalam pertemuan itu menyampaikan rencana sejumlah liputan “pemanasan” menjelang kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia. Selain mendukung, Kardinal Suharyo juga meminta PWKI untuk berkoordinasi dengan panitia yang telah dibentuk oleh Konferensi Waligereja Indonesia (KWI).

Kunjungan pengurus Paguyuban Wartawan Katolik Indonesia (PWKI) di kediaman Jakarta, Rabu (10/04/2024) dalam rangka pamitan sebelum bertolak ke Vatikan pada pekan ini. Hadir dalam pertemuan itu, Mayong Suryo Laksono dan AM Putut Prabantoro (Dewan Pembina), Algooth Putranto (Bidang Komunikasi Antar Lembaga) dan Gora Kunjana (Sekretaris) serta mitra PWKI Augustinus “Didik” Dwinarmiyadi. 

Menurut Mayong Suryo Laksono kunjungan PWKI ke Vatikan kali ini merupakan yang kedua kali. Kunjungan pertama pada November 2022 dan saat itu PWKI bertemu dengan Paus Fransiskus, Sekretaris Negara Pietro Parolin dan Presiden Dikasteri Hubungan AntarAgama Kardinal Miguel Ayuso. PWKI pada saat itu juga bertemu dengan media-media Vatikan. 

Mayong mengaku kunjungan kali ini merupakan lanjutan dari upaya kerjasama dengan media Vatikan yang sudah dirintis sejak dua tahun lalu. Jadi kunjunganPWKI ke sana tidak ada kaitan dengan rencana kunjungan Paus ke Indonesia. Hanya kebetulan, momennya bersentuhan. (lip)


There is no ads to display, Please add some

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *