Sebelum Wafat, Paus Emeritus Benediktus XVI Berbicara Tentang Kematiannya

beritabernaas.com – Gereja Katolik seluruh dunia berduka. Pada penghujung tahun 2022 ini, tepatnya pada hari Sabtu 31 Desember 2022 pukul 09.34 waktu Roma, Italia, Paus Emeritus Benediktus XVI wafat.

Paus Emeritus Benediktus XVI wafat dalam usia 95 tahun. Menurut Kantor Berita Takhta Suci Vatikan, Paus Emeritus Benediktus XVI meninggal di kediamannya, Biara Bunda Gereja, Vatikan, Italia.

“Dengan dukacita saya memberitahu Anda bahwa Paus Emeritus Benediktus XVI meninggal dunia pada hari ini pukul 09.34 di Biara Bunda Gereja Vatikan. Informasi lebih lanjut akan diberikan sesegera mungkin. Mulai Senin 2 Januari 2023 pagi, jenazah Paus Emeritus Benediktus XVI akan berada di Basilika Santo Petrus agar umat dapat mengucapkan selamat tinggal,” demikian informasi yang dikutip beritabernas.com dari berbagai sumber.

Paus Emeritus Benediktus XVI. Foto: Istimewa

Paus Benediktus XVI menyatakan pensiun dari jabatan Paus karena faktor usia. Ia kemudian digantikan Paus Fransiskus yang saat ini sedang bertahta di Tahta Suci Vatikan.

Sebelum meninggal dunia, Paus Emeritus Benediktus XVI sempat berbicara tentang kematian. Dalam sebuah video yang mengutip pernyataan Paus Emeritus Benediktus XVI pada 8 Pebruari 2022 berdurasi 3 menit 56 detik dan beredar pada Jumat 30 Desember 2022, Paus Emeritus Benediktus XVI berbicara tentang kematiannya.

Berikut pernyataan lengkap Paus Emeritus Benediktus XVI yang dikutip beritabernas.com dari PdM Record yang ditulis Mark Allein dan dialihbahasakan oleh Padre Marco SVD yang juga diunggah di kanal YouTube, mengatakan:

Sebentar lagi aku akan menemukan diriku di hadapan Hakim terakhir dalam hidupku. Meskipun saat aku melihat kembali umur panjangku, aku bisa memiliki alasan yang kuat untuk takut dan gemetar, tetapi aku tetap gembira, karena aku sangat percaya bahwa Tuhan bukan saja Hakim yang adil tetapi juga Teman dan Saudara yang telah menderita karena kekuranganku. Dan dengan demikian juga menjadi Pembelaku/Parakleos. Mengingat saat penghakiman rahmat menjadi seorang Kristiani menjadi semakin jelas bagiku, memberikanku pengetahuan dan bahkan persahabatan dengan Hakim dalam hidupku. Inilah yang memungkinkanku untuk melewati pintu gelap kematian dengan rasa percaya diri. (lip)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *