Oleh: Andreas Chandra, Mahasiswa FH UAJY
beritabernas.com – Tidak terasa waktu begitu sangat cepat berlalu, berbagai macam dentuman persiapan menyambut perayaan hari ulang tahun ke-80 Kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia, 17 Agustus 2025.
Memasuki usia ke-80 tahun, sangat banyak harapan dan cita-cita pada negara hari ini, masih banyak persoalan dan problematika yang harus diselesaikan. Kemerdekaan bukan hanya milik segelintir orang, karena jika kemerdekaan hanya milik segelintir orang itu berarti merdeka hanyab angan-angan. Perayaan yang kita sambut hanya seremoni karena kemerdekaan tidak terasa dan sangat hampa.
Di Kalimantan Barat, khusunya di Kabupaten Ketapang, Kecamatan Air Upas, kami sebagai masyarakat merayakan kemerdekaan tiap tahun, tetapi kami mempertanyakan kemerdekan ini sebenarnya untuk siapa. Kalau kemerdekaan itu untuk semua rakyat Indonesia, termasuk kami, maka kami yang memiliki kekayaan sumber daya alam, tapi tidak bisa menikmatinya karena hasilnya selalu dikeruk dan dibawa ke Cina.
BACA JUGA:
- Tantangan Transmigrasi dan Konflik Warga Lokal Kalimantan
- Muda Dayak Bersuara, Suara Perjuangan dan Tantangan
Untuk menikmati jalan aspal, seperti di Pulau Jawa, kami mungkin hanya bermimpi, karena hanya angan-angan yang tidak mungkin terjadi. Jalan kami aspal kuning, setiap hujan turun aspal menyatu dengan tanah, lalu menempel di kaki. Untuk menikmati listrik sampai hari ini bagaikan mimpi di siang bolong karena sampai hari ini listrik belum sampai ke kampung-kampung seperti Lubuk Pakit, Pengarangan dan Lubuk Durian serta masih banyak kampung lainnya,
Apa boleh kami memiliki hak kemerdekaan yang sama seperti saudara-saudara kami di Pulau Jawa, yang akses pendidikannya lebih baik, jalan yang halus, listrik yang sudah masuk sampai ke pelosok pedalaman dan lebih mendapatkan perhatian. Kami juga bagian dari bangsa ini. Kami juga orang yang ikut memperjuangan kemerdekaan. Pejuang kami mati terkena peluru tajam menembus tubuh untuk kemerdekaan.
Kemerdekan harus berdampak dirasakan oleh setiap bangsa ini. Kesejahteraan harus dinikmati oleh semua orang tanpa terkecuali. Merdeka yang sesungguhnya adalah menikmati hasil pembangunan yang sama seperti di daerah lain, terutama seperti di Pulau Jawa. (*)
There is no ads to display, Please add some