beritabernas.com – Pengurus Pusat Perkumpulan Keluarga Besar Tamansiswa (PP PKBTS) merintis dan menginiasi pembukaan sekolah kader atau sekolah model Tamansiswa sesuai ajaran Ki Hadjar Dewantara (KHD).
Menurut rencana launching sekolah model Tamansiswa yang khas dan sesuai ajaran Ki Hadjar Dewantara tersebut dilakukan pada Selasa 31 Januari 2023. Dua sekolah yang akan dijadikan sekolah model Tamansiswa adalah Taman Karya Madya (SMK) Tamansiswa Ngemplak dan Taman Dewasa (SMP) Tamansiswa Cangkringan, keduanya di Kabupaten Sleman.
Sebelum sekolah model Tamansiswa tersebut dilaunching sudah disiapkan modul dan kurikulum sekolah model Tamansiswa yang sesuai atau khas ajaran Ki Hadjar Dewantara. Penyusunan modul dan kurikulum dilakukan dalam lokakarya secara hybrid (daring dan luring) yang diadakan PP PKBTS di Hotel Museum Batik Jalan Dr Sutomo Yogyakarta, Senin 30 Januari 2023.
Menurut Dr Drs Hadjar Pamadhi MA.Hons selaku Keynote Speech dalam lokakarya tersebut, sekolah model Tamansiswa akan berbeda dengan sekolah model yang sudah ada sebelumnya. Dalam sekolah model Tamansiswa, peserta didik akan bekerja untuk belajar bukan belajar untuk bekerja.
Dengan demikian, mereka akan memproduksi barang atau jasa sambil belajar manajemen produksi dan pemasaran sampai mendapatkan hasil.
Karena itu, menurut Dr Ki Hadjar Pamadhi, kelas dalam sekolah model Tamansiswa bukan sebuah ruang seperti biasanya tapi sebuah kelompok yang berdasarkan kesamaan bakat dan minat untuk memproduksi dan memasarkan apa yang dihasilkan. Misalnya, yang berminat di peternakan dijadikan satu kelompok. Begitu pula yang berminat di perikanan, pertanian dan sebagainya.
Menurut Ki Hadjar Pamadhi, dalam sekolah model Tamansiswa, guru menjadi teladan, model sekaligus mentor dari anak/siswa dalam mewujudkan perilaku yang berkarakter yang meliputi olah pikir, olah hati dan olah rasa. Konsep pendidikan menurut Ki Hadjar Dewantara dengan menerapkan Sistem Among, Tutwuri Handayani dan Tringa.
Dalam hal ini, tugas guru adalah menjaga, mengarahkan dan membimbing agar siswa tumbuh dan berkembang sesuai dengan potensi, minat dan bakatnya. Selain itu, guru sebagai motivator. “Proses pembelajaran akan berhasil manakala siswa memiliki motivasi dalam belajar. Oleh sebab itu, guru perlu menumbuhkan potensi belajar siswa,” kata Ki Hadjar.
Salah satu cucu Ki Hadjar Dewantara yang juga pembina PKBTS Nyi Widyawati mengapresiasi apa yang dilakukan PKBTS untuk merintis sekolah model Tamansiswa. Karena hal ini demi kemajuan Tamansiswa dan melaksanakan/mengimplementasikan ajaran Ki Hadjar Dewantara selaku pendiri Perguruan Tamansiswa.
Sementara Ki Ilmu Friandi, Ketua Harian PKBTS, mengatakan, sekolah model Tamansiswa sebagai upaya PKBTS untuk mewujudkan ajaran-ajaran Ki Hadjar Dewantara yang selama ini hanya dipelajari sebatas teori.
Selain itu, sekolah model Tamansiswa akan mencetak kader-kader Tamansiswa untuk mewujudkan ajaran-ajaran Ki Hadjar Dewantara. (lip)
There is no ads to display, Please add some