beritabernas.com – Dalam berkarya, hindarilah plagiat karena hal itu bisa merusak kepercayaan orang, menghambat kreativitas bahkan bisa terkena sanksi hukum. Sebelum naskah dikirim wajib dilakukan pengecekan apakah karya yang kita buat plagiat atau tidak.
Hal itu ditegaskan Drs Sutanto selaku narasumber dalam workshop menulis puisi tema pramuka, kerjasama Kwarda DIY dan Komunitas Yuk Menulis (KYM) di Aula Kwarcab Kota Yogyakarta, Selasa 27 Mei 2025.
BACA JUGA:
- Sutanto Berbagi Tips Membuat Puisi Pramuka
- Buku ‘Asyiknya Menjadi Pramuka’ diserahkan kepada Gubernur DIY Sultan HB X
Menurut Sutanto, dalam membuat puisi istilah-istilah yang ada dalam dunia pramuka seperti tenda, api unggun, kemah, sandi, salah satunya mesti ada. Kata kunci istilah pramuka sangat penting untuk memberikan penguatan tentang tema pramuka.
Pada kesempatan itu, setiap peserta workshop diminta mengajak sedikitnya 10 anak didik dalam even ini. Beberapa pantangan yang mesti dihindari diantaranya ujaran kebencian, SARA, dan pornografi.
“Karya dari peserta workshop bersama anak didik ini akan diserahkan saat Musda Kwarda DIY Oktober 2025 bersama Kwarcab lainnya,” imbuh Sutanto yang merupakan salah satu PJ KYM.

Dalam workshop putaran terakhir ini dihadiri Ketua Kwarcab Heroe Poerwadi, Waka Binawasa Kwarda DIY Suraji, Founder KYM Vitriya Mardiyati dan Andalan Kwarda Lukas Sumanasa. Heroe mengharap agar pembina di setiap pangkalan dapat menerapkan kegiatan literasi agar dapat memperkaya pengetahuan. Ia ingin literasi dapat membentuk ungkapan yang terdiri susunan dan makna kata yang bisa dinikmati oleh pembaca, serta mengandung pesan dan bahasa yang baik.
Sementara Suraji meminta semua peserta dapat mendukung suksesnya workshop dengan melaksanakan tugas membuat puisi bersama anak didik yang dibinanya. Sedangkan Vitriya Mardiyati mengapresiasi partisipasi aktif dari para peserta. Dia berharap workshop tersebut merupakan langkah awal untuk even-even berikutnya.
“Saya berharap workshop ini menjadi titik tolak kegiatan selanjutnya. Empat Kabupaten di DIY telah menyelenggarakan Festival Literasi, hanya Kota yang belum melaksanakan,” imbuh Vitriya.
Lukas menyampaikan materi terkait dengan literasi pramuka yang menitikberatkan tentang penempuhan Tanda Kecakapan Khusus Pengarang, Pembaca,Penulis, dan jenis-jenis karya sastra. (lip)
There is no ads to display, Please add some