Edukasi Anggota Pramuka SMAN 10 Yogyakarta: Kenali Ular dalam Program Konservasi Satwa

beritabernas.com – Pendopo Crew memberikan edukasi kepada Anggota Pramuka SMAN 10 Yogyakarta berupa pengenalan ular berbisa dan tak berbisa dalam program konservasi satwa. Edukasi dilakukan di Aula SMA Negeri 10 Yogyakarta, Jumat 14 November 2025.

Pengenalan ular berbisa dan tak berbisa ini sebagai salah satu upaya mengedukasi generasi muda tentang pentingnya konservasi satwa liar, khususnya reptil, dengan menyasar puluhan anggota Pramuka SMAN 10 Yogyakarta.

Baca juga:

Dalam kegiatan yang berlangsung kondusif ini, Pendopo Crew tidak hanya memperkenalkan reptil sebagai satwa peliharaan, tetapi juga sebagai bagian krusial dari ekosistem. Fokus utama adalah mengedukasi perbedaan mendasar antara ular berbisa (venomous) dan tidak berbisa, yang merupakan kunci keselamatan saat berhadapan dengan satwa liar.

Ketua Tim Pendopo Crew Dicko Nur Putra menyatakan bahwa antusiasme siswa SMAN 10 Yogyakarta sangat tinggi, terbukti dari interaksi langsung yang kondusif. Hal yang membuat sesi ini unik adalah kehadiran 20 jenis ular yang dibawa langsung untuk identifikasi, termasuk ular dengan berbagai tingkat risiko.

Edukasi tentang ular dari Pendopo Crew untuk Pramuka SMA Negeri 10 Yogyakarta. Foto: Istimewa

“Kami membawa total 20 jenis ular. Fokus utama kami adalah edukasi identifikasi risiko. Kami perkenalkan ular dengan bisa tinggi seperti Welang (Bungarus candidus) dan Picung (Rhabdophis subminiatus), ular bisa menengah seperti Cincin Emas (Boiga dendrophila) hingga ular tidak berbisa seperti King Koros (Ptyas carinata) yang sering ditemui di lingkungan. Tujuan kami sederhana: amati lingkungan, hindari bahaya, lestarikan alam,” ujar Dicko Nur Putra, seraya mengutip moto Pendopo Crew.

Apriyani Nawasari, salah satu pendamping dari Pendopo Crew, menambahkan bahwa edukasi ini bertujuan mematahkan stigma negatif terhadap ular yang selama ini didominasi oleh mitos yang keliru.

Pendopo Crew foto bersama Pramuka SMA Negeri 10 Yogyakarta. Foto: Istimewa

“Anggota Pramuka adalah calon penjaga alam. Dengan mengenali mereka (reptil) lebih dekat, kita bisa mengurangi konflik dan melestarikan populasi mereka, yang sebenarnya sangat penting sebagai pengendali hama alami,” kata Apriyani.

Untuk keselamatan

Kegiatan ini secara spesifik mengajarkan cara identifikasi cepat dan langkah awal penanganan yang tepat. Beberapa satwa kunci yang berhasil menarik perhatian siswa adalah ular berbisa seperti Welang, Picung, dan Cincin Emas ditekankan pada ciri fisik dan habitatnya. Kemudian, ular tidak berbisa seperti Molu Albino, Molu Granit, Jali (Ptyas Mucosus) diperkenalkan untuk sesi handling yang aman. Selain itu, Reptil Lain seperti Gecko yang turut melengkapi pemahaman siswa mengenai keragaman reptil.

Rizky Fajria Isnan dan Bagas yang bertindak sebagai handler satwa menunjukkan teknik berinteraksi yang aman, menekankan bahwa edukasi adalah garis pertahanan pertama, bukan kekerasan.

Melalui acara ini, SMA Negeri 10 Yogyakarta berharap anggotanya menjadi duta konservasi yang dapat menyebarkan pengetahuan yang benar tentang manfaat ular dan reptil lainnya kepada masyarakat luas, sejalan dengan semangat Pendopo Crew. (Agung Budi Putranto)


There is no ads to display, Please add some

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *