beritabernas.com – Mayoritas atau 65 persen warga cukup dan sangat puas atas kinerja Presiden Joko Widodo. Kepuasan atas kinerja presiden ini relatif stabil dibanding sebelumnya. Mereka yang menyatakan cukup dan sangat puas terhadap kinerja presiden di sebagian besar basis demografi dan wilayah, kecuali pada kelompok etnis Minang, Bugis dan Sunda dan terutama di wilayah sekitar Banten dan DKI Jakarta.
Menurut hasil survei terbaru lembaga survei nasional Indikator Politik yang dipublikasikan, Kamis 25 Agustus 2022, kepuasan atas kinerja Presiden Joko Widodo tersebut tampak sangat berkorelasi dengan evaluasi warga terhadap kondisi ekonomi dan penegakan hukum. Jika evaluasi warga positif maka
mayoritas puas atas kinerja presiden, sebaliknya jika negatif maka mayoritas tidak puas.
Menurut Burhanuddin Muhtadi PhD, Direktur Eksekutif Indikator Politik, kepuasan atas kinerja Presiden Joko Widodo juga tampak sangat berkorelasi dengan tingkat kepercayaan warga terhadap Lembaga Penegak Hukum. Jika warga percaya maka mayoritas puas atas kinerja presiden, sebaliknya jika tidak percaya maka mayoritas tidak puas.
Baca berita terkait: Kepercayaan Terhadap Kepolisian dalam Penanganan Kasus Briptu Joshua Tinggi
“Indikasi peningkatan isu penegakan hukum juga terlihat pada alasan utama mengapa tidak puas atas kinerja presiden, dibanding dengan temuan sebelumnya isu ini mengalami peningkatan signifikan,” kata Burhanuddin saat memaparkan hasil survei yang dilakukan pada 11-17 Agustus 2022 tersebut.
Kepercayaan Lembaga Penegak Hukum
Sementara itu, di antara Lembaga Penegak Hukum, tingkat kepercayaan terhadap Kejaksaan Agung tampak lebih tinggi ketimbang KPK dan Kepolisian. Sekitar 63,4 persen warga cukup/sangat percaya terhadap Kejaksaan Agung, 58,8 persen terhadap KPK dan 54,2 persen terhadap Kepolisian.
“Dibanding temuan sebelumnya, kepercayaan terhadap tiga lembaga penegak hukum di atas, secara umum menunjukkan tren penurunan. Namun demikian, terhadap Kejaksaan Agung terindikasi mengalami perbaikan, terhadap KPK masih tampak kesulitan meningkatkan kepercayaan publik dan terhadap Kepolisian tren penurunan masih terus terjadi,” kata Burhanuddin Muhtadi dalam rilis yang diterima beritabernas.com, Kamis 25 Agustus 2022.
Dikatakan, target populasi survei ini adalah warga negara Indonesia yang berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah dan memiliki telepon/cellphone, sekitar 83 persen dari total populasi nasional. Pemilihan sampel dilakukan melalui metode random digit dialing (RDD). RDD adalah teknik memilih sampel melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak.
Dengan teknik RDD, sampel sebanyak 1229 responden dipilih melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak, validasi, dan screening. Margin of error survei diperkirakan ±2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen, asumsi simple random sampling. Sedangkan wawancara dengan responden dilakukan lewat telepon oleh pewawancara yang dilatih. (lip)
There is no ads to display, Please add some