beritabernas.com – Mafindo (Masyarakat Anti Fitnah Indonesia) Yogyakarta bekerjasama dengan Dinas Pendidikan Sleman melaksanakan Kelas Kecerdasan Artifisial (KA)-AI Goes To School di Ruang Ki Hajar Dewantara Aula Lantai 3 Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman, Selasa 8 Juli 2025.
Kegiatan yang diikuti oleh 63 guru dari jenjang SD se-Kabupaten Sleman merupakan program unggulan dari Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) untuk mendampingi 10.000 guru di 40 kota selama 18 bulan.
Dalam kegiatan ini, para peserta mengikuti pelatihan langsung, praktik penggunaan modul AI, simulasi LMS serta sesi diskusi dan evaluasi. Program ini didukung oleh mitra strategis seperti Google.org, AVPN dan Asian Development Bank (ADB) bekerja sama dengan pemangku kepentingan lokal untuk memastikan implementasi yang efektif di setiap wilayah.

“Program ini bukan sekadar pelatihan, tapi langkah menuju literasi AI yang inklusif bagi para guru Indonesia. Kami berharap setelah uji coba ini, program bisa digulirkan lebih luas secara tepat sasaran,” kata Azzam Muhammad Bayhaqi, PIC kegiatan, dalam rilis yang dikirim kepada beritabernas.com, Selasa 8 Juli 2025.
Menurut Azzam Muhammad, melalui pelatihan ini, para guru diajak untuk memahami teknologi kecerdasan artificial, etika dalam pemanfaatan KA, manajemen prompt, pemanfaatan KA untuk pembelajaran kreatif, Pemanfaatan KA untuk pengelolaan kelas serta pemanfaatan KA untuk peningkatan kinerja dan administrasi. Selain itu, program ini juga menyediakan akses ke Learning Management System (LMS) yang memungkinkan guru mengakses materi pelatihan secara fleksibel dan berkelanjutan.
Kegiatan bertujuan untuk menguji kemudahan penggunaan modul AI,menilai fungsionalitas LMS untuk pembelajaran digital, menjaring masukan langsung dari guru pengguna awal dan merumuskan rekomendasi perbaikan sebelum peluncuran skala nasional.
Pelatihan dibawakan oleh tim trainer berpengalaman, dengan narasumber utama Sony Setyawan dan Cyprianus Lilik Krismantoro Putro didukung oleh tim asisten trainer dan dokumentasi kegiatan. Selain pelatihan teknis, kegiatan ini juga diwarnai sesi doorprice untuk menjaga antusiasme peserta.
BACA JUGA:
- Mafindo Melakukan Simulasi Modul Informatika Fase D di SMP Negeri 5 Yogyakarta
- Mafindo Yogyakarta dan FIKM UMB Melaksanakan Tular Nalar Sekolah Kebangsaan
- Mafindo Jogja Gelar Pelatihan Digital bagi Lansia di Kalurahan Condongcatur
Setelah kegiatan, peserta melanjutkan proses pembelajaran secara daring melalui LMS dengan pendampingan intensif selama dua pekan. Hasil evaluasi dan dokumentasi dari kegiatan ini akan menjadi acuan untuk pelaksanaan di kota-kota lainnya.
“Mafindo berkomitmen menjadikan kecerdasan buatan sebagai alat bantu pendidikan, bukan ancaman. Dengan kolaborasi semua pihak, termasuk pemerintah, pendidik dan pemangku kepentingan, program ini diharapkan mampu membawa lompatan transformasi digital dalam sistem pendidikan Indonesia,” kata Azzam Muhammad.
AI goes to school
Menurut Azzam, AI Goes to School merupakan program pelatihan yang bertujuan untuk mendampingi 10.000 guru di 40 kota selama 18 bulan. Program ini dirancang untuk membantu guru memahami dan mengintegrasikan KA ke dalam pembelajaran sehari-hari, sehingga mereka dapat menciptakan lingkungan belajar yang lebih inovatif dan relevan bagi siswa.

Program ini didukung oleh mitra strategis seperti Google.org , AVPN dan Asian Development Bank (ADB) , serta melibatkan kolaborasi lintas sektor untuk memastikan keberhasilan implementasi di seluruh wilayah Indonesia.
Sementara Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) merupakan organisasi nirlaba yang didedikasikan untuk memerangi misinformasi dan hoaks. Berdiri pada tahun 2016, Mafindo memiliki lebih dari 95.000 anggota online dan 1.000 sukarelawan.
Selain program anti-hoaks, Mafindo juga aktif dalam inisiatif pendidikan dan literasi digital, termasuk program AI Goes To School , untuk menciptakan masyarakat yang lebih cerdas dan tangguh terhadap tantangan era digital. (*/lip)
There is no ads to display, Please add some