beritabernas.com – Pengurus Pusat Perkumpulan Keluarga Besar Tamansiswa (PP PKBTS) mengatakan sekolah kader atau juga disebut sekolah model Tamansiswa untuk merawat dan membumikan ajaran Ki Hadjar Dewantara (KHD), pendiri Perguruan Tamansiswa.
Melalui sekolah kader atau sekolah model Tamansiswa, nilai-nilai luhur buah pikir Ki Hadjar Dewantara (KHD) dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari pada masyarakat, berbangsa dan bernegara. Karena itu, kurikulum sekolah kader/ model Tamansiswa harus mampu mengimplementasikan hal itu.
Baca berita terkait: PKBTS Merintis Sekolah Model Tamansiswa Sesuai Ajaran Ki Hadjar Dewantara
Dalam pengantar draft kurikulum sekolah kader/model Tamansiswa yang disampaikan Ki Suyatmin Widodo pada lokakarya penyusunan modul dan kurikulum sekolah kader/model Tamansiswa di Hotel Museum Batik Yogyakarta, Senin 30 Januari 2023, PP PKBTS mengatakan bahwa Tamansiswa mewariskan nilai-nilai yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Namun, implementasi praktik baik itu semakin sepi di kehidupan berbangsa. Patrap sosial semakin tidak searus dengan ajaran Ki Hadjar Dewantara (KHD). Karena itu, dalam upaya untuk menginternalisasi, mensosialisasikan, membudayakan dan membumikan nilai-nilai dari ajaran KHD dibutuhkan kegiatan kaderisasi sebagai ‘kawah candradimuka’ bagi kader bangsa di lingkungan organisasi Tamansiswa.
Menurut PP PKBTS, kaderisasi berupa pelatihan kader pada Sekolah Kader Bangsa (SKB) Tamansiswa diharapkan akan semakin membawa kesadaran insan Tamansiswa merawat dan membumikan nilai-nilai luhur buah pikir KHD dalam praktik kehidupan sehari-hari pada masyarakat, berbangsa, dan bernegara. Praktik baik tersebut tidak hanya harus ditumbuhkembangkan sebatas pada lingkungan Tamansiswa.
Dikatakan, hakikat insan Tamansiswa dalam tingkatan kader adalah merdeka tenaga, lahir maupun batinnya. Dalam capaian tingkatan itu, kader Tamansiswa akan mampu berperan lebih luas dalam kiprah darma kebangsaan, keberagaman dan kebudayaan untuk mewujudkan cita-cita bersama masyarakat adil dan makmur, kecerdasan bangsa, kemanusiaan yang beradab, kesatuan bangsa dan berperan dalam percaturan diplomasi dunia dalam bingkai salam dan bahagia.

Menurut PP PKBTS, untuk mendapatkan kader yang mumpuni dapat dilakukan melalui proses kaderisasi formal maupun non formal (alamiah). Kaderisasi dapat berdayaguna dan berhasil guna apabila dilakukan melalui saluran (lembaga) yang dirancang secara khusus dalam bentuk pembekalan berupa pelatihan-pelatihan. Pada saat pelatihan, calon kader akan mendapatkan pengetahuan dan keterampilan sesuai yang diharapkan sebagai piranti untuk mencapai cita-cita organisasi.
PP PKBTS mengungkapkan Sekolah Kader Bangsa Tamansiswa merupakan lembaga yang dimaksudkan untuk mempersiapkan kader Tamansiswa memasuki jagad gede dan pada ekosistem tersebut mampu berkiprah maksimal. Untuk mendapatkan target keluaran yang handal, mumpuni dan berkualitas, maka PKBTS melalui Tim Kurikulum SKB Tamansiswa sudah melakukan serangkaian kegiatan FGD Penyusunan Kisi-Kisi Kurikulum dan Modul Sekolah Kader Bangsa. Hasil dari FGD tersebut dirumuskan menjadi draf Dokumen Kurikulum.

Setelah dilakukan kajian, kemudian perumusan dan penyusunan Dokumen Kurikulum SKB Tamansiswa. Dokumen ini divalidasi dan finalisasi dalam lokakarya yang menyertakan ahli.
“Dokumen ini disusun untuk memberikan acuan berupa pelaksanaan pelatihan. Kurikulum berisi sekumpulan rencana, tujuan dan materi pembelajaran, termasuk cara mengajar yang akan menjadi pedoman bagi setiap pengajar supaya bisa mencapai target dan tujuan pembelajaran dengan baik, dan teknis operasional pelaksanaannya,” kata Ki Suyatmin mengutip Ketua Umum Pengurus Pusat Keluarga Besar Tamansiswa Ki Dr drh M Munawaroh dan Ketua Bidang Pendidikan Publik dan Pemberdayaan Pengurus Pusat Perkumpulan Keluarga Besar Tamansiswa Ki Agus Saeful Mujab. (lip)
There is no ads to display, Please add some