Kegiatan Mlampah Ziarah Menyebar ke Solo untuk Pertama Kali dan Sukses

beritabernas.com – Setelah beberapa kali sukses diadakan di Yogyakarta sejak Juli 2025, kegiatan mlampah ziarah atau ziarah dengan jalan kaki menyebar ke Solo, Jawa Tengah, Minggu 30 November 2025.

Jika di Yogyakarta kegiatan mlampah ziarah dilakukan dari Tugu Yogyakarta ke Gua Maria Sendangsono yang dikenal dengan nama Walking Marathon de Sendangsono (WMSS) dengan jarak tempuh 28 kilometer hingga 32 kilometer, di Solo kegiatan mlampah ziarah dilakukan dari Stasiun Purwosari sampai ke Gua Maria Mojosong dengan jarak tempuh sejauh 12,5 kilometer.

Baca juga:

Meski baru pertama diadakan, kegiatan Mlampah Ziarah di Solo (MZS) ini berlangsung sukses karena diikuti cukup banyak peserta yakni sebanyak 70 orang yang berasal dari Yogyakarta, Surabaya, Ngawi dan dari Solo sendiri sebagai tuan rumah.

Menurut Agnes Widha Thesianan selaku koordantor Tim Mlampah Ziarah Solo (MZS), meski persiapan hanya dilakukan dalam satu minggu, kegiatan mlampah ziarah di Solo ini, tergolong sukses. Kesuksesan tersebut antara lain terlihat dari jumlah peserta yan cukup banyak mencapai 70 orang yang berasal dari berbagai kota.

Peserta mlampah ziarah Solo mengikuti doa rosario di Gua Maria Mojosongo, Minggu 30 November 2025. Foto: Philipus Jehamun/beritabernas.com

Dari 70 peserta yang mengikuti kegiatan Mlampah Ziarah di Solo (MLS) kali ini, menurut Agnes Widha Thesiana, masing-masing 41 orang berasal dari DIY, 5 orang dari Surabaya, 1 orang dari Ngawi dan 23 orang dari Solo sebagai tuan rumah. Kegiatan MZS kali ini menempuh jarak sekitar 12,5 kilometer dengan start dari Stasiun Purwosari dan finish di Gua Maria Mojosongo.

Rute yang dilewati dari Stasiun Purwosari ke arah barat menuju Bank BRI Laweywn lewat Jalan Slamet Riyadi/penyeberangan (bawah Flyover) ke Jalan Truntum 7 lalu belok menyeberang dan lurus ke Jalan Kawung dan belok menuju Jalan Rajiman dan menyeberang lagi lalu masuk gapura Kampung Batik Laweyan menuju Jalan Sayangan Kulon (batik Mahkota Laweyan).

Kemudian lanjut ke Jalan Tiga Negeri ke Jalan Setono (Ledre laweyan) lalu masuk ke Jalan Sidoluhur (Batik Putra Laweyan) lurus ke arah Jembatan Trubus Talang Gambiran dan belok ke arah Jalan Gringsing, Gambiran, Cemani, Grogol Sukoharjo lalu menyeberang masuk ke Jalan Kawung, Jati, Cemani, Grogol, Sukoharjo (seduh_Manualbrew) lalu belok ke arah Jembatan Jati, Tipes.

Lalu dilanjutkan belok ke arah Jalan Wijaya Kusuma ke Jalan Cokrobaskoro, kemudian menyeberang ke Jalan Dworowati, Sidokare menuju Jalan Poncowati, Kratonan berbelok ke Jalan Widoro Kandang dan berbelok lagi ke Jalan Tanjung Anom/Yos Sudarso lalu menyeberang ke Jalan AM Sangaji (Gereja San Inigo Dirjodipuran).

Sebagian peserta menyempatkan foto bersama di luar Keraton Solo, Minggu 30 November 2025. Foto: Philipus Jehamun/beritabernas.com

Selanjutnya mengikuti kembali Jalan AM Sangaji sampai ke Alun-alun Selatan dan masuk ke pintu Plengkung pertama sampai Jalan Wirengan lalu ke Jalan Supiturang dan ke Jalan KH Hasyim Ashari (Pasar Klewer) lalu ke Jalan Slamet Riyadi (Gladag) lalu ke Jalan Jenderal Sudirman kemudian ke Jalan Arifin (PLN Pusat Kota), Kepatihan lalu ke Jalan Adi, Kepatihan Wetan (seberang Pegadaian Cokronegaran) lalu ke Jalan Damar kemudian ke Jalan Biak menuju Jalan Sangihe dan ke Jalan Irian untuk selanjutnya ke Jalan Wolter Monginsidi terus ke Jalan Raya Ahmad Yani lalu ke Pasar Mebel Sri Kayu Jalan Walanda Maramis menuju Jalan Bibis Luhur (DSM Abon Sapi & Ayam) lalu ke Tegalmulyo ke timur Kampus USB menuju Jalan Letjen Sutoyo, Mojosongo lalu naik ke Jalan Brigjen Katamso menuju Gua Maria Mojosong di Jalan Debegan, Mojosongo.

Para peserta merasa nyaman dan aman melewat rute tersebut karena selain relatif sepi karena melewati gang-gang dan jalan kampung, juga jalannya rata/mendatar sehingga tidak membuat lelah. Para peserta juga mengapresiasi tim MZS yang berhasil memilih rute yang aman dan nyaman tersebut.

“Luar biasa panitia MZ Solo yang bisa memilih jalur/rute mlampah ziarah yang nyaman dan aman. Kita bisa tahu lorong-lorong sempit ini karena kehebatan penyelenggara memilih rute yang bagus,” kata seorang peserta asal Yogyakarta.

Solo jadi contoh

Ketua sekaligus pendiri Komunitas Mlampah Ziarah (KMZ) Roni Romel bersama AM Kuncoro, Anastasia Meilani dan Stevanus Hening yang juga mengikuti kegiatan MZS mengapresiasi kerja keras dan kerja cerdas di mlampah ziarah Solo. Sebab, meski baru pertama kali diadakan dan persiapan hanya dalam waktu satu minggu, kegiatan mlampah ziarah di Solo sangat sukses.

“Solo akan menjadi contoh bagi daerah-daerah lain yang ingin dan akan melaksanakan kegiatan mlampah ziarah. Karena meski timnya kecil dan persiapan sangat singkat, namun kegiatan mlampah ziarah pertaman kali di Solo ini sangat sukses,” kata Roni Romel.

Para peserta mlampah ziarah beristirahat sejenak dan ramah tamah di Pendopo Gua Maria Mojosongo, Minggu 30 November 2025. Foto: Philipus Jehamun/beritabernas.com

Menurut Roni Romel, kegiatan mlampah ziarah memang harus menyebar ke daerah-daerah lain, tidak hanya di Jogja dengan kegiatan rutin sekali sebulan dengan WMSS maupun mlampah ziarah ke tempat ziarah lainnya di Jogja.

Sebab kegiatan mlampah ziarah selain menyehat badan karena sekaligus berolahraga, juga menyehatkan jiwa karena di dalamnya ada perenungan dan penghayatan mendalam tentang makna ziarah. Ziarah dengan jalan kaki bukan sekadar perjalanan fisik, tapi ada perjalanan hati dan spiritual yang membuat hati merasa tenang, nyaman dan terhibur.

Dalam kegiatan mlampah ziarah di Solo, Minggu 30 November 2025, setelah tiba di Gua Maria Wojosongo, para peserta beristirahat sejenak di pendopo dan disuguhi aneka makanan dan minuman oleh tim mlampah ziarah Solo. Setelah beristirahat, lalu seluruh peserta menuju Gua Maria untuk doa rosario bersama. Setelah doa rosasio, peserta kembali ke pendopo untuk makan siang bersama yang dilanjutkan dengan sharing pengalaman. Sekitar pukul 12.00 para peserta dari luar Solo kembali ke kota masing-masing. (phj)


There is no ads to display, Please add some

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *