Tanamkan Cinta Satwa Sejak Dini, Pendopo Crew Kenalkan 20 Jenis Ular pada SDN Widoro

beritabernas.com – Pendopo Crew mengenal 20 jenis ular kepada anggota Pramuka SD N Widoro sebagai salah satu upaya untuk menanamkan cinta satwa pada anak sejak dini. Hal ini dilakukan agar gerakan Pramuka tak hanya mengajarkan keterampilan bertahan hidup, tetapi juga kepedulian terhadap alam.

Baca juga:

Kegiatan edukasi satwa pada Gerakan Pramuka SD N Widoro di Yogyakarta ini dilakukan di SD N Widoro pada Sabtu 15 November 2025. Mereka mendapat pengalaman belajar unik saat disambangi oleh tim Pendopo Crew untuk sesi Edukasi Reptil yang interaktif dan intensif.

Kegiatan ini dimaksudkan untuk menanamkan pemahaman dini kepada siswa tentang peran penting reptil, khususnya ular, dalam ekosistem. Sebanyak 20 jenis ular dan 1 Gecko dibawa langsung oleh tim Pendopo Crew untuk diperkenalkan, termasuk satwa yang memiliki risiko tinggi.

Dion dan Arief memberikan edukasi kepada siswa-siswi SD Negeri Widoro. Foto: Istimewa

Arief dan Diyon dari Pendopo Crew sebagai pembicara utama, menyampaikan materi dengan bahasa yang mudah dicerna oleh siswa sekolah dasar. Mereka menekankan bahwa kunci untuk hidup harmonis dengan satwa liar adalah pengenalan yang benar, bukan rasa takut.

Sementara Apriyani Nawasari, Penasihat Pendopo Crew, menjelaskan bahwa pengenalan satwa berbisa dilakukan untuk tujuan edukasi keselamatan. “Kami memperkenalkan Picung (Rhabdophis subminiatus) dan Welang (Bungarus candidus) yang berbisa tinggi, serta Cincin Emas (Boiga dendrophila) yang berbisa menengah, agar anak-anak tahu persis apa yang harus dihindari di lingkungan mereka. Namun, kami juga menunjukkan sisi lain melalui ular yang aman disentuh, seperti Molu Albino dan King Koros (Ptyas carinata), untuk menumbuhkan rasa sayang,” kata Apriyani.

Kegiatan berjalan sangat lancar dan kondusif. Para siswa mengikuti sesi dengan antusiasme tinggi, berani mengajukan pertanyaan, dan bahkan mencoba interaksi langsung dengan ular yang tidak berbisa di bawah pengawasan ketat tim Pendopo Crew.

Tim Pendopo Crew, yang dipimpin Coweq dan didukung oleh handler seperti Bagas dan Farra, memastikan bahwa setiap interaksi adalah momen belajar yang aman. Melalui sesi ini, anak-anak diajarkan tentang identifikasi ciri fisik ular dengan membedakan ular berbisa dan tidak berbisa di lingkungan sekitar.

Siswa-siswi SD Negeri Widoro berfoto bersama Pendopo Crew. Foto: Istimewa

Selain itu, langkah darurat yakni apa yang harus dilakukan jika bertemu ular, dan bukan membunuhnya. Kemudian, peran ekologis dimana ular sebagai pengendali hama alami.

    Bagas menambahkan, edukasi dini ini sangat strategis. “Anak-anak SD adalah masa depan konservasi. Jika mereka sejak kecil sudah paham bahwa ular adalah bagian dari alam yang perlu dilindungi, konflik manusia dan satwa akan berkurang drastis,” ujarnya.

    Meskipun menghadapi sedikit kendala di awal kegiatan terkait pencarian transportasi roda empat (driver cancel 3 kali), semangat tim Pendopo Crew dan antusiasme siswa SD N Widoro berhasil menjadikan kegiatan ini sukses besar.

    Acara ditutup dengan komitmen bersama untuk melanjutkan upaya konservasi satwa, sejalan dengan moto Pendopo Crew: Kenali ular, hindari bahaya, lestarikan lingkungan. (*)


    There is no ads to display, Please add some

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *