Lomba Koreografi Seni Keprajuritan Angkat Tema Perjuangan Pangeran Diponegoro

beritabernas.com – Lomba koreografi seni keprajuritan yang diadakan oleh Sekber Keistimewaan DIY bersama Dinas Kebudayaan DIY mengangkat tema perjuangan Pangeran Diponegoro. Tema ini dipilih untuk merefleksikan momentum 200 Tahun Perang Jawa.

Lomba koreografi seni keprajuritan yang merupakan bagian dari Festival Bregada ini akan digelar di Gua Selarong, Desa Guwosari, Kecamatan Pajangan, Kabupten Bantul pada hari Minggu 19 Oktober 2025.

Menurut Widihasto Wasana Putra, Ketua Sekber Keistimewaan DIY, dalam siaran pers yang diterima beritabernas.com, Kamis 2 Oktober 2025, ajang kompetisi bagi para pelaku seni keprajuritan rakyat atau Festival Bregada Rakyat ini sudah memasuki tahun ke 13. Festival serupa kini juga mulai digelar di tingkat kabupaten dan kota.

“Seiring dengan perkembangan waktu, kami berupaya membuat perubahan konsep festival dari semula format kirab menjadi bentuk lomba koreografi. Hal ini dimaksudkan agar para peserta bisa mengeksplorasi potensi seni keprajuritan yang kini makin berkembang pesat di kampung-kampung,” kata Hasto-sapaan Widihasto Wasana Putra.

Baca juga:

Ia mengatakan bahwa tema dan lokasi pelaksanaan lomba sengaja dipilih untuk memaknai momentum bersejarah 200 tahun Perang Jawa (1825-1830) agar masyarakat tidak melupakan sejarah perjuangan leluhur bangsa dalam melawan kaum penjajah.

Hasto menambahkan bahwa lomba koreografi seni keprajuritan menampilkan 20 kelompok peserta berbasis kewilayahan, mulai jenjang kampung, padukuhan hingga kalurahan. Tiap kelompok terdiri atas 35 orang penampil termasuk pemusik.

Juri akan memilih lima penyaji terbaik dengan kriteria penilaian meliputi alur cerita, kreatifitas / keserasian / kompakan penampilan, kostum, properti pendukung, ekspresi / penghayatan, iringin musik serta kesesuaian durasi waktu.

Dewan juri terdiri dari pihak Kasultanan Yogyakarta, Kadipaten Pakualaman serta kalangan seniman budayawan. Juri akan nemilih lima penyaji terbaik mendapatkan uang pembinaan total 50 juta. Penyaji terbaik I mendapat Rp 15 juta, Penyaji Terbaik ll Rp 12,5 juta, Penyaji Terbaik lll Rp 10 juta, Harapan l Rp 7,5 dan Harapan ll Rp 5 juta.

Pendaftaran peserta ditutup pada 12 Oktober 2025 dan technival meeting lomba pada 15 Oktober 2025 pukul 14.00 di Dinas Kebudayaan DIY. “Kami mengundang masyarakat luas hadir di Gua Selarong dan memberikan apresiasi pada para penampil seni keprajuritan rakyat sebagai salah satu kekhasan budaya di DIY,” ajak Hasto. (lip)


There is no ads to display, Please add some

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *