beritabernas.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta ISEI (IKatan Sarjana Ekonomi Indonesia) untuk menyiapkan strategi taktis dalam menangani persoalan-persoalan ekonomi yang ada. Strategi-strategi taktis sangat dibutuhkan untuk diimplementasikan di tengah situasi global yang sedang sulit.
Selain itu, Presiden Joko Widodo juga berharap agar ISEI menyusun strategi desain dan rencana yang taktis serta detail. Hal-hal yang taktis seperti ini yang diperlukan, bukan rencana makro yang sulit diimplementasikan dalam situasi yang sangat sulit.
“Saat ini semua negara mengalami tantangan dalam membuka lapangan kerja. Tantangan pertama adalah perlambatan ekonomi global. Tahun 2023 dari World Bank menyatakan ekonomi hanya tumbuh 2,7 persen. Kemudian 2024 ini diperkirakan hanya muncul di angka 2,6,” kata Presiden Joko Widodo pada acara pembukaan Kongres XXII di Solo, Jawa Tengah, Kamis 19 September 2024.
Menurut Presiden Jokowi, tantangan kedua adalah peningkatan otomasi di berbagai sektor industri. Seperti diketahui, sektor industri awalnya hanya menerapkan otomasi AI (Artificial Intelligence), kemudian otomasi mekanis lalu muncul otomatis analitik. Kondisi ini mengindikasikan setiap hari muncul inovasi baru termasuk di pasar tenaga kerja.
“Pada tahun 2025 dimungkinkan potensi pekerjaan yang hilang mencapai 25 juta karena peningkatan otomasi tersebut dan harus diimbangi dengan membuka lapangan kerja baru,” kata Presiden Jokowi.
Presiden Jokowi menyebutkan tantangan ketiga adalah ekonomi serabutan (gig economy). “Hati-hati dengan ini, ekonomi serabutan, ekonomi paruh waktu lebih memilih pekerja independent,” kata Jokowi.
BACA JUGA:
- FGD ISEI 2024 Membahas Program Strategis Pembangunan Ekonomi 2025-2029
- Pengurus Pusat ISEI Bekerja Sama dengan Bappenas Gelar FGD di Yogyakarta
Dikatakan, perusahaan lebih memilih pekerja yang freelancer, perusahaan memilih kontrak jangka pendek untuk mengurangi resiko ketidakpastian global yang sedang terjadi. Kondisi ini membuat kesempatan kerja berkurang.
Presiden Jokowi juga mengingatkan situasi ketidakpastian yang dialami oleh seluruh negara termasuk negara maju. “Banyak negara yang masuk ke jurang resesi, salah satunya Inggris. Saat ini 96 negara sudah menjadi pasien di IMF. Kita harus lebih fokus bekerja dalam mengelola ekonomi,” kata Jokowi di depan 800 peserta dan tamu undangan Kongres ISEI.
Menanggapi pernyataan dan harapan Presiden Jokowi tersebut, Dr Y Sri Susilo, Dosen FEB UAJY yang juga Sekretaris ISEI Cabang Yogyakarta berharap jajaran Pengurus Pusat dan Cabang ISEI segera merespon dan merealisasikannya.
“ISEI memiliki sumber daya yang kompeten dan mumpuni untuk mewujudkan harapan dan permintaan Presiden tersebut,” kata Y Sri Susilo.
Kongres XXII ISEI dilaksanakan hari Jumat 20 September 2024 dengan agenda utama pemilihan Ketua Umum ISEI periode 2024-207. Selain itu, menyusun program kerja yang merupakan usulan dari pengurus cabang dan perubahan AD/ART untuk mengantisipasi tantangan yang dihadapi ISEI di masa mendatang.
Acara pembukaan Kongres XXII ISEI antara lain dihadiri Perry Warjiyo, Gubernur BI yang juga Ketua Umum ISEI periode 2021-2024, Pratikno (Mensesneg), Listyo Sigit Prabowo (Kapolri), Nana Sudjana (Pj Gubernur Jateng), Pengurus Pusat ISEI dan Pengurus ISEI Cabang seluruh Indonesia. Dalam acara pembukaan tersebut hadir 800 tamu yang merupakan anggota ISEI dan wakil lembaga/institusi mitra kerja ISEI. (lip)
There is no ads to display, Please add some