beritabernas.com – Sejumlah perempuan yang tergabung dalam Kelompok Wanita Tani (KWT) Wijaya Kusuma, Padukuhan Jogokerten, Trimulyo, Kabupaten Sleman terlihat saling bahu-membahu berbagi tugas di tengah petak ladang yang berada di tengah padukuhan setempat, Minggu (27/11/2022) pagi.
Ada yang mengais dan membalik tanah, mencabut rumput, menggenggam pupuk, menyiangi tanaman pengganggu, menyiram dan menata bilah bambu pembatas serta memasang mulsa plastik. Pagi itu semua tampak sumringah. Sejumlah petak ladang yang mereka tanami sayuran membuahkan hasil, dan siap ditanami kembali.
Kepada beritabernas.com, Dukuh Jogokerten Mulyana Jati mengatakan, kegiatan tersebut merupakan kegiatan ibu-ibu di wilayahnya dengan memanfaatkan tanah kas desa untuk menanam sayuran dan buah. Yang bertujuan memenuhi kebutuhan harian.
“Latar belakang kegiatan ini adalah pemberdayaan ibu-ibu dalam mencukupi kebutuhan sehari-hari, khususnya sayuran,” terang Jati di sela mendampingi warganya yang berkebun tersebut.
Jati menceritakan, awalnya bermodalkan iuran Rp 5.000-an tiap anggota dan hasil pertanian ini dibeli dan dikonsumsi sendiri. Pada akhirnya dijual juga untuk mendukung dan pengembangan organisasi KWT. Yang ditanam pun kian beragam. Tak hanya sayuran seperti cabe, loncang, tomat, kangkung dan terong. Namun juga tanaman buah pepaya.
“Tujuan kami untuk pemberdayaan masyarakat, khususnya ibu-ibu demi menjaga ketersediaan bahan makanan khususnya sayur dan buah. Kami juga mendapat pendampingan dari PPL Pertanian Sleman,” kata Jati seraya menambahkan bahwa meski jumlah anggota KWT 20 orang, dalam praktiknya ada ibu-ibu lain ikut bergabung juga.
Salah satu warga Jogokerten Ibu Istiyar mengapresiasi dan bangga dengan keuletan ibu-ibu anggota KWT. “Senang kami bisa menanam bersama. Juga dalam hal mencangkul, memupuk, menyiram tanaman. Semua dilakukan bersama,” ungkapnya.
Kegiatan memanfaatkan tanah kas desa untuk bercocok tanam, khususnya hasil pertanian tersebut sudah berlangsung satu tahun. “Ini merupakan regenerasi dari KWT Wijaya Kusuma yang sudah sepuh. Kami berharap, semoga kegiatan bertani dan berkebun sayur dan buah ini terus ada dari generasi ke generasi,” pungkas Jati. (AG Irawan)
There is no ads to display, Please add some