beritabernas.com – Lukisan berjudul Nuswantara Bangkit karya Slamet Jumiarto mengisi pameran Seni Rupa di Museum Sonobudoyo Yogyakarta. Pameran yang semula direncanakan diadakan pada 14 Februari-15 Maret 2023 diundur menjadi 18 Maret-18 April 2023.
Pameran ini bertema Hamemayu Bhumi Ngayogyakarto : Mengembangkan Yogyakarta Menuju Kejayaan Sejati nan badi (Jaya Wijayanti) serta Membawa Yogyakarta sebagai Pusat Peradaban Dunia) merupakan pameran Seni Rupa Undang-Undang Keistimewaan Yogyakarta.
Sejalan dengan tema ini, seorang pelukis Yogyakarta Slamet Jumiarto akan bergabung bersama para seniman seni rupa lain dalam pameran ini. Pelukis yang tinggal di Imogiri, Bantul ini akan memamerkan karya lukis terbarunya, yang dibuat pada 2023 ini, yaitu lukisan berjudul Nuswantara Bangkit. Lukisan berukuran 90 x 100 cm dilukis di media kanvas akrilik.
Slamet Jumiarto menjelaskan, lukisan Nuswantara Bangkit ini merupakan pandangan atau visi dia tentang masa depan Yogyakarta. “Saya melihat masa depan Yogyakarta Indonesia yang adalah merupakan bagian dari Nuswantara,” tuturnya.
Slamet Jumiarto menjelaskan, kejayaan Nuswantara pada masanya suatu saat akan terulang kembali dan mampu menjadi barometer Seni, Budaya, Politik dan Teknologi bagi Negara-negara lain. “NUSWANTARA adalah bangsa yang besar, berbudaya, beradab, dan super canggih. Kita adalah Ras dari keturunan Bangsa Lemurian,” ujar pemeran pengganti Sujiwotejo sebagai Brotoseno dalam film Mangkujiwo 2 ini.
Bangsa Lemurian, menurut Slamet Jumiarto, tetap ada. Mereka tinggal di luar dari Ice Wall (dinding antartika) dan The Circle Mountain.
“Lemurian leluhur masih menjaga dan mengawasi kita dari serangan Zervo/Reptilian yang jahat. Dengan pesawat ETHEPAKA dan Probe (Drone bulat transparan) mereka berpatroli dan berkamuflase di balik awan. Pesawat-pesawat leluhur biasa kita menyebutnya UFO,” demikan gambaran Slamet tentang Yogyakarta pada masa depan. (as)