Sistem Pendukung Keputusan Klinis Bantu Dokter Membuat Keputusan Medis yang Tepat

beritabernas.com – Sistem Pendukung Keputusan Klinis (SPKK) atau Clinical Decision Support System (CDSS) dapat membantu dokter untuk membuat keputusan medis yang kritis dengan memberikan rekomendasi tepat dan informatif.

Sistem Pendukung Keputusan Klinis (SPKK) adalah sistem berbasis komputer yang dirancang untuk membantu para profesional di bidang medis dalam membuat keputusan di lingkungan medis, seperti diagnosis, pemilihan terapi, pemantauan pasien, pencegahan penyakit dan prognosis.

Hal itu disampaikan Prof Dr Sri Kusumadewi S.Si MT, Profesor bidang Sistem Pendukung Keputusan, FTSP UII dalam pidato pengukuhannya sebagai Profesor di Auditorium KH Abdulkahar Mudzakkir Kampus Terpadu UII, Kamis 18 Desember 2025.

Menurut Prof Sri Kusumadewi, upaya menghadirkan SPKK di Indonesia tidak dapat dilepaskan dari fondasi yang telah dibangun pemerintah melalui Program Integrasi Layanan Primer (ILP). Melalui ILP, kesehatan keluarga dapat dipantau secara holistik, terutama kelompok rentan seperti balita, ibu hamil, lansia dan penyandang penyakit kronik.

Baca juga:

Pemerintah memperkuat upaya transformasi layanan primer melalui pengembangan SatuSehat. Platform ini menghubungkan rumah sakit, puskesmas, klinik, apotik dan individu dengan standar interoperabilitas, sehingga setiap warga memiliki rekam medis elektronik yang dapat diakses lintas fasilitas secara aman dan berkesinambungan.

Menurut Prof Sri Kusumadewi, SPKK berperan aktif mendukung strategi pencegahan penyakit berbasis komunitas, melalui deteksi dini, seperti: 1) Deteksi dini sindrom metabolik; 2) Deteksi dini stunting, dan malnutrisi pada anak; 3) Deteksi dini kesehatan mental; 4) Skrining kemandirian lansia (SKILAS), dan 5) Skrining kehamilan berisiko.

Selain itu, SPKK juga dapat membantu pasien menjalani terapi yang terintegrasi dengan pemantauan klinis; membantu tenaga kesehatan untuk dapat menyesuaikan intervensi secara real time, lebih adaptif, dan personal; serta memastikan terapi yang berkelanjutan seperti: 1) Terapi rehabilitasi pasca-stroke; 2) Terapi kesehatan mental adaptif berbasis respons pasien; 3) Penyesuaian terapi insulin adaptif pada pasien diabetes mellitus, dan 4) Terapi fisiologis dan aktivitas fisik untuk penyakit kronik. SPKK pada monitoring pasien dapat didukung dengan adanya teknologi telemedicine.

Intervensi telemedicine dalam manajemen menjanjikan keterlibatan pasien dalam perawatan kesehatan secara mandiri, seperti: 1) Monitoring ibu hamil berisiko dan janin;  2) Monitoring pertumbuhan dan status gizi anak, dan 3) Monitoring pasien penyakit kronik

UII melalui Pusat Studi Informatika Medis (PSIMed) berkomitmen untuk menjembatani akademisi, praktisi dan para profesional di bidang kesehatan, industri teknologi kesehatan dan teknologi informasi dalam rangka mendorong terciptanya aplikasi teknologi informasi yang inovatif untuk sektor kesehatan.

Jurusan Informatika UII dan PSIMed telah menginisiasi beberapa aplikasi SPK dan e-Health. Ada tiga aplikasi e-Health yang didalamnya terkandung fitur pendukung pengambilan keputusan yang saat ini telah dikembangkan oleh PSIMed dan sudah diaplikasikan secara nyata. Pertama, Sistem Informasi Posyandu Ibu dan Anak diimplementasikan di Kalurahan Tirtorahayu, Galur, Kulonprogo, 2022-2024.

Kedua, Sistem Informasi Layanan Kesehatan Primer (ILP) untuk Posyandu. Sistem ILP yang dikembangkan oleh PSIMed UII dirancang untuk mendukung pelayanan kesehatan masyarakat lintas siklus kehidupan, mencakup balita, remaja, ibu hamil/menyusui, serta dewasa/lansia. Sistem ini dilengkapi dengan dashboard interaktif yang menampilkan kondisi kesehatan masyarakat secara visual, termasuk status gizi balita, identifikasi balita terindikasi stunting, serta deteksi ibu hamil berisiko tinggi.

Pada domain lansia, sistem memiliki fitur khusus untuk deteksi dini kesehatan jiwa (KESWA), asesmen kemandirian sehari-hari (AKS), dan skrining lansia sehat (SKILAS), yang membantu kader mengenali potensi masalah sejak awal. Sistem ILP ini dibangun dengan pendekatan user-centered design (UCD) sehingga fitur, tampilan, dan alur penggunaannya benar-benar disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan para kader di lapangan.

Dari kiri: Prof Vitarani Dwi Ananda Ningrum, Prof. Suci Hanifah (tengah) dan Prof Sri Kusumadewi. Foto: Humas UII

Implementasi Sistem ILP di Kalurahan Tirtorahayu telah berjalan sejak awal tahun 2025 dan kini telah digunakan di seluruh Posyandu di wilayah tersebut sebagai bagian dari transformasi digital layanan kesehatan berbasis masyarakat.

Ketiga, sistem informasi Posbindu Kampus. Sistem ini dirancang untuk mengelola data hasil pemeriksaan kesehatan secara komprehensif dan terintegrasi dari segenap sivitas kampus. Sistem Posbindu mencatat seluruh hasil pengukuran secara digital dan menyajikannya dalam bentuk grafik tren kesehatan individu.

Grafik ini menampilkan perubahan nilai dari waktu ke waktu. Tampilan grafis ini membantu peserta memahami kondisi tubuhnya secara visual dan mendorong kesadaran untuk menjaga hasil pemeriksaan agar stabil baik. Sistem ini juga dilengkapi dengan fitur deteksi dini sindrom metabolik dan menampilkan informasi indeks massa tubuh (IMT), sekaligus menginterpretasikannya (kurus, normal, berlebih, atau obesitas), sehingga peserta dapat memantau status gizi dan risiko kesehatannya dengan lebih mudah.

Sistem Posbindu ini juga dilengkapi dengan hasil analisis berbasis tabel keputusan yang dikembangkan sebagai bagian dari modul SPK. Fitur ini membantu tenaga kesehatan dalam melakukan penilaian cepat, objektif, dan konsisten, tanpa harus melakukan perhitungan manual setiap kali pemeriksaan. Sistem ini telah diimplementasikan penuh di FTI UII.

Implementasi dilakukan secara bersinergi antara PSIMed, Posbindu, Puskesmas Ngemplak 1 Sleman, dan Fakultas Kedokteran untuk memastikan bahwa kegiatan berjalan profesional, terukur, dan memberikan dampak nyata bagi peningkatan derajat kesehatan sivitas FTI UII. (phj)


There is no ads to display, Please add some

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *