beritabernas.com – Keluarga merupakan pusat karya penyelamatan Allah. Karena setiap keluarga tidak pernah lepas dari persoalan hidup. Anggota keluarga, baik suami, istri maupun anak, memiliki beban dan tantangan masing-masing yang tidak dapat dibandingkan satu sama lain.
Hal itu disampaikan Pendeta Endaulin Br Tarigan dalam perayaan Natal bersama umat Kristiani, baik ASN maupun non ASN, Pemkot Yogyakarta di Graha Pandawa pada Kamis 18 Desember 2025. Perayaan Natal tersebut antara lain dihadiri Ketua DPRD Kota Yogyakarta FX Wisnu Sabdono Putro, Ketua Komisi A Susanto Dwi Antoro, Sekretaris DPRD Kota Yogyakarta Antonius Bambang Agung Adrjanto dan sekitar 350 umat Kristen Katolik dan Kristen Protestan yang terdiri dari ASN dan non-ASN.

Dalam perayaan Natal dengan tema Allah Hadir untuk Menyelamatkan Keluarga itu, Pendeta Endaulin mengangkat kisah keluarga kudus dari Nazaret yakni Yusuf dan Maria sebagai refleksi iman. Ia mengatakan, Yusuf dihadapkan pada krisis besar ketika mengetahui Maria telah mengandung sebelum mereka hidup sebagai suami istri.
Dalam situasi yang dapat mencoreng martabat dan bahkan mengancam keselamatan Maria menurut hukum Taurat itu, Yusuf memilih ketulusan dengan menjaga kehormatan tunangannya. Sikap tersebut menunjukkan bahwa ketulusan mampu mengalahkan kemarahan dan kekecewaan.
Pendeta Endaulin juga menekankan dua nilai utama dalam sikap Yusuf, yakni ketulusan dan ketaatan. Setelah menerima pesan malaikat Tuhan bahwa Maria mengandung dari Roh Kudus, Yusuf menaati kehendak Allah dengan mengambil Maria sebagai istrinya dan menjaga kekudusan keluarganya hingga kelahiran Yesus. Hal ini menjadi bukti nyata kehadiran Allah dalam menyelamatkan keluarga yang sedang berada dalam krisis.
Baca juga:
- Lembaga Keumatan Kristen di DIY Adakan Perayaan Natal Bersama di GKJ Samirono Baru
- Paguyuban Imanuel TK SD Model Sleman Rayakan Natal Bersama
Pendeta Endaulin menegaskan bahwa karya penyelamatan Allah terhadap keluarga telah berlangsung sejak zaman Perjanjian Lama hingga saat ini. Allah tetap menyertai Adam dan Hawa, menyelamatkan Nuh bersama seluruh keluarganya dari air bah dan hadir dalam keluarga Yusuf dan Maria melalui kelahiran Yesus Kristus. Pesan Natal tersebut mengajak setiap keluarga untuk percaya bahwa Allah senantiasa hadir dan berkarya di tengah pergumulan hidup.
Sementara Romo RD Lettu (Sus) Paulus Nasib Suroto yang menyampaikan doa syafaat mengatakan bahwa umat diajak memohon bimbingan Roh Kudus agar mampu melayani Tuhan dengan hati yang tulus, menjunjung toleransi dan saling menghormati. Doa juga dipanjatkan bagi para pemimpin bangsa agar dianugerahi kebijaksanaan dalam membawa masyarakat bangkit dari berbagai keterpurukan.
Romo Paulus turut mengajak umat untuk mendoakan mereka yang lemah, miskin, sakit, tersingkir, dan menderita. Ia menegaskan bahwa kehadiran Allah dalam kelahiran Yesus Kristus membawa pengharapan dan kekuatan bagi semua orang, sehingga tidak ada yang merasa sendirian.

Ketua Panitia Perayaan Natal Kota Yogyakarta Wirawan Hario Yudo dalam laporannya menekankan semangat persatuan lintas iman. Ia menyampaikan bahwa perayaan Natal ini melibatkan kerja sama umat Katolik, Protestan dan Muslim sebagai wujud harmoni dan toleransi di Kota Yogyakarta. Dukungan Pemerintah Kota Yogyakarta dan seluruh perangkat daerah dinilai berperan penting dalam kelancaran acara.
Wakil Wali Kota Yogyakarta Wawan Harmawan menyampaikan bahwa perayaan Natal menjadi momentum untuk memperkuat toleransi, kebersamaan, dan kepedulian sosial. Ia mengajak masyarakat untuk terus menjaga nilai budaya, gotong royong, serta mendukung upaya pemerintah dalam menciptakan kota yang bersih, nyaman, dan tertib, terutama menjelang meningkatnya kunjungan wisatawan.
Secara simbolis, Wakil Wali Kota Yogyakarta menyerahkan gunungan alat-alat kebersihan kepada Ketua DPRD Kota Yogyakarta sebagai simbol kepedulian terhadap kebersihan dan lingkungan. Acara semakin semarak dengan penampilan Srundeng dan kawan-kawan yang menghibur para hadirin. Kolekte yang terkumpul dalam perayaan Natal tersebut disumbangkan untuk membantu korban bencana alam di Sumatera, sebagai wujud nyata kasih dan solidaritas sosial. (*/phj)
There is no ads to display, Please add some