beritabernas.com – Guru MTsN 3 Bantul Sutanto meraih penghargaan Lencana Darma Bakti dari Kwartir Nasional (Kwarnas Gerakan Pramuka). Penghargaan disampaikan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwana X selaku Ketua Majelis Pembimbing Daerah (Kamabida) Kwarda Gerakan Pramuka DIY dalam Apel Besar Hari Pramuka ke-64 di Lapangan Trirenggo Bantul, Kamis 21 Agustus 2025.
Kegiatan tersebut dihadiri Ketua Kwarda GKR Mangkubumi beserta jajarannya, Ketua Kwarcab se DIY, Andalan, Pelatih, DKC Kwarcab Bantul, Pramuka Garuda Bantul, dan utusan dari 17 Kwartir Ranting se Bantul.
Baca juga:
Sesuai dengan Keputusan Kwarnas nomor 175 tahun 2012 penghargaan tersebut diberikan untuk menandai seseorang telah memberikan jasa dan pengabdiannya yang besar dan dinilai bermanfaat bagi perkembangan Gerakan Pramuka.
Kiprah Sutanto di pramuka diawali sejak muda menjadi Dewan Kerja Cabang (DKC) Bantul menjadi anggota (1984-1987), Bendahara (1987-1990), Ketua (1990-1992), mewakili DIY menjadi peserta Raimuna Nasional 1987. Masuk menjadi Andalan 1993-1996, 2000-2005, 2005-2010, 2021-2026 juga menjadi anggota pelatih Kwarcab Bantul.

Sebagai upaya peningkatan kompetensinya, dia juga ikut Kursus Pembina Mahir Tingkat Dasar (13-18 Juli 1987), Kursus Pembina Mahir Tingkat Lanjut (27 Agustus-1 September 1993) dan Kursus Pelatih pembina Tingkat Dasar (28 Oktober – 4 November 2014).
Untuk mendukung diperolehnya tanda penghargaaan itu, dilampirkan juga karyanya dalam Mencipta Lagu Mars Jambore Daerah DIY tahun 2005, sertifikat sebagai Penulis terbaik even Buku Ada Cerita Bersama Pramuka tahun 2021, Menulis buku Asyiknya Menjadi Pramuka #1 tahun 2024, Menulis buku Asyiknya Menjadi Pramuka #2 tahun 2024. Bukti yang dilampirkan termasuk penghargaan mewakili DIY dalam PORNAS Catur PGRI 2022, PORNAS Korpri 2013, 2017, 2019.
“Saya bersyukur dapat menerima penghargaan ini. Pengabdian menjadi pembina pramuka sejak 1985 dan aktif di Kwarcab Bantul sampai saat ini mendapat apresiasi dari Kwarnas. Tentunya ini memotivasi pribadi saya untuk tetap istoqomah turut memajukan Gerakan Pramuka di Bantul dan membina generasi muda,” tutur Sutanto.
Sebagaimana disampaikan Gubernur DIY saat memberikan amanat, tantangan Gerakan Pramuka sangat kompleks, mulai dari kelestarian alam, globalisasi, transformasi digital. Seorang pramuka tak boleh hanya stagnan dalam pola tradisi yan sudah berjalan, namun mesti cakap teknologi, tangguh, ikhlas dan mampu memimpin perubahan ke arah lebih baik. (lip)
There is no ads to display, Please add some