Jurusan Teknik Lingkungan FTSP UII Gelar Envirofest sebagai Ajang Edukasi, Inspirasi dan Kolaborasi Generasi Muda

beritabernas.com – Jurusan Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) UII kembali Envirofest. Untuk tahun 2025, event tahunan ini menjadi ajang edukasi, inspirasi dan kolaborasi generasi muda atau mahasiswa baru terhadap lingkungan hidup.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, Envirofest 2025 yang mengangkat tema Hentikan Polusi untuk Keberlanjutan Lingkungan ini sebagai perhelatan tahunan yang menggabungkan edukasi, kolaborasi dan aksi nyata dalam mengangkat isu-isu lingkungan terkini.

Menurut Dr Ir Kasam MT IPU, Wakil Dekan Bidang Sumberdaya FTSP UII, tema ini selaras dengan kampanye Hari Lingkungan Hidup se-Dunia dan Nasional yang menyoroti bahaya polusi, terutama polusi plastik, bagi ekosistem dan kesehatan manusia.

Kegiatan ini menjadi ajang penyambutan mahasiswa baru Teknik Lingkungan FTSP UII angkatan 2025 sekaligus sarana pengenalan jurusan kepada siswa SMA dan masyarakat umum, menunjukkan komitmen UII untuk terus mendekatkan ilmu pengetahuan dengan kebutuhan masyarakat.

Dikatakan, Envirofest bukan hanya tradisi penyambutan mahasiswa baru, tetapi juga momentum pembentukan karakter dan visi keberlanjutan. “Kegiatan ini mengajak mahasiswa untuk memahami sejak awal bahwa menjadi insan Teknik Lingkungan berarti siap menjadi agen perubahan. Mereka tidak hanya dituntut menguasai pengetahuan teknis, tetapi juga mengembangkan empati sosial dan keterampilan kolaboratif yang sangat dibutuhkan di era tantangan lingkungan global,” ujar Kasam.

Suasana pembukaan Envirofest 2025 Jurusan Teknik Lingkungan FTSP UII, Sabtu 30 Agustus 2025. Foto: Istimewa

Sementara Dr.Eng. Ir Awaluddin Nurmiyanto ST M.Eng, Ketua Jurusan Teknik Lingkungan FTSP UII, menggarisbawahi pentingnya peran generasi muda dalam menjaga keseimbangan lingkungan. Ia mengibaratkan konservasi lingkungan seperti tradisi pacu jalur di Riau, di mana perahu balap yang panjangnya mencapai 30 meter terbuat dari batang pohon yang hanya dapat diperoleh dari hutan yang terjaga.

“Keberlanjutan lingkungan bukan hanya isu akademik, tetapi juga budaya dan identitas kita. Mahasiswa Teknik Lingkungan memiliki peran penting untuk memastikan bahwa praktik-praktik berkelanjutan ini terus hidup di masyarakat,” kata Awaluddin Nurwiyanto.

Koordinator Envirofest 2025, Ikrom Mustofa S.Si MSc menambahkan bahwa setiap tahun tema Envirofest selalu disesuaikan dengan isu lingkungan yang menjadi sorotan nasional maupun global.

“Tahun ini, kami ingin mengajak mahasiswa baru dan publik untuk memahami isu polusi secara lebih komprehensif, sekaligus menemukan peran mereka dalam mendorong solusi. Envirofest hadir untuk mempertemukan pengetahuan akademik, inspirasi dari praktisi, dan semangat komunitas agar lahir generasi muda yang peduli, kritis, dan solutif,” kata Ikrom Mustofa.

Bay Wafa, mahasiswa Teknik Lingkungan FTSP UII yang juga Ketua Tim Teknis Envirofest 2025, mengaku bangga dan mengapresiasi jurusan yang selalu konsisten mendukung kegiatan mahasiswa. “Jurusan ini tidak hanya mendidik, tetapi juga memberi ruang untuk bereksperimen, berjejaring, dan belajar langsung dari isu-isu nyata. Dukungan dosen dan alumni adalah energi besar yang membuat mahasiswa semakin percaya diri untuk berkontribusi,” kata Bay Wafa.

Salah satu daya tarik utama Envirofest 2025 adalah talkshow inspiratif yang menghadirkan dua sosok penting di bidang lingkungan, yakni Sabrina Farah SST MSc, aktivis muda yang mendirikan startup ReservoAir dan menginisiasi gerakan Indonesia Water Warrior. Ia membagikan pesan kepada mahasiswa baru bahwa menjadi mahasiswa Teknik Lingkungan adalah langkah strategis untuk menjadi agen perubahan.

“Di sini, kita tidak hanya belajar konsep, tetapi juga diajak turun ke lapangan, mengamati, dan menciptakan solusi. Keilmuan teknik lingkungan membekali kita untuk berinovasi sekaligus menginspirasi,” ujarnya.

Selain itu, Donan Wijaya ST MSc, Alumni Teknik Lingkungan FTSP UII angkatan 2002 yang kini menjabat sebagai pejabat di Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) DIY. Ia menekankan relevansi keilmuan teknik lingkungan dengan tantangan masa kini.

“Di dunia kerja, tantangan lingkungan itu nyata dan kompleks. Apa yang saya pelajari di Teknik Lingkungan UII menjadi pondasi untuk membangun program dan kebijakan lingkungan yang berdampak langsung ke masyarakat,” kata Donan Wijaya.

Baca juga:

Selain talkshow, kegiatan ini juga diramaikan dengan empat kelas inspiratif yang digelar secara paralel, mengangkat isu polusi air, polusi udara, pengelolaan sampah, dan konservasi air tanah. Kelas-kelas ini dikemas interaktif dengan kombinasi pemaparan materi, praktik sederhana, simulasi, dan diskusi kelompok, sehingga peserta dapat belajar sambil berkolaborasi. Aktivitas ini juga menjadi kesempatan emas bagi siswa SMA mitra untuk mengenal lebih dekat keilmuan teknik lingkungan dan potensi karier di bidang keberlanjutan.

Envirofest 2025 juga menyajikan Festival Lingkungan yang menghadirkan bazaar produk ramah lingkungan, photobooth edukatif, permainan kreatif, dan penampilan seni mahasiswa. Kegiatan ini mempertemukan mahasiswa, alumni, dosen, komunitas, dan masyarakat dalam suasana kolaboratif yang menginspirasi.

Dengan mengedepankan semangat edukasi, inovasi, dan kolaborasi, Envirofest 2025 diharapkan menjadi ruang pembelajaran sekaligus penggerak aksi nyata untuk mengatasi persoalan polusi dan mendukung keberlanjutan lingkungan. Jurusan Teknik Lingkungan UII menegaskan komitmennya untuk terus menjadi pusat inovasi dan kolaborasi dalam isu lingkungan, tidak hanya di tingkat lokal, tetapi juga nasional dan global. (lip)


There is no ads to display, Please add some

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *