Oleh: Toby Chan, Mahasiswa Universitas Chicago, Amerika Serikat
beritabernas.com – Pengantar: Thoby Chan adalah seorang mahasiswa Ekonomi dari Universitas Chicago, Amerika Serikat. Selama dua bulan, ia berada di Jogja dan tinggal di rumah Ki Prijo Mustiko, mantan Ketua Harian Majelis Luhur Persatuan Tamansiswa dan Ketua Dewan Pengawas PKBTS.
Di Jogja, Toby Chan belajar Bahasa Indonesia di Wisma Bahasa Yogyakarta. Pada Selasa 5 Agustus 2025 malam, ia meninggalkan Jogja dan kembali ke Chicago, Amerika Serikat. Saat meninggalkan Jogja, ia meninggalkan sebuah tulisan indah tentang Jogja berjudul Aku Rindu Jogja yang diberikan kepada Ki Prijo Mustiko, bapak asuhnya di Jogja, dan oleh Ki Prijo Mustiko tulisan tersebut dikirim kepada beritabernas.com pada Rabu 6 Agustus 2025 pagi. Dengan sedikit diedit, berikut tulisan lengkap Toby Chan seperti di bawah ini.
SEMUA orang dari Jogja tahu bahwa di Alun-alun Kudul (Alkid) ada dua pohon beringin yang sangat besar. Kalau Anda bisa menyeberang di antara kedua pohon tersebut sambil menutup mata, maka harapan Anda akan terwujud atau menjadi kenyataan.

Pertama kali aku mencoba tradisi ini setelah menonton pertunjukan wayang sampai pagi dengan teman dari Solo, namanya Jati. Ketika itu, jam dua pagi, kami pergi ke Alkid. Masih ada banyak orang muda nongkrong, ngobrol, bermain guitar dan menyanyi. Lalu, di depan dua pohon beringin tersebut, kami menutupkan mata dan berlari, karena kami punya satu harapan.
Kita meninggalkan masa depan. Kalau mesin dan HP bisa menerjemahkan, mengapa masih harus belajar Bahasa Indonesia? Pertanyaan bagus.
Sebelum datang ke Indonesia, aku ingin mengerti tentang negara ini, baik tentang politik, budaya sehingga harus belajar Bahasa Indonesia. Karena aslinya aku belum tahu. Beruntung, aku bisa ikut program USINDO dan lewat program ini, ketemu Bapak Prijo (Ki Prijo Mustiko, red) dan Ibu Dian (Dian S Prijomustiko, red). Tinggal di rumah mereka semakin lama aku menyadari bahasa bukan alat saja, ini undangan juga.
Ketika hendak pergi, Bapak (Prijo Mustiko) dan Ibu (Dian S Prijomustiko) sering bertanya: mau ikut? Saya selalu menjawab: mau dan selalu siap.
BACA JUGA:
- Nusantara Festival di Glasgow: Dari Indonesia untuk Dunia
- Pementasan Gamelan di Campbell House, Kolaborasi Glaswegian dan PPI Greater Glasgow
- IB Crisnayudha Apresiasi Candi Prambanan jadi Tempat Wisata Rohani Umat Hindu Indonesia dan Dunia
Bahasa membantuku untuk mengenal Bapak Prijo dan Ibu Dian. Izinkan aku untuk ikut senam, ketemu keluarga dan teman-teman mereka. Kata-kata: monggo, rapopo, matur nuwun, punya kekuatan yang unik. Itu semua bisa menyenangkan, meramahkan dan mendekatkan.
Latihan (belajar, red) bahasa adalah alasan bagus untuk berbicara dengan orang baru dan menjadi teman. Dan ketika aku berbicara Bahasa Indonesia, aku juga merasa bahwa aku berbeda, merasa kurang jati diri-sendiri, lebih banyak jadi orang lain.
Aku masih ingat waktu pertama kali mendengar Bahasa Indonesia dari teman saya Will Park pada musim panas tahun lalu. Waktu itu, aku belum mengerti, itu suara saja, suara asing. Tetapi aku pikir ada suara-suara laut di luar, mungkin kami belum mengerti, tapi itu ada dan dia menunggu kami. Kalau kami bisa belajar bahasa yang berbeda, dan bisa untuk mengerti mereka, bisa menyadari bahwa manusia itu adalah satu keluarga.

Jadi, Toby, dua bulan di Jogja, berarti apa? Harapan kamu apa? Di Pecinaan Chicago, kota aku di Amerika, ada satu kalimat ditulis di pintu: di mana saja kamu berada, di situlah akarmu akan tumbuh.
Aku datang ke sini (Jogja, red) sebagai Toby, tapi akan berangkat sebagai Mas Yanto (nami Jawaku). Dalam bahasa Indonesia, saya masih berbicara pelan-pelan seperti orang gua, tapi aku merasakan di dalam diriku ada jiwa Jawa yang besar. Bagaimana bisa?
Karena saya sedang punya keluarga di sini-keluarga Bapak Prijo dan Ibu Dian, keluarga PCMI, keluarga Sanata Dharma (Universitas Sanata Dharma, red) dan keluarga USINDO.
Datang ke Indonesia pertama kali, pastinya tidak terakhir. Aku akan kembali. Tapi sebelum itu, aku akan merindukan kalian semua. Aku rindu Jogja. (*)
There is no ads to display, Please add some