beritabernas.com – Dosen dan mahasiswa Universitas Pignatelli Triputra (UPITRA) Surakarta, Jawa Tengah melaksanakan Program Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) sebagai bagian tugas Tri Dharma Perguruan Tinggi. Kegiatan yang dilakukan adalah membantu masyarakat dalam hal pengolahan lempeng yang berbahan baku singkong.
Topik yang dipilih adalah optimalisasi produksi melalui digitalisasi akuntansi, pemasaran untuk penguatan branding produk lempeng.
Tim PkM UPITRA ini diketuai oleh Vitalis Ari Widiyaningsih dengan anggota Titik Dwiyani, Bagas Dwi Yulianto dan mahasiswa Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi S1 Kharina Nur Atmaja, Rian Aldhi Pratama serta mahasaiwa Fakultas Sains dan Teknologi S1 Aqeela Nashwa Naysilla dan Aan Shandy Rahesa.
Tim ini membantu kelompok tani ”Makaryo Tani” yang berdomisili di Dusun Cengklok Rt 01/VII Desa Kerjolos, Ngadirojo, Wonogiri. Kelompok tani ini memiliki produk olahan singkong yang diproduksi secara manual dan pemasaran yang masih sederhana.
Baca juga:
- Tim PKM Upitra Bantu Digitalisasi Bank Sampah Mlinjo Bersih Melalui Program PMP
- Kegiatan Pengabdian Masyarakat Pemula,Tim Universitas Pignatelli Triputra Surakarta Gandeng BUMDes Sugeng Abadi Mulur
- Mahasiswa Prodi Teknik Industri UAJY Praktikkan Mata Kuliah Masyarakat Digital di Keraton Yogyakarta
- UII dan UNU Berkolaborasi dalam Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat
PKM UPITRA mencoba membantu dengan cara mengoptimalkan produk lempeng dengan mengimplementasikan teknologi baik dari aspek produksi, pemasaran maupun pengelolaan keuangan khususnya dalam pencatatan akuntansi serta penetapan harga pokok produksi/ harga pokok penjualannya.
“Kegiatan ini diharapkan mampu meningkatkan efisiensi dalam berproduksi, menentukan harga pokokproduksi secara tepat, meningkatkan volume penjualan melalui digital marketing serta dapat meningkatkan pendapatan anggota kelompok tani dan masyarakat disekitarnya,” kata Vitalis Ari Widiyaningsih .
Vitalis menceritakan alasan memilih kelompok tani ini karena adanya potensi untuk meningkatkan produksi dan pemasarannya, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan anggota. ” Kegiatan ini sebagian besar dilakukan oleh ibu-ibu dan dibantu oleh bapak-bapak setelah menyelesaikan pekerjaan di kebun atau sawah,” terang Vitalis.
Optimalisasi produksi, pemasaran dan pengelolaan keuangan
Produksi lempeng selama ini dilakukan secara manual mulai dari mencabut singkong, mengupas, merebus, menggethuk, dan membentuk lempeng, sehingga waktu pemrosesan membutuhkan waktu yang cukup lama kurang lebih memerlukan waktu 1 hari hanya untuk produksi 1 kg lempeng.
Namun saat ini proses produksi dilakukan dengan menggunakan mesin penggethuk dan mesin pencetak lempeng sehingga waktu yang digunakan hanya perlu waktu setengah hari hingga produk siap digoreng.
Pemasaran lempeng yang dahulu hanya dilakukan secara tradisional dan dari mulut ke mulut, sekarang dilakukan dengan melalui e_marketing dengan menggunakan aplikasi Tik Tok dan Web Kelompok Tani. Saat ini pembeli produk lempeng sudang berasal dari berbagai daerah khususnya Solo dan sekitarnya bahkan hingga Jakarta.
Pengelolaan keuangannya sebelum adanya pendampingan hanya menghitung bahan baku sehingga hasil dari produk lempeng tidak memberikan kenaikan kesejahteraan yang berarti karena tidak memperhitungkan biaya di luar bahan baku seperti tenaga kerja, penggunaan kayu bakar dan bumbu.
Namun saat ini sudah dilakukan identifikasi biaya-biaya yang membentuk produk hingga produk siap dijual. “Pencatatan keuangannya tidak lagi hanya menggunakan daya ingat, namun dilakukan pencatatan dengan cara akuntansi keuangan yang sederhana sehingga dapat diketahui berapa bahan baku, tenaga kerja, biaya overhead, biaya marketing dan berapa laba yang diperoleh,” ujar Vitalis.
PKM ini akan kami lanjutkan dengan melakukan diversifikasi produk sehingga dapat menawarkan produk lain dengan bahan baku yang sama atau juga dapat dilakukan dengan produk baru namun dengan menggunakan bahan baku lain yang tersedia melimpah di desa Kerjolor Ngadirojo Wonogiri. (Ari Rheno Prakosa)
There is no ads to display, Please add some