Aktivis 98 Gelar Reuni Akbar di Yogyakarta

beritabernas.com – Aktivis gerakan reformasi 1998 akan menggelar reuni akbar sekaligus syawalan di Yogyakarta di Ballroom Rich Hotel Yogyakarta padaMinggu 22 Mei 2022 pukul 10.00 WIB.

Menurut Ketua Panitia Syafaat Noor Rohman syawalan ini sekaligus menjadi ajang konsolidasi simpul-simpul aktivis gerakan mahasiswa 1998 yang telah menyebar di banyak bidang. Ada yang jadi politisi, pengusaha, ulama, profesional, seniman, dosen, jurnalis dan sebagainya.

“Tiap-tiap individu dihaapkan tetap setia dan konsisten pada visi politik kerakyatan sebagaimana dulu ketika masih menjadi aktivis jalanan,” kata Syafaat Noor Rohman dalam siaran pers yang diterima beritabernas.com pada Selasa 17 Mei 2022.

Menurut alumni Universitas Muhammadiyah Yogyakarta ini, syawalan akan dihadiri perwakilan aktivis dari berbagai kota seperti Jakarta, Tangerang, Bandung, Tasikmalaya, Garut, Cirebon, Semarang, Purwokerto, Solo, Malang, Blitar, Surabaya, Lamongan dan sebagainya. 

Syawalan mengangkat tema Ngumbar Demonstran. Ngumbar bermakna membiarkan bebas lepas. Sedang Demonstran bermakna orang yang mengekspresikan suara hati dan tuntutan. Sehingga Ngumbar Demonstran dapat dimaknai sebagai dukungan bagi tiap individu untuk berkembang dan bertanggungjawab atas tugas kebangsaan yang dipilih dengan tetap berpijak pada konsensus Nasional Pancasila dalam bingkai NKRI. 

Menurut Syafaat, hampir seperempat abad gerakan reformasi 1998 yang meruntuhkan rezim Soeharto berlalu, amanat dan cita-cita reformasi diakui belum sepenuhnya tercapai. Berbagai persoalan bangsa seperti  korupsi, besarnya kesenjangan ekonomi, tingginya utang luar negeri, ditambah ancaman intoleransi belum sepenuhnya dapat teratasi. 

Demokratisasi politik termasuk pembatasan kekuasaan Presiden memang telah terwujud. Namun demokrasi baru sebatas demokrasi prosedural dan masih jauh dari nilai-nilai demokrasi substansial. Politik uang dari kelompok-kelompok oligarkis masih mengangkangi pelaksanaan pemilihan umum.

“Di alam reformasi ini, isu-isu kepentingan rakyat kecil, seperti ketercukupan sandang, pangan, papan, pendidikan, kesehatan serta upah kerap terkalahkan oleh agenda-agenda pragmatisme politik kekuasaan,” katanya. 

Indonesia yang semakin demokratis, adil dan makmur wajib terus diperjuangkan. Acara dimeriahkan dengan ajang mimbar bebas, musikalisasi puisi, penampilan Roy Jeconiah, group musik rockabillly John and The Jail Story, Garuda Samsara dan Orasi Kebangsaan Gus Muwafiq. (*/lip)


There is no ads to display, Please add some

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *