Lingkar Budaya Tamansiswa Merawat Sejarah Membangun Indonesia Lewat Pameran Lukisan

beritabernas.com – Lingkar Budaya Tamansiswa bekerjasama dengan Direktorat Perfilman, Musik dan Media Kementerian Pendidikan, Kebudayaan dan Ristek kembali menggelar pameran berskala nasional. Setelah pameran pertama pada Juli 2022 berlangsung sukses, pameran kedua digelar Oktober 2022.

Pameran yang digelar di Auditorium Kampus Pusat UST (Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa) Jalan Batikan Tuntungan, Umbulharjo, Kota Yogyakarta ini dibuka oleh Tubagus Sukmana dari Direktorat Perfilman, Musik dan Media Kementerian Pendidikan, Kebudayaan dan Ristek di Auditorium Kampus Pusat UST, Minggu 23 Oktober 2022.

Anak-anak binaan Lab Sariswara Tamansiswa memeriahkan pembukaan pameran lukisan di Auditorium Kampus Pusat UST, Minggu 23 Oktober 2022. Foto: Philipus Jehamun/beritabernas.com

Menurut Direktur Lingkar Budaya Tamansiswa Syahnagara Ismail, sejak lama Tamansiswa sudah membangun dunia seni lukis Indonesia. Dan pameran seni lukis kali ini sebagai salah satu upaya untuk merawat sejarah seni lukis untuk membangun Indonesia.

Pameran kali ini menampilkan karya dan koleksi dari puluhan seniman terkemuka dari 4 kota yakni Jakarta, Bandung, Surabaya dan Yogyakarta. Pameran dimeriahkan dengan seni dolanan anak yang dibawakan oleh anak-anak binaan Laboratorium Metode Sariswara Tamansiswa.

Sementara Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbud Ristek Hilmar Farid dalam sambutan yang dibacakan Tubagus Sukmana menyambut baik dan mengapresiasikan pameran lukisan para perupa Tamansiswa dan para pecinta ajaran Ki Hadjar Dewantara.

Sejumlah pelukis foto bersama para pejabat usai pembukaan pameran lukisan di Auditorium Kampus Pusat UST, Minggu 23 Oktober 2022. Foto: Philipus Jehamun/beritabernas.com

Ia berharap pameran ini dapat menjadi sumber inspirasi bagi siapa pun dalam menjalankan pendidikan yang bernapaskan seni budaya.

“Dengan menyaksikan pameran ini kita dapat melihat bagaimana penidikan karakter yang sejati hanya bisa terjadi jika olah cipta dibarengi dan diresapi dengan olah rasa dan olah karsa,” kata Hilmar Farid.

Acara pembukaan pameran antara lain dihadiri mantan Ketua Umum Majelis Luhur Perstuan Tamansiswa Jenderal TNI (Purn) Ki Tyasno Sudarto, Yani Saptohoedojo, Rektor UST Prof Pardimin MPd PhD, Ketua Umum Barahmus DIY Ki Bambang Widodo SPd MPd, Ketua Umum PKBTS Ki Dr Munawaroh, para peserta Konggres XIX Tamansiswa serta para tamu undangan.

Dolanan anak dari Lab Sariswara Tamansiswa. Foto: Philipus Jehamun/ beritabernas.com

Mantan Ketua Umum Majelis Luhur Perstuan Tamansiswa Jenderal TNI (Purn) Ki Tyasno Sudarto mengatakan, meski kita kehilangan kemandirian dalam bidang politik dan ekonomi karena pengaruh internasional, namun jangan sampai kita kehilangan kemandirian dalam bidang kebudayaan. Karena kebudayaan merupakan jatidiri bangsa.

“Kalau kemandirian di bidang politik dan ekonomi hilang mungkin tidak terlalu masalah. Namun, kalau sampai kehilangan kepribadian kita sebagai bangsa Indonesia maka hilanglah kemerdekaan kita semuanya. Karena itu yang paling utama dijaga adalah kebudayaan kita yang harus sesuai dengan jati diri kita sebagai bangsa Indonesia,” kata Jenderal TNI (Purn) Tyasno Sudarto. (lip)


There is no ads to display, Please add some

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *