beritabernas.com –Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mendorong diorama program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto sebagai strategi transformasi bangsa.
Menurut Kadin Indonesia, program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas Presiden Prabowo menjadi program strategis, taktis dan transformatif bagi Indonesia menuju megatrend dunia tahun 2045. Apalagi, dalam tahapan transformasi struktural suatu bangsa menuju negara maju, diperlukan 3 tahapan yang perlu diperkuat oleh suatu negara yakni sektor pangan, industrialisasid an sektor jasa.
“Ketiga tahapan ini menjadi key value suatu bangsa melakukan lompatan dalam pembangunan dan pertumbuhan ekonomi,” kata Aviliani, Wakil Ketua Umum bidang Analisis Kebijakan Makro Mikro Ekonomi Kadin Indonesia dalam keynote speech pada acara Kadin: Global and Domestic Economics Outlook 2025, Senin 30 Desember 2024.
Menurut Aviliani, tahun 2025 merupakan tahun pertama program MBG berjalan. Karena itu, program ini menjadi salah satu pembahasan yang tidak tertinggalkan.
Aviliani menilai program MBG merupakan program penguatan human capital yang akan menjadi akselerator dalam Strategi Transformasi Bangsa yang digagas Presiden Prabowo. Namun, dalam pelaksanaannya ia meminta adanya transparansi, governance yang baik dan pelibatan unsur lokal.
“Program ini sebaiknya dilakukan dengan governansi yang baik dan transparan sehingga tidak ada celah peluang terjadinya korupsi. Pelibatan unsur lokal juga menjadi penting dalam program ini dan perhatian kepada hulu juga menjadi penting apakah produksi pangan sudah berimbang dengan peningkatan permintaan akibat program ini, kita harus cermat,” kata Aviliani dalam acara yang dibuka oleh Anindya N Bakrie, Ketua Umum Kadin Indonesia.
Berdasarkan perhitungan bidang Analisis Kebijakan Makro-Mikro Ekonomi Kadin Indonesia, program MBG yang dianggarkan sebesar Rp 71 triliun pada tahun 2025 akan berkontribusi sebesar 0,3-0,5% terhadap PDB dan mendorong perputaran uang di desa sebesar Rp 6-8 miliar setiap tahun. Hal ini melebihi dana desa yang telah dikucurkan pemerintah.
Karena itu, Kadin mendorong implementasi program MBG ini agar terwujud sumber daya manusia Indonesia yang unggul, berdaya saing dan produktif.
Lesson Learned MBG di Brazil & Jepang
Kadin menilai dalam mendukung Program MBG maka penyaluran pendanaan dapat dilakukan melalui koperasi dan pemerintah dapat membentuk central purchasing yang terintegrasi dengan storage di kawasan pertanian agar hasil panen petani dapat langsung terserap dan menghilangkan potensi terjadinya food loss akibat kurang memadahinya infrastruktur storage di petani lokal.
Program MBG ini dapat mereplikasi Brasil dalam penerapannya dimana 30% dari penyediaan program makan gratis ini dikucurkan untuk membeli produk petani lokal, bahkan Pemerintah Brazil melibatkan UMKM, komunitas sosial seperti gereja dan wanita untuk dapat berpartisipasi menyukseskan program ini.
BACA JUGA:
- Pertumbuhan Ekonomi DIY 2025 Diprediksi akan Sedikit Lebih Tinggi dari Indonesia
- Kinerja Bank BPD DIY Tercatat Baik dan Mampu Mempertahankan Tingkat Kesehatan pada PK-2
Sementara Negeri Sakura, Jepang, sendiri juga telah menerapkan program ini yang diberi nama “Shokuiku” dimana program ini memberikan edukasi kepada siswa sekolah untuk dapat mengetahui komposisi makanan bergizi yang merupakan bentuk behavioural change technique melalui health believe model dimana akan menciptakan SDM masa depan yang sehat dan berkualitas.
Dalam sesi pemaparan Kakomtap Kajian Kebijakan Publik KADIN Indonesias, Prof Hermanto Siregar memaparkan bahwa diperlukan upaya transformatif untuk mendorong food technology di Indonesia. Program MBG dinilai menjadi awal yang baik untuk memunculkan ide RnD baru mengenai penerapan strategi food technology untuk menjadikan produkti pertanian, peternakan, dan perikanan yang konvensional menjadi pabrikan.
“Program MBG bisa dijadikan momentum transformasi bangsa dengan memasukkan instrument food technology dalam penyediaan ekosistem pangan yang ada bahkan dapat mewujudkan strategi ketahanan pangan yang digagas Presiden Prabowo. Kita perlu cermat mengenai penyediaan stok pangan akibat program MBG, terutama tentang inflasi di daerah ya, maka lab grown food dapat menjadi awal yang baik apabila kita dapat mendorong itu,” kata Hermanto yang juga Guru Besar IPB University. (*/lip)
There is no ads to display, Please add some