beritabernas.com – Untuk memperkuat branding Sapen sebagai Kampung Inggris, pengurus kampung setempt menjalin kerjasama dengan lembaga-lembaga swadaya masyarakat (NGO) dan perguruan tinggi untuk mengadakan kursus bahasa Inggris untuk anak-anak kampung.
Bahkan saat ini di Kampung Sapen ada volunteer atau sukarelawan bernama Marifah, mahasiswa Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) yang mendedikasikan diri untuk kemajuan Kampung Sapen dengan mengajar bahasa Inggris bagi anak anak kampung.
“Semoga semakin banyak mahasiswa yang tergerak untuk membangun kampung di seluruh Kota Yogyakarta sebagai sukarelawan sehingga membangun peradaban dari kampung dapat segera terwujud,” kata Antonius Fokki Ardiyanto S.IP, Anggota DPRD Kota Yogyakarta dari Fraksi PDI Perjuangan yang juga Ketua Kampung Sapen, dikutip beritabernas.com di akun instagram Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kota Yogyakarta, Senin 16 Januari 2023.
Menurut Fokki-sapaan akrab Antonius Fokki Ardiyanto-dalam strategi pembangunan di Kota Yogyakarta kampung yang terdiri dari beberapa RW dan RT telah menjadi pusat pembangunan sesuai dengan peraturan walikota tentang pembentukan pengurus kampung yang sebentar lagi didorong menjadi peraturan daerah.
Artinya, menurut Fokki, kampung sebagai pusat gerakan telah menjadi kebijakan yang harus disukseskan dan dipersiapkan dengan baik sehingga tujuan dalam membangun peradaban manusia dengan strategi ini dapat berhasil.
Dalam melihat arah kebijakan membangun peradaban di Kota Yogyakarta dan potensi yang ada serta tantangan ke depan dan setelah berkomunikasi dengan sesepuh, pengurus RT/RW berikut seluruh pemangku kepentingan di wilayah, Fokki membranding Kampung Sapen sebagai kampung Inggris.
Branding ini bukan berarti meninggalkan jati diri sebagai orang Indonesia dan Jawa tetapi dengan branding ini berusaha untuk menjadikan Kampung Sapen sebagai kampung yang masyarakatnya berwawasan dunia tanpa harus meninggalkan jati dirinya sebagai orang jawa.
“Ini proses yang panjang tetapi proses ini harus dimulai. Untuk memulai proses ini dibutuhkan kerja keras dan jejaring yang kuat dari semua pemangku kepentingan dan kebijakan yang ada,” kata Fokki.
Dikatakan, dari jejaring dengan pemerintah dan badan usaha milik daerah telah masuk berbagai program di wilayah Kampung Sapen sebagai kampung Inggris dari pelatihan bahasa Inggris, pembentukan kampung tangguh bencana, kampung baca, jaga warga dan program program fisik lainnya.
Yang terbaru, menurut Fokki, dalam rapat dengan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Yogyakarta, Fokki mengusulkan supaya Kampung Sapen diikutkan dalam bimtek kampung sayur lanjutan karena Sapen sudah ada kelompok tani berdikari yang harus terus dibina.
Sehingga sebagai kampung Inggris, ketika kelompok tani maju maka dapat menjawab persoalan-persoalan pangan yang ada di wilayah dan dipropagandakan ke seluruh dunia tentang strategi menghadapi ancaman pangan global dari Pemerintah Kota Yogyakarta. (lip)
There is no ads to display, Please add some