Terkait Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Ini Penjelasan Menkopolhukam Mahfud MD

beritabernas.com – Kerusuhan suporter sepakbola klub Arema terjadi pada Sabtu 1 Oktober 2022 malam. Dalam kerusuhan yang terjadi setelah pertandingan Arema vs Persebaya yang berakhir 2-3 itu, sedikitnya 125 suporter Arema meninggal dunia. Menkopolhukam Mahfud MD pun memberikan penjelasan terkait kronologi kerusuhan itu.

Dikutip beritabernas.com dari akun instagramnya, Menkopolhukam Mahfud MD mengaku sudah mendapat informasi dari Kapolri,Jenderal Listyo Sigit. Selain itu, ia juga sudah berkordinasi dengan Kapolda Jatim Irjen Nico Afinta. Menurut Menkopolhukam, pemerintah menyesalkan atas kerusuhan di Kanjuruhan dan pemerintah akan menangani tragedi ini dengan baik.

Baca juga: IPW Mendesak Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo Cabut Izin Seluruh Kompetisi Liga

Menkopolhukam Mahfud MD juga menyampaikan belasungkawa. Ia juga berharap agar keluarga korban bersabar dan terus berkordinasi dengan aparat dan petugas pemerintah di lapangan. Pemda Kabupaten Malang akan menanggung biaya rumah sakit bagi para korban.

https://www.instagram.com/mohmahfudmd/

Menurut Mahfud MD, sebenarnya sejak sebelum pertandingan pihak aparat sudah mengantisipasi melalui koordinasi dan usul-usul teknis di lapangan. Misalnya, pertandingan agar dilaksanakan sore hari dan bukan malam hari.

Selain itu, menurut Mahfud MD, aparat juga meminta agar jumlah penonton disesuaikan dengan kapasitas stadion yakni 38.000 orang. Tapi usul-usul itu tidak dilakukan oleh Panitia Pelaksana yang tampak sangat bersemangat. Pertandingan tetap dilangsungkan malam dan tiket yang dicetak jumlahnya 42.000.

“Perlu saya tegaskan bahwa tragedi Kanjuruhan itu bukan bentrok antar supporter Persebaya dengan Arema. Sebab pada pertandingan itu supporter Persebaya tidak boleh ikut menonton. Supporter di lapangan hanya dari pihak Arema. Oleh sebab itu, para korban pada umumnya meninggal karena desak-desakan, saling himpit dan terinjak-injak serta sesak nafas. Tak ada korban pemukulan atau penganiayaan antar supporter,” kata Mahfud MD.

Pemerintah telah melakukan perbaikan pelaksanaan pertandingan sepak bola dari ke waktu dan akan terus diperbaiki. Tetapi olahraga yang menjadi kesukaan masyarakat luas ini kerap kali memancing para supporter untuk mengekspresikan emosi secara tiba-tiba. (lip)


There is no ads to display, Please add some

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *