beritabernas.com – Untuk meningkatkan kompetensi peserta didik dalam bidang akademik maupun non akademik dan sebagai implementasi dan kurikulum merdeka, SMA Negeri 1 Bambanglipuro, Kabupaten Bantul, Yogyakarta menggelar acara bertajuk Project Penguatan Profil Pelajar Pancasila atau P5-Expo #01 di sekolah setempat, Rabu (14/12/2022).
Agenda yang berlangsung sehari tersebut mengusung tema Kewirausahaan dan Kebhinekaan dan merupakan ruang ekspresi para siswa khususnya yang baru menginjak kelas X SMAN 1 Bambanglipuro, Bantul. Kegiatan ini merupakan implementasi dari kurikulum merdeka.
Kepala SMAN 1 Bambanglipuro Gami Sukarjo MPd mengatakan, acara ini merupakan kegiatan panen karya yang merupakan implementasi kurikulum merdeka. “Ini merupakan pembelajaran berbasis project dengan ending eksposisi karya yang semuanya merupakan hasil dari para siswa,” terangnya.
Ada beragam hasil karya siswa yang ditampilkan. Mulai dari produk barang hingga karya pertunjukan, diantaranya aneka produk boga, kriya, fashion, batik, musikalisasi, drama, fotografi hingga pertunjukan.
Dari kegiatan tersebut, diharapkan akan lahir ide-ide kreatif dari para siswa. Sejumlah kejuaraan pelajar berprestasi tingkat nasional pun telah diraih sekolah tersebut. “Kami berharap SMAN 1 Bambanglipuro melahirkan lulusan yang multi talent, dengan penguasaan kompetensi akademik maupun non akademik,” kata dia.
Salah satu siswa kelas X Damar Sasongko merasa bangga bisa ikut berperan dan ambil bagian dalam P5-Expo #01 kali ini. Pelajar yang berhasil membuat pewarna alami dari limbah kulit bawang merah, kulit kelapa dan grajen tersebut juga memanfaatkan potensi lokal yang ada. “Kami mendapat bahan dari para pengrajin yang ada di Bantul. Jadi benar-benar semua dari lokal,” ungkapnya.
Sementara Panewu Bambanglipuro, Bantul Roy Robert Edison Bonay AP MM sangat mengapresiasi civitas akademika SMAN 1 Bambanglipuro yang telah menggelar P5-Expo #01 yang pertama kali ini.
“Kegiatan ini sangat bermanfaat dan memberi dampak positif bagi generasi muda. Meski kewenangan pendidikan menengah atas ada di provinsi, namun kita akan kolaborasikan dengan instansi yang ada, baik di kalurahan maupun di kapanewon. Kami siap mendukung kegiatan ke depannya,” tegasnya.
Penerapan pembelajaran berbasis project dengan mengacu pada Kurikulum Merdeka mengajak para siswa dan guru untuk memantik kreativitas. Sehingga akan lahir generasi yang cerdas dengan beragam produk kreativitas. (ag irawan)
There is no ads to display, Please add some