beritabernas.com – Lurah Margoluwih Sunaryo dan Forkab Sleman mengapresiasi upaya Forkom UMKM Margoluwih yang membangkitkan ekonomi lokal dengan berinisiatif mengadakan pasar tiban. Pada Minggu 13 Juli 2025, lebih dari 500 warga tumpah ruah mengikuti pembukaan Pasar Tiban Klaci 3 UMKM di Dusun Klaci 3, Margoluwih, Sleman.
Pasar tiban yang berlangsung semarak di sepanjang jalan alternatif Klaci 3 (Jalan Kabupaten) ini diadakan oleh Forum Komunikasi (Forkom) UMKM Margoluwih berkolaborasi dengan warga Dusun Klaci 3 sebagai wujud nyata dukungan terhadap geliat ekonomi lokal.
BACA JUGA:
- DPC HIPPI Sleman Gelar Podcast di Stand Pameran Potensi Daerah
- Program EKI, Cara OJK DIY Mendorong Literasi dan Inklusi Keuangan di Desa
Rangkaian acara pembukaan dipenuhi dengan kegiatan sehat dan hiburan rakyat seperti senam massal, jalan sehat hingga lomba memancing yang mengundang antusiasme warga dari berbagai kalangan.
Lurah Margoluwih Sunaryo yang hadir dalam acara tersebut mengapresiasi setinggi-tingginya kepada pengurus Forkom UMKM Margoluwih dan tokoh masyarakat Klaci 3, Sugeng, yang dinilai aktif dan sigap dalam menangkap peluang pengembangan ekonomi lokal.

Ketua Forum Komunikasi (Forkom) UMKM Kabupaten Sleman Ardi Sahami yang juga hadir memberikan dukungan dan menyampaikan pesan penting kepada seluruh warga dan pelaku UMKM. “Saling beli dan saling jual antar warga adalah kunci untuk memperkuat perputaran ekonmi lokal. Ini bukan hanya soal transaksi, tapi tentang kesejahteraan bersama masyarakat Margoluwih,” kata mantan Anggota DPRD Kabupaten Sleman ini.
Cut Mutia, Ketua Forkom UMKM Margoluwih mengatakan bahwa inisiatif pasar tiban ini adalah salah satu bentuk nyata keberpihakan forkom terhadap UMKM lokal. “Kami melihat semangat luar biasa dari pelaku UMKM dan warga Klaci 3 dalam menghidupkan area ini. Lokasinya sangat strategis dan potensial untuk menjadi pusat aktivitas ekonomi rakyat,” ujar Cut Mutia.

Dengan adanya Pasar Tiban ini, diharapkan wilayah Klaci 3 tidak hanya menjadi lokasi strategis, namun juga menjadi pusat interaksi ekonomi masyarakat yang berkelanjutan. Semangat gotong royong dan kolaborasi antara warga, pelaku UMKM, serta pemerintah kalurahan menjadi fondasi kuat dalam menggerakkan ekonomi desa. (Nanang Mukti)
There is no ads to display, Please add some