Hasil Penerapan Sistem Informasi Posyandu Bervariasi, Ada yang Gagal

beritabernas.com – Cicin Hardiyanti, Mahasiswi Program Studi Informatika, Program Magister, FTI UII melakukan penelitian tentang penggunaan sistem informasi di beberapa Posyandu. Dari penelitian itu, ia menemukan bahwa penerapan sistem informasi posyandu (SIP) di beberapa posyandu hasilnya bervariasi, ada yang berhasil dan ada yang gagal. Keberhasilan dan kegagalan ini dipengaruhi oleh berbagai faktor.

“Faktor-faktor keberhasilan dan kegagalan itu penting untuk diketahui guna membantu pengambilan keputusan dalam penerapan SIP,” kata Cicin Hardiyanti dalam jumpa pers secara daring melalui zoom, Senin 30 September 2024.

Cicin Hardiyanti yang didampingi Ir Irving Vitra Paputungan ST MSc PhD, Ketua Program Studi
Informatika, Program Magister FTI UII yang juga pakar Soft Computing and Algorithm, mengatakan, penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan dan kegagalan SIP kesehatan ibu dan anak dengan model HOT-Fit (Human, Organization, Technology, dan Fit).

Selain menggunakan model HOT-Fit, penelitian ini juga menggunakan pendekatan kualitiatif dengan fishbone diagram untuk memetakan faktor-faktor kegagalan implementasi sistem. 

Cicin Hardiyanti, Mahasiswi Program Studi Informatika, Program Magister, FTI UII. Foto: Jeri Irgo

Berdasarkan hasil penelitian tersebut, menurut Cicin, faktor keberhasilan didukung oleh faktor manusia (kepuasan pengguna dan penggunaan sistem) dan faktor teknologi (kualitas informasi dan layanan). Sebaliknya, kegagalan lebih banyak disebabkan oleh faktor teknologi, seperti kualitas sistem dan informasi yang buruk.

“Faktor lain yang menjadi kegagalan implementasi adalah kurangnya motivasi kader menggunakan sistem dan kurangnya komunikasi antara pengguna dan pengembang sistem,” kata Cicin.

Cicin mengaku penelitian ini memiliki keterbatasan dalam pengumpulan data kualitatif yang dilakukan cukup lama setelah pelaksanaan di Posyandu Bimomartani. Karena itu, diperlukan logbook implementasi SIP yang teratur dan lengkap. 

Selain itu, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengembangkan strategi implementasi SIP yang sesuai dengan kondisi setempat, dengan mempertimbangkan faktor teknologi, manusia dan organisasi. Strategi yang disarankan mencakup dukungan kepemimpinan, kesiapan dan kolaborasi, dukungan anggota tim, serta pengetahuan teknis dan keterampilan anggota tim. 

Faktor keberhasilan dan kegagalan

Dalam penelitian berjudul Evaluasi Faktor Keberhasilan dan Kegagalan Sistem Informasi Posyandu Kesehatan Ibu dan Anak Menggunakan Model HOT FIT dan Analisis Kualitatif dengan Fishbone Diagram dengan Dosen Pembimbing Dr Sri Kusumadewi S.Si MT (Dosen Jurusan Informatika FTI UII bidang penelitian: informatika medis dan Rahadian Kurniawan S.Kom M.Kom (Dosen Jurusan Informatika FTI UII bidang penelitian: gim serius, pemrosesan citra medis, sistem informasi kesehatan, sistem pendukung keputusan klinis), Cicin mengatakan bahwa secara keseluruhan, penelitian ini memberikan kontribusi penting dalam mengevaluasi faktor faktor yang mempengaruhi keberhasilan atau kegagalan implementasi Sistem Informasi Posyandu. 

BACA JUGA:

Menurut Cicin, faktor-faktor yang mempengaruhi kegagalan implementasi sistem informasi di Posyandu Bimomartani adalah kualitas sistem meliputi kesulitan login ke sistem informasi sehingga dapat mempengaruhi  minat pengguna, terbatasnya akses internet dan sistem informasi yang belum terintegrasi  dengan sistem yang ada di Puskesmas. 

Selain itu, kualitas informasi yaitu sistem yang belum sesuai kebutuhan dan belum lengkap dan motivasi kader yang menurun untuk menggunakan sistem informasi. “Akibatnya, kader lebih memilih kembali ke metode pencatatan manual yang dianggap tidak membebani,” kata Cicin.

Kemudian, komunikasi di Posyandu Bimomartani, disampaikan melalui pihak ketiga, sehingga memperlambat respons dan meningkatkan risiko kesalahan informasi. “Pandemi Covid-19 memperburuk komunikasi antara tim pengembang dan Posyandu. Akibatnya, penerimaan pengguna menurun,” kata Cicin.

Sementara itu, faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan implementasi sistem informasi di Posyandu Tirtorahayu, menurut Cicin, karena kualitas sistem teknologi informasi. Hal ini berpengaruh positif  terhadap penggunaan sistem dan kepuasan pengguna. “Tidak hanya kualitas sistem, kualitas informasi dan kualitas layanan juga berpengaruh positif terhadap penggunaan sistem dan  kepuasan pengguna,” demikian Cicin.

Kemudian, dari sisi manusia (human). Penggunaan sistem berpengaruh positif  terhadap manfaat bersih, kepuasan pengguna juga berpengaruh positif terhadap penggunaan sistem dan manfaat bersih. Sedangkan dari sisi organisasi yaitu dukungan perangkat desa tidak berpengaruh positif terhadap manfaat bersih.

Namun, perangkat desa bukan benar-benar tidak mendukung, hanya saja dukungan yang diberikan perangkat desa tidak termasuk dalam indikator penelitian ini. Dukungan yang diberikan oleh perangkat desa seperti menyediakan ruang pertemuan antara kader dan tim pengembang, menandatangani MoU  implementasi sistem. 

Ir Irving Vitra Paputungan ST MSc PhD, Ketua Program Studi Informatika, Program Magister FTI UII. Foto: tangkapan layar zoom

Selain itu, motivasi kader, kemudahan penggunaan, keakuratan, kelengkapan dan efektivitas sistem juga menjadi faktor yang mempengaruhi keberhasilan implementasi sistem informasi di Posyandu Tirtorahayu.

“Faktor-faktor keberhasilan sistem dapat dijadikan pedoman apabila akan melakukan implementasi sistem informasi posyandu. Adapun faktor-faktor yang perlu diperhatikan adalah kualitas sistem, kualitas informasi, kualitas layanan, kepuasan pengguna, penggunaan sistem dan net benefit,” kata Cicin.

IIrving Vitra Paputungan mengapresiasi peneliatian yang dilakukan Cicin Hardiyanti yang telah meraih suatu pencapaian yang sangat membanggakan. Menurut Irving Vitra, Cicin telah menunjukkan dedikasi dan komitmen yang luar biasa dalam menempuh pendidikan ini.

Dari berbagai tantangan yang dihadapi hingga penelitian yang dilakukan merupakan bukti nyata dari semangat belajarnya. 

“Kelulusan ini bukanlah akhir, melainkan awal dari perjalanan baru yang lebih menantang di dunia profesional. Dunia ini terus berubah dan kita juga harus fleksibel dalam cara berpikir dan mengambil keputusan. Di hadapan saudara terbentang masa depan yang penuh dengan peluang, tetapi juga tantangan,” kata Irving Vitra Paputungan. (lip)


There is no ads to display, Please add some

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *