beritabernas.com – Puncak event Bobayo Creative Competition (BCC) 2022 bertajuk Berprestasi dalam Bahasa Berkarya untuk Indonesia yang diselenggarakan SMA Bopkri 3 Banguntapan, Bantul, Yogyakarta (Bobayo), ditandai dengan pengumuman dan penyerahan hadiah kepada para pemenang penulis cerita pendek (cerpen), pembuat cover lagu dan reel/tiktok, Jumat (11/11/2022) pagi.
Dalam lomba menulis cerpen, juara pertama diraih Nancy Sinaga dari SMP Kanisius Gayam Yogyakarta dengan judul Tentang Rakapala (1109). Menyusul juara dua Jennifer Ivana Lin (SMP Kalam Kudus Yogyakarta) judul cerpen Impiam Alien yang Buta Warna (1086). Sedang juara tiga Moriana Kirei (SMP Bopkri 3 Yogyakarta) dengan judul Secercah Mimpi dalam Gelap (1078).
Sementara untuk lomba cover lagu, juara pertama diraih Helena Clarencia Cinta dari SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta (841). Juara dua oleh Gaharu Cendana Putri dari SMP Stella Duce 2 Yogyakarta (832) dan juara tiga Claudia Anjeli Matwan dari SMP Aloysius Turi, Sleman (806).
Sedangkan untuk lomba pembuatan video sinematik (tiktok) juara favorit diraih oleh siswa dari SMPN 2 Semanu, Gunungkidul dengan tim yang terdiri dari Angger Satria Kurniawan, Galih Arif, Prasetyo, Fajar Ramadhani, Daniel Esa Pambudi dan Dimas Rafif.
Kepala SMA Bopkri 3 Banguntapan Yogyakarta Endah Nursinta Setyaningsih MPd mengatakan BBC 2022 yang diikuti oleh 106 pelajar SMP dari DIY, Klaten, Wonogiri, Malang dan Surabaya tersebut menjadi ajang pembuktian bahwa kreativitas remaja pantas mendapat apresiasi.
“Ini sebuah event yang membanggakan. Karena mampu memantik kreativitas remaja khususnya pelajar SMP untuk terus berkarya. Khusus untuk karya cerpen yang masuk 10 besar akan kami bukukan,” terangnya.
Saat memberikan sambutan, Konsultan Pendidikan DIY Prof Drs Suroso M.Pd mengatakan, siswa yang terbiasa menulis cerpen, berarti bisa bercerita. “Ini keren banget. Kita bersyukur punya guru-guru memberi kebebasan siswanya berkreasi. Jadi pendidik itu harus ikhlas. Bisa memberikan sesuatu bagi para siswanya,” kata dia.
Ketua Yayasan Bopkri Yogyakarta Ir Obet Tri Pambudi mengungkapkan, selama ini kita lebih mengagungkan teknologi. Kita melupakan bahasa, seni budaya dan karakter. “Kita harus kita benahi lagi. Kita harus menyiapkan manusia yang utuh yang mampu menghadapi tatangan jaman. Yakni generasi yang mampu berkreasi,” ungkapnya.
Hal senada disampaikan Pengawas Sekolah Kabupaten Bantul Dra Ririn Kuswarini. Ia mengatakan akhir-akhir ini kemampuan berbahasa anak didik kita mulai berkurang. Maka konsep pengembangan kurikulum merdeka menjadi relevan.
Dalam pengembangan pembelajaran kurikulum merdeka, ada sejumlah hal yang ditekankan, yakni melahirkan anak didik yang kreatif. Mengembangkan talenta yang dimiliki, pembelajaran berbasis project dan membangun nilai Pancasila.
“Kami berharap kegiatan BCC tidak berhenti sampai di sini. BCC harus bisa jadi brandnya Bobayo. Ke depan harus jadi sekolah kreatif dalam berkarya dan berbahasa bagi para siswa didiknya,” tandas Ririn.
Acara ditutup dengan persembahan lagu yang dibawakan langsung oleh para pemenang lomba cover lagu dan guru Bobayo. (AG Irawan)